Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Hanya Ingin Selalu Di Sisimu



Hanya Ingin Selalu Di Sisimu

0Awalnya Gu Tianlei tidak percaya dengan gosip yang tersebar saat itu, dan dia pernah bertengkar dengan orang lain karena rumor ini.     
0

Gu Tianlei belajar ilmu kedokteran dengan kakeknya sejak dia masih kecil. Pada saat dia berusia dua belas tahun, dia sudah bisa menyelesaikan dengan baik soal-soal ujian Universitas Kedokteran, dan dia dikenal sebagai anak ajaib di bidang medis.     

Selama ini Gu Tianlei selalu menghajar orang-orang yang menurutnya pantas untuk dihajar. Jadi karena itulah tidak ada lagi yang berani secara terang-terangan menghujat dan mempermasalahkan tentang Yu Fang. Hingga pada akhirnya Gu Tianlei berusaha tetap tenang. Ketika dia menemukan rambut Yu Fang di rumah, kemudian Gu Tianlei diam-diam memotong rambut Gu Zhengrong dan mengirimnya untuk tes paternitas.     

Tapi saat itu hasil dari tes tersebut menunjukkan bahwa dia bukan putra dari Gu Zhengrong dan bukan putra dari Yu Fang.      

Dari hasil tes ini Gu Tianlei semakin berterima kasih kepada Yu Fang.     

Meskipun Gu Tianlei bukan anak kandung Yu Fang, namun Yu Fang tetap memperlakukannya seperti anak kandungnya sendiri.     

Saat Tianlei mencari ibunya, dia justru menemukan banyak informasi tentang Gu Zhengrong. Apa yang dia temukan justru membuatnya merasa asing terhadap Gu Zhengrong. Karena itu Gu Tianlei tidak ingin berpura-pura lagi untuk menjadi seorang anak dari Gu Zhengrong.     

Itu sebabnya Gu Tianlei memutuskan untuk pergi dari rumah.     

"Cepat makan, nanti keburu dingin." Gu Xiaoran memasukkan beberapa daging ke dalam mangkuk Gu Tianlei dan memecah suasana yang hening.     

Kali ini Gu Tianlei tidak berbuat onar dan mau makan dengan patuh.     

Gu Xiaoran memandang Gu Tianlei yang sedang makan dengan tenang. Meskipun Gu Tianlei selalu bersikap keras kepala dan sedikit canggung, namun Gu Xiaoran tetap mengakui bahwa Yu Fang telah membesarkannya dengan baik.     

Tubuhnya kuat dan tinggi, meskipun dia cerewet ketika lapar, tapi saat makan dia sebenarnya bisa tenang dan sangat menikmatinya.     

Sikapnya yang seperti ini sama sekali tidak merepotkan dan tidak banyak berpura-pura. Sikapnya itu benar-benar apa adanya.     

Mungkin dari sikap dan kebiasaannya yang apa adanya inilah yang membuatnya begitu populer di kalangan penggemarnya.     

Ketika Gu Xiaoran sedang mencuci piring, Gu Tianlei mengikutinya ke dapur dan tiba-tiba dia memeluk pinggang Gu Xiaoran dari belakang. Lalu Gu Tianlei menundukkan kepalanya hingga menyentuh leher Gu Xiaoran, kemudian dia berkata dengan cemberut, "Akhir-akhir ini aku sangat merindukanmu, apakah kamu pernah merindukanku?"     

"Untuk apa aku harus merindukan anak kecil yang manja?" Kata Gu Xiaoran sembari menolehkan pandangan ke arah yang lain, seolah dia merasa muak dengan Gu Tianlei.      

Kemudian Gu Tianlei pun berhenti bicara, tapi dia tetap memeluk Gu Xiaoran.     

"Minggir, lepaskan." Kata Gu Xiaoran dengan tidak sabar.     

Tapi Gu Tianlei justru memeluknya semakin kencang, begitu kencang hingga membuat Gu Xiaoran merasa sesak untuk bernapas. Lalu Gu Xiaoran pun berkata, "Aku akan mencekikmu sampai mati."     

Gu Xiaoran tiba-tiba ingat apa yang pernah dikatakan Cheng Xiaoyue padanya.     

Anak laki-laki berusia sembilan belas tahun sama seperti anak perempuan, emosi mereka masih labil.      

Selama ini Gu Xiaoran dan Gu Tianlei tumbuh bersama, ditambah usianya juga sama, jadi tidak mengherankan jika Gu Tianlei perhatian padanya.     

Tapi hidup Gu Xiaoran sudah berantakan dan dia tidak bisa membiarkan Gu Tianlei ikut terjebak dalam kehidupannya yang rumit.      

"Tianlei, kamu harus lebih memperhatikan gadis-gadis di sekitarmu, mungkin suatu saat kamu bisa menemukan gadis yang luar biasa untuk menjadi teman hidupmu."     

Seketika Gu Tianlei langsung berhenti bergerak, lalu dia mendongakkan kepalanya dan tatapan matanya fokus melihat Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran juga dengan tenang menatapnya dan berkata, "Hidupku sudah kacau balau, aku tidak bisa lagi menjadi seperti perempuan normal yang bisa sesuka hati mencari pacar, jatuh cinta dan kemudian menikah. Tetapi kamu berbeda, kamu orang yang luar biasa, tentu saja kamu akan menemukan gadis yang sama luar biasanya seperti dirimu, suatu hari nanti."      

"Bukankah itu hanya karena Mo Qing seorang?" Gu Tianlei mengatakan hal itu dengan sikapnya yang dingin.     

"Hah?"     

Gu Tianlei tiba-tiba mengulurkan tangannya dan meraih tangan Gu Xiaoran sembari berkata, "Jangan usir aku, aku tahu, aku masih terlalu kekanak-kanakan di matamu. Tapi aku tidak memintamu untuk memperlakukanku macam-macam, aku hanya ingin tetap di sisimu seperti ini."     

"Aku tidak bermaksud mengusirmu."     

"Aku baru sembilan belas tahun, belum di usia untuk berbicara tentang pernikahan. Jadi biarkan aku tinggal bersamamu, aku tidak akan menghalangimu. Mungkin suatu hari, jika suatu saat aku sudah terlalu lelah untuk berada di sini, aku akan pergi dengan sendirinya."     

Gu Xiaoran, biarkan aku tetap bersamamu, bersamamu sampai aku cukup kuat untuk membuatmu tidak bisa mengabaikan kehadiranku, bersamamu sampai kamu merasa bahwa lenganku cukup kuat untuk melindungimu dari angin dan hujan. Gu Tianlei berkata dalam hati.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.