Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Apa Kamu Bersedia?



Apa Kamu Bersedia?

0"Aku akan memikirkannya dulu." Yu Fei tersenyum pada staf yang sudah dari tadi berada di sampingnya itu, kemudian dia pun berjalan keluar dari Yangyang Baby.     
0

Kemudian Gu Xiaoran pun segera mengejar Yu Fei yang berjalan keluar. Setelah berjalan cukup jauh dari Yangyang Baby, tiba-tiba Yu Fei berhenti dan dengan raut wajah yang datar dia berkata kepada Gu Xiaoran, "Aku tidak setuju menitipkan Xiaohan ke Yangyang Baby."     

"Bukankah tadi kamu tidak menemukan ada masalah apapun?" Tanya Gu Xiaoran dengan sedikit terkejut.     

"Aku tidak ada masalah apa-apa, tetapi Xiaoran, apakah kamu benar-benar bersedia menitipkan Xiaohan di sana?"     

Gu Xiaoran terdiam sejenak. Saat ini Xiaohan baru berusia enam bulan. Tentu saja, Gu Xiaoran sendiri juga merasa enggan menitipkan Xiaohan ke tempat penitipan bayi, tetapi bagaimana pun juga dia tetap harus pergi bekerja dan Yu Fei juga harus bekerja. Jadi tidak mungkin Gu Xiaoran bisa selalu menjaga Xiaohan.     

"Xiaoran, Xiaohan masih terlalu kecil untuk berada jauh dari orang-orang yang menyayanginya selama ini. Meskipun hanya dititipkan saat siang hari, tapi itu terlalu kejam bagi anak-anak."     

"Aku tahu, kalau begitu aku akan mengundurkan diri besok. Lalu aku akan mencari pekerjaan yang bisa aku lakukan di rumah seperti sebelumnya."     

"Kamu hanya bisa mengambil cuti sampai akhir tahun ini."     

"Aku akan menunggu Xiaohan sampai usia tiga tahun, di saat Xiaohan masuk ke taman kanak-kanak, aku akan mengikuti ujian masuk universitas lagi."     

"Kamu masih bisa melanjutkan kuliahmu dengan mengulang tanpa harus mengundurkan diri."     

"Bibi, aku tidak mungkin membiarkanmu merawat Xiaohan selamanya." Bagaimana pun juga Yu Fei memiliki kehidupannya sendiri, jadi Gu Xiaoran tidak mungkin selamanya menitipkan Xiaohan pada Yu Fei.     

"Siapa bilang aku tidak bisa bekerja sambil menjaga Xiaohan?"     

"Itu..."     

"Ikut denganku." Kata Yu Fei dengan tatapan yang sinis. Kemudian dia pun langsung memanggil taksi.     

"Kita mau pergi ke mana?" Gu Xiaoran mengikuti Yu Fei masuk ke dalam taksi dengan raut wajah bingung.     

"Pak sopir, ke Jalan Lama Utara."     

"Apakah kamu pergi ke tempat Kakek?" Kakeknya tinggal di gang Jalan Lama Utara, dan seketika pikiran Gu Xiaoran bercampur aduk.     

"Tebakanmu benar."     

"Untuk apa?" Gu Xiaoran memandang Xiaohan yang digendong di lengan Yu Fei dengan raut ketakutan. Karena Xiaohan, Gu Xiaoran tidak memberitahu siapapun ketika kembali ke tanah air, termasuk juga Kakek dan Ayahnya.      

"Kamu akan tahu saat sudah sampai nanti." Kata Yu Fei dengan senyumannya yang misterius.     

Ketika tiba di Jalan Lama Utara, mereka pun turun dari taksi. Saat Gu Xiaoran melihat ke arah toko obat tradisional yang ada di depannya, tiba-tiba bulu kuduknya langsung berdiri, dia merasa merinding.     

Rumah Kakek adalah rumah tua dengan halaman yang luas. Selain itu Kakeknya Gu Xiaoran juga merupakan seorang peracik obat tradisional, jadi Kakeknya itu juga membuka toko obat tradisional di depan rumahnya.     

Kemudian Gu Xiaoran dan Yu Fei pun masuk ke dalam toko obat milik kakek. Saat itu sudah hampir tengah hari, dan kebetulan mereka datang disaat waktu istirahat makan siang bagi kakek.     

Nama kakeknya adalah Yu Jianmin dan dia hanya memiliki dua anak perempuan.     

Putri tertuanya yang Bernama Yu Fang yang sudah lama menghilang, sedangkan putri kedua bernama Yu Fei yang sudah lama tinggal di Amerika Serikat, kedua anaknya itu meninggalkannya sendirian di rumah.     

Ketika Gu Xiaoran masih di sini, secara rutin dia selalu berkunjung ke rumah kakek untuk menemuinya.     

Tapi pada akhirnya Gu Xiaoran juga pergi ke luar negeri. Dan Kakeknya itu juga tidak tahu ke mana Gu Xiaoran pergi. Tapi untungnya saat itu Gu Tianlei sudah kembali, Gu Tianlei selalu mabuk-mabukan dan minum minuman keras sepanjang hari. Jadi setiap kali dia mengunjungi Kakek, mulut Tianlei selalu bau alkohol.     

Saat ini Yu Jianmin sudah berusia enam puluhan dan dia tidak menonton program hiburan kalangan anak muda. Sehingga dia tidak tahu bahwa Gu Tianlei dijuluki Superstar Serigala Malam.     

Yu Jianmin mengira studi Gu Tianlei mendapatkan hasil yang buruk sehingga membuatnya mabuk sepanjang hari. Jadi setiap Gu Tianlei datang mengunjunginya, Yu Jianmin selalu menegurnya dengan keras.     

Namun Gu Tianlai selalu mengabaikan dan sama sekali tidak peduli saat dimarahi oleh Kakeknya.     

Pada saat itu, Yu Jianmin juga sangat marah karena Yu Fei membangkang dan mengusir Yu Fei dari rumah. Sehingga akhirnya, Yu Fei pergi selama beberapa tahun dan tidak pernah kembali ke rumah.      

Meski sikap Yu Jianmin sedikit keras, namun dia selalu berharap Yu Fei akan segera pulang dan kembali tinggal di rumah.     

Selama beberapa tahun ini Yu Fei sudah jauh dari rumah, ketika dia melihat plakat di atas kepalanya, seketika dia merasa canggung. Tapi kemudian dia mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Sembari menggendong Xiaohan dia melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam toko.     

Saat itu Yu Jianmin baru saja selesai makan dan hendak tidur siang di kursi rotan yang ada di halaman, tapi seketika dia terkejut saat melihat Yu Fei datang. Lalu tatapan matanya langsung tertuju pada Xiaohan yang digendong Yu Fei.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.