Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Akan Menunggu Sampai Kamu Datang



Aku Akan Menunggu Sampai Kamu Datang

0[Jika kamu tidak datang, aku akan tetap berada di bandara dan tidak akan pergi sampai kamu datang.] Balas Gu Tianlei yang mulai bertingkah menjengkelkan.     
0

[Kalau begitu tunggu saja terus sampai kamu mati.] Balas Gu Xiaoran sembari menggertakkan giginya dengan kesal.     

Gu Tianlei saat ini telah menjadi penyanyi terkenal. Jadi saat dia kembali ke Seoul, pasti akan ada banyak penggemar yang memblokade bandara. Jika Gu Xiaoran menjemputnya di bandara, maka itu sama saja seperti dia cari mati.     

Satu menit kemudian, ada informasi terbaru dari seorang pengikut Gu Xiaoran di Weibo.     

Seketika Gu Xiaoran memiliki firasat buruk. Kemudian Gu Xiaoran pun langsung membuka akun Weibo miliknya.     

Sejak Gu Tianlei menjadi populer dan kembali ke China, dia dijuluki sebagai Superstar Korea seperti serigala malam.     

Superstar Korea Serigala Malam mengunggah foto di Weibo. Foto yang diunggah adalah foto yang diambil lebih dari satu tahun yang lalu.     

Dalam foto itu tampak seorang lelaki muda yang sedang memeluk perempuan muda bertubuh langsing. Foto itu hanya memperlihatkan wajah pria itu dari samping, namun tetap memperlihatkan senyumnya yang cerah dan wajah tampannya.     

Sedangkan wajah perempuan itu tertutupi oleh wajah pria yang ada di sebelahnya, jadi wajah perempuan itu tidak terlihat dengan jelas.      

Itu merupakan foto yang diambil sebelum Gu Xiaoran pergi ke Amerika Serikat, saat itu Gu Tianlei memeluk Gu Xiaoran dengan sangat erat sambil memotretnya.     

Saat melihat foto tersebut, Gu Xiaoran langsung terdiam membeku dan raut wajahnya seketika langsung memerah seperti kepiting yang direbus.      

Dasar bocah kurang ajar! Batin Gu Xiaoran kesal.     

Hanya dalam waktu kurang dari satu menit, komentar pada unggahan foto itu pun langsung membludak. Tidak lama kemudian foto itu segera dihapus.     

Beberapa saat kemudian manajer Gu Tianlei langsung muncul untuk membersihkan kehebohan yang terjadi. Dia menjelaskan bahwa itu adalah foto yang diambil 'Serigala Malam' ketika menemui para penggemarnya, kemudian dia juga menjelaskan dengan kalimat yang menarik perhatian, [Serigala kami sangat ramah, dia betul-betul menyayangi para penggemarnya dengan baik.]     

Seketika beragam komentar atas unggahan foto itu pun mulai meredam.     

[Serigala Serigala, aku mencintaimu, peluk aku!]     

[Lepaskan wanita itu, gantian denganku!]     

[Peluk aku juga, aku akan mati tanpa pelukan darimu!]     

Gu Xiaoran menggaruk dahinya karena pusing dengan perubahan komentar para netizen yang terjadi begitu cepat. Gu Xiaoran mengerti bagaimana manajer Gu Tianlei pasti akan kebingungan karena ulah Gu Tianlei yang kurang ajar itu.     

Gu Xiaoran pun merasa bersimpati pada Manajernya Gu Tianlei. Kemudian Gu Xiaoran pun mengirim pesan kepada Gu Tianlei, [Gu Tianlei jika kamu cari mati jangan membawa-bawa namaku.]     

[Gu Xiaoran, aku rindu pasta buatanmu.] Gu Tianlei mulai mencari perhatian.     

Gu Xiaoran dapat membayangkan ekspresi wajah Gu Tianlei yang merasa puas, kemudian dia menarik napas dalam-dalam untuk menekan emosinya, setelah itu dia baru membalas pesan dari Gu Tianlei, [Dengarkan baik-baik apa kata Manajer kamu dan tunggu aku punya waktu luang supaya bisa memasakkan pasta untukmu.]     

Beberapa saat kemudian Gu Tianlei menelepon Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran pun mengangkat panggilan itu dan mendengar suara Gu Tianlei yang tertawa lirih. Gu Xiaoran merasa geregetan dengan tingkah Gu Tianlei yang selalu membuatnya kesal, sehingga dia pun sengaja menjauhkan ponselnya dan kedua telinganya tampak memerah.     

"Kamu pulang kerja jam berapa? Aku akan menjemputmu di kantor." Kata Gu Tianlei membuka pembicaraan dengan lugas.     

"Kakak, jangan menyeretku. Kalau kamu menjemputku, aku bisa dicincang sama penggemar-penggemarmu."     

"Kalau begitu kamu langsung saja ke apartemenku, kuncinya aku tinggal di Loteng Kecil."     

"Cepat hubungkan ke Manajermu."     

"Untuk apa?"     

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengannya."     

"Kalau ada sesuatu tanyakan saja padaku, kenapa harus bertanya padanya." Kata Gu Tianlei tanpa berniat menuruti keinginan Gu Xiaoran. Gu Tianlei sudah bersusah payah meluangkan waktu menelepon Gu Xiaoran, apalagi dengan Gu Xiaoran yang bersedia menjawab teleponnya.     

"Kalau aku suruh hubungkan ke dia, ya segera hubungkan."     

"Tidak mau."     

Seketika itu Gu Xiaoran pun langsung menutup teleponnya. Namun tidak lama kemudian ponselnya itu tiba-tiba berdering lagi.     

Gu Xiaoran pun segera mengangkat panggilan itu dan suara Gu Tianlai yang menjengkelkan segera terdengar dari ponselnya. Saat mengetahui telepon itu diangkat oleh Gu Xiaoran, Gu Tianlei langsung menyerahkan ponselnya itu kepada Manajernya, "Istriku ingin berbicara denganmu di telepon."     

"Gu Tianlei!" Teriak Gu Xiaoran dengan keras.     

Gu Tianlei dengan enggan menyerahkan ponselnya itu kepada Manajernya, "Ini telepon dari Gu Xiaoran."     

"Nona Gu, halo!" Seketika itu juga terdengar suara dari Manajernya Gu Tianlei, manajernya itu orang Korea, tapi dia bisa berbicara bahasa Mandarin dengan lancar.     

Sejak Gu Xiaoran kembali ke China, suasana hati Gu Tianlei menjadi sangat baik. Dia tidak lagi minum minuman keras, sehingga dia bisa melakukan pekerjaannya secara kooperatif, dan karena hal itu manajernya Gu Tianlei tidak sabar untuk berterima kasih kepada Gu Xiaoran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.