Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Meminjam Anak



Meminjam Anak

0"Ayah, aku pulang." Kata Yu Fei dengan matanya yang memerah, lalu dia pun berlutut tepat di depan Yu Jianmin.     
0

Gu Xiaoran tidak bisa membayangkan akan seperti apa Yu Fei marah padanya, jadi sebelum dia masuk, dia sudah menguatkan hati untuk menghadapi kakeknya itu, "Kakek, aku juga kembali."     

Yu Jianmin sudah lama tidak pernah bertemu Yu Fei dan Gu Xiaoran. Sehingga saat melihat mereka, mata Yu Jianmin seketika langsung memerah dan hendak menangis, tapi setelah menatap Xiaohan yang sedang digendong Yu Fei, dia menjadi sedikit bingung.      

Ini anak siapa? Batin Yu Jianmin.     

Tanpa menunggu Yu Jianmin bertanya, Yu Fei langsung meletakkan Xiaohan ke dalam pelukan Yu Jianmin sambil menangis-nangis, "Ayah, ini anakku, dia adalah cucumu."     

Yu Jianmin sangat kaget. Apa mungkin anak ini benar-benar cucuku? Batin Yu Jianmin.     

Seketika tapapan mata Yu Jianmin langsung tertuju pada anak mungil berkulit putih yang menggemaskan, dan kedua mata dan mulutnya yang lembut nan indah.      

Perasaan Yu Jianmin seketika langsung bercampur aduk antara bahagia dan juga khawatir, karena tiba-tiba saja ada cucu yang begitu imut hadir dalam hidupnya.     

Gu Xiaoran langsung meraih lengan Yu Fei dan dengan tenang dia berkata lirih, "Apa yang kamu lakukan?"     

Perlahan Yu Fei menurunkan tangan Gu Xiaoran sembari berbisik, "Pinjam anakmu untuk menjadi tameng. Dengan kehadiran Xiaoan, ayahku tidak akan memaksaku untuk menikah dengan pria pilihannya. Sekarang sudah ada seseorang yang merawat Xiaohan, jadi kamu bisa melanjutkan kuliahmu dan aku juga bisa melakukan pekerjaanku, semua sama-sama senang."     

"Kamu sudah berbohong padanya." Kata Gu Xiaoran yang tidak habis pikir dengan ide buruk Yu Fei.     

"Hanya menipunya untuk sesaat, jika sudah saatnya aku akan berkata jujur padanya." Kata Yu Fei.     

"Tidak, jangan membuat Xiaohan tidak bisa mengenali ibunya sendiri." Kata Gu Xiaoran.     

"Xiaohan sekarang menyebut semua orang sebagai Ibu." Gu Xiaoran melanjutkan.     

"Jadi tetap ini tidak bisa kita dilakukan." Gu Xiaoran bersikeras tidak setuju dengan ide Yu Fei yang berbohong pada kakeknya itu.     

Meskipun Xiaohan belum pernah bertemu dengan Yu Jianmin, namun dia tidak menangis saat diletakkan di pelukan Yu Jianmin. Xiaohan justru melototi Yu Jianmin dengan tatapan penasaran dengan janggutnya, kemudian dia mengulurkan tangannya untuk meraih janggut Yu Jianmin.     

Meskipun Yu Jianmin memiliki sikap yang keras, namun hatinya tiba-tiba melunak dalam sekejap saat menggendong seorang anak kecil yang menggemaskan seperti ini.     

Kemudian Yu Jianmin menoleh ke arah Yu Fei. Saat itu juga Yu Fei buru-buru mencubit Gu Xiaoran agar dia segera mengatakan sesuatu.     

Tiba-tiba Yu Jianmin bertanya, "Apakah kamu sudah menikah?"     

Yu Fei menggelengkan kepalanya.     

"Belum menikah?" Lagi-lagi Yu Jianmin terkejut.     

Kemudian Yu Fei pun menganggukkan kepalanya.     

Ekspresi wajah Yu Jianmin mulai terlihat buruk, "Lalu, siapa ayah dari anak ini?"     

"Ayah anak itu adalah lelaki brengsek yang membohongiku lalu melarikan diri." Kata Yu Fei.     

Yu Jianmin langsung menunjuk Yu Fei dengan jari telunjuknya karena sangat marah padanya.      

Saat melihat reaksi Yu Jianmin yang seperti itu, seketika raut wajah Gu Xiaoran langsung tampak cemberut, tapi bagaimana pun juga ayah dari Xiaohan memang orang yang sangat brengsek.     

Diam-diam Gu Xiaoran mencubit Yu Fei dari belakangnya. Gu Xiaoran berpikir, bagaimana pun juga cepat atau lambat, berbohong seperti ini akan terbongkar dan hanya akan memperburuk keadaan.     

Perlahan Yu Fei melepaskan tangan Gu Xiaoran sambil berkata, "Ayah, aku tidak punya pilihan selain pulang."     

"Rupanya kamu masih punya muka untuk pulang." Kata Yu Jianmin sembari mengambil sapu yang ada di sebelahnya untuk memukul Yu Fei.     

Yu Fei pun segera berlari tanpa keluar rumah. Dia hanya berlari-lari di sekitar halaman rumahnya lalu berkata lagi, "Ayah, hati-hati, jangan sampai cucumu terjatuh."     

Mendengarkan Yu Fei berkata seperti itu, Yu Jianming seketika langsung menatap si kecil yang sedang dia gendong, dan seketika amarahnya mulai mereda. Kemudian dia pun menatap mata bulat si kecil dengan perasaan tidak yakin. Namun karena takut si kecil akan jatuh, akhirnya Yu Jianming pun memendam amarahnya dan berusaha untuk menenangkan diri.      

Kemudian Gu Xiaoran melangkah maju dan menghentikan Yu Jianmin sambil berkata, "Kakek, jangan dengarkan Bibi, Xiaohan dia…"     

Yu Fei bergegas menghampirinya sambil menutup mulut Gu Xiaoran dan tidak membiarkannya berbicara lebih lanjut. Saat itu juga Yu Jianmin langsung memukul pantat Yu Fei dengan sapu.     

Yu Fei pun kesakitan hingga dia hampir berteriak. Lalu dia menyeret Gu Xiaoran keluar bersamanya sambil berkata, "Ayah, aku akan mengambil barang-barang Xiaohan."     

"Siapa bilang aku akan menjaga bayi ini untukmu?" Kata Yu Jianming dengan sangat marah.     

"Kalau Ayah tidak mau, siapa lagi yang akan menjaganya?" Yu Fei menyeret Gu Xiaoran keluar dari pintu sambil menatap ayahnya.     

"Cepat kembali!"     

"Aku akan kembali setelah mengambil barang-barang milik Xiaohan." Jawab Yu Fei sembari berjalan keluar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.