Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Mustahil Tanpa Ada Rasa (1)



Mustahil Tanpa Ada Rasa (1)

0"Tuan Chu sudah salah paham, sepertinya aku tidak bisa membantumu." Gu Xiaoran merasa bahwa tujuan Chu Yang masih ada kaitannya dengan Mo Qing. Sehingga Gu Xiaoran pun ingin segera menghindar darinya, "Aku masih ada urusan lain, jika Tuan Chu sudah tidak ada keperluan lain, aku akan pergi dulu."     
0

"Tunggu." Chu Yang berjalan dua langkah lebih cepat dan menghentikan Gu Xiaoran yang hendak pergi, "Mo Qing tidak pernah bersikap serius dengan wanita manapun. Dia pasti menganggap dirimu sebagai pejalan kaki yang hanya numpang lewat saja."     

"Aku tahu, apa ada masalah dengan ini?" Gu Xiaoran merasa sedikit tidak nyaman ketika mendengar Chu Yang berkata seperti itu kepadanya, namun Gu Xiaoran masih mencoba tetap tenang dan santai menghadapinya.     

"Aku dengar kamu menganggap penting 'Shengtang', jika kamu mau bekerja sama denganku, mungkin kamu bisa membuat 'Shengtang' bangkit kembali."     

Langkah Gu Xiaoran terhenti sejenak, sebenarnya dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan Chu Yang. Namun dia ingin tahu apa yang sebenarnya ingin Chu Yang lakukan.     

Gu Xiaoran merasa, sepertinya apa yang hendak dibicarakan Chu Yang akan merugikan Mo Qing.     

"Apa yang kamu ingin aku lakukan?"     

Melihat Gu Xiaoran yang tiba-tiba menghentikan langkahnya, Chu Yang pun tersenyum. Semua wanita yang dekat dengan Mo Qing tidak dapat menahan godaan jika sudah dihadapkan dengan uang. Kemudian Chu Yang pun menjawab pertanyaan Gu Xiaoran, "Aku ingin mencari celah untuk bisa melihat keuangan Imperial Group, bisa dibilang aku ingin tahu apakah perusahaan itu ada celah penghindaran pajak atau tidak."     

"Jika ini masalahnya, kamu tidak perlu meminta bantuan padaku? Seingatku, sepupumu Su Sanshan memiliki hubungan yang baik dengan Cheng Xiaoyue, dan Cheng Xiaoyue sangat akrab dengan Keluarga Mo. Jadi bukankah lebih nyaman untuk meminta bantuan pada sepupumu itu."     

Tatapan mata Gu Xiaoran tiba-tiba berubah menjadi dingin karena dia ingat kapan terakhir kali Imperial Group runtuh.     

"Shanshan tidak akan melakukan apa pun pada Imperial Group."     

"Kamu terlalu melebih-lebihkan kemampuanku, aku tidak bisa membantumu." Kata Gu Xiaoran sambil memberi sedikit hormat kepada Chu Yang dan pergi dengan langkah cepat.     

Jangankan untuk menghancurkan Mo Qing, bahkan untuk orang asing pun, dia tidak akan mau melakukan hal licik semacam ini.      

Melihat respon yang diberikan Gu Xiaoran itu, Chu Yang tiba-tiba mengangkat kedua alisnya dengan sedikit terkejut.     

Aku ditolak bahkan tanpa ada ruang untuk diskusi? Batin Chu Yang.     

Tiba-tiba Shen Lang berjalan ke samping Chu Yang, lalu dia menekan bahu Chu Yang sambil berkata, "Apa kubilang, dia tidak memedulikanmu."     

Chu Yang menatap Gu Xiaoran yang sudah melangkah jauh darinya.     

Satu setengah tahun tidak berjumpa, sikapnya masih saja seperti itu. Kata Shen Lang dalam hati.     

Ketika Gu Xiaoran baru saja keluar dari rumah sakit, tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras.     

Jam 6.     

Dalam satu jam lagi, Gu Tianlei akan datang.     

Gu Xiaoran nekat pergi ke supermarket dekat loteng kecil untuk membeli pasta dan lauk pauk.     

Ketika keluar dari supermarket, hujan semakin deras. Saat Gu Xiaoran hendak membuka payung.     

Dia melihat seorang pemuda dengan postur tubuhnya yang tinggi kurus. Orang itu berjalan menuju supermarket di tengah-tengah hujan yang deras.     

Pemuda itu mengenakan jaket pullover dan celana jeans. Kemudian ritsleting jaket itu ditutup dan dia berjalan dengan sedikit menundukkan kepalanya. Di tengah hujan yang deras, Gu Xiaoran tidak bisa mengenali wajah pemuda itu.     

Selama ini Gu Xiaoran memang tidak pernah terlalu memperhatikan orang yang lewat. Pada saat Gu Xiaoran hendak membuka payung dan pergi.     

Pemuda itu tiba-tiba berhenti di depannya dan menatapnya dengan mata yang tampak berbinar-binar. Seketika Gu Xiaoran pun langsung mendongakkan kepala dan ternyata pria muda itu adalah Gu Tianlei.     

Suhu hari ini cukup rendah, ditambah lagi dengan hujan yang deras, sehingga membuat suhu menjadi semakin dingin. Saat ini seluruh tubuh Gu Tianlei basah kuyup dan air menetes ke mana-mana.     

Gu Xiaoran melirik jam tangannya secara spontan, waktu menunjukkan pukul 6:30. Dibutuhkan setidaknya setengah jam dari bandara untuk bisa sampai ke sini. Lalu Gu Xiaoran pun bertanya pada Gu Tianlei, "Kenapa kamu ke sini?"     

"Setelah turun dari pesawat, aku langsung ke sini." Gu Tianlei tersenyum sambil melihat kantong makanan, "Kamu sudah membeli pasta untukku?"     

"Kamu tidak takut dikenali orang-orang?" Gu Xiaoran buru-buru melihat ke sekelilingnya untuk memastikan tidak ada orang yang melihatnya.     

Manajernya Gu Tianlei dengan jelas mengatakan bahwa Gu Tianlei perlu waktu lebih lama untuk menunggu dari para penggemar pergi, setelah itu dia baru bisa bebas. Dan manajernya itu bilang bahwa paling cepat Gu Tianlai baru bisa kembali setelah pukul tujuh.      

Apa mungkin dia datang bersama segerombolan penggemarnya atau paparazi? Batin Gu Xiaoran     

"Kalau ketahuan tidak masalah." Gu Tianlei tidak peduli.     

Gu Xiaoran bergumam marah. Meskipun Gu Tianlei tidak merasa keberatan, namu Gu Xiaoran sendiri yang merasa keberatan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.