Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Dipukuli (2)



Dipukuli (2)

0"Profesor Li tidak memberiku izin untuk menjenguknya, jadi aku juga tidak melihat bagaimana kondisinya secara langsung."     
0

"Ayahnya benar-benar menghajarnya, bahkan dia hampir saja membunuh Mo Qing."     

"Karena itu jangan sampai Ayahmu melihatnya."     

"Itu Ayah Cheng Peini." Kata Cheng Xiaoyue dengan raut wajah yang cemberut.     

Saat mendengar hal itu, raut wajah Gu Xiaoran tiba-tiba berubah menjadi pucat, dan ketika dia memasuki pintu, dia melihat wajah Hua Zi yang cantik.     

"Gu Xiaoran." Kata Hua Zi sambil melihat Gu Xiaoran yang masih tercengang.     

"Xiaoran." Kata Cheng Xiaoyue sambil mengerutkan alisnya saat melihat Gu Xiaoran yang tiba-tiba muncul di depan pintu.     

"Apa yang terjadi pada Mo Qing?" Kata Gu Xiaoran bertanya dengan hati-hati.     

"Tidak ada apa-apa." Jawab Cheng Xiaoyue dengan suaranya yang sedikit lembut.     

Melihat suasana yang sedikit canggung, Hua Zi tiba-tiba berkata, "Dia hanya sedikit terluka, jadi sekarang dia terbaring di rumah sakit."     

"Kapan itu terjadi?"     

"Pagi ini tadi."     

"Apakah dia terluka parah?" Tanya Gu Xiaoran. Mendengar percakapan antara Xiaoyue dan Hua Zi barusan, Gu Xiaoran tahu bahwa Hua Zi tidak tahu banyak, tapi dia masih saja bertanya padanya.     

"Jangan khawatir, dia adalah orang yang kuat, luka kecil seperti itu tidak akan membunuhnya."     

Tidak akan membunuhnya?     

Seketika jantung Gu Xiaoran berdebar kencang saat mendengar jawaban dari Hua Zi.     

"Dia pasti akan segera sembuh dan hadir di hadapanmu dalam kondisi baik-baik saja." Kata Hua Zi dengan sedikit menggodanya.     

Perkataan Hua Zi yang lembut itu tetap saja tidak bisa menghilangkan kekhawatiran yang dirasakan Gu Xiaoran saat ini.     

"Aku masih ada urusan untuk aku selesaikan, jadi aku permisi dulu. Sampai jumpa gadis cantik." Hua Zi menyadari bahwa setelah Gu Xiaoran datang, temperamen Cheng Xiaoyue tidak dalam keadaan baik, karena itu dia pergi karena sadar diri.      

Cheng Xiaoyue menunggu Hua Zi pergi sebelum akhirnya menatap Gu Xiaoran dan berkata, "Gu Xiaoran, karena kamu tidak berniat menanggung konsekuensi dari mereka, biarkanlah mereka pergi dan jangan dekat-dekat dengan mereka lagi."     

"Maksudmu Tianlei?"     

"Baik itu Tianlei, maupun Mo Qing." Setelah mengatakan ini, Cheng Xiaoyue merasa sedikit menyesal. Jika Tianlei tahu bahwa dia membuat Gu Xiaoran berani berkorban untuk Mo Qing, Gu Tianlei pasti akan membencinya sampai mati.     

Tapi bagaimana pun juga kata-kata itu sudah terucap, jadi tidak mungkin bisa ditarik kembali.     

"Aku akan mengatasi masalah Tianlei. Sekarang katakan padaku, ada apa dengan Mo Qing?" Bagi Gu Xiaoran, untuk bisa memutuskan ikatan dari Tianlei itu butuh waktu yang cukup lama.     

"Gu Xiaoran, kamu sudah punya anak dengan Mu Hua, kenapa kamu masih ingin menjalin hubungan dengan Mo Qing? Kenapa kamu masih mau pergi ke Vila Linyuan bersamanya?"     

"Karena aku pergi ke Vila Linyuan, Mo Qing dipukuli oleh Ayahnya?"     

"Iya!"     

Sebenarnya Gu Xiaoran tidak berniat menyembunyikan Xiaohan saat dia pulang ke tanah airnya. Xiaohan tidak memiliki sosok ayah di sampingnya, dan Gu Xiaoran tidak akan mau membuat Xiaohan seolah tidak diakui oleh ibunya.     

Namun Gu Xiaoran tidak menyangka, bahwa ternyata Xiaoyue tahu tentang kedatangan Xiaohan begitu cepat. Padahal Xiaohan baru saja kemarin datang ke tanah air.     

Bahkan Gu Xiaoran sama sekali tidak menyangka bahwa Xiaoyue akan salah sangka padanya dan menganggap Xiaohan sebagai anak dari Mu Hua.     

"Bayi itu bukan anak dari Mu Hua."     

"Jika bukan Mu Hua, apakah itu berarti dia anaknya Mo Qing?" Cheng Xiaoyue menatap lurus ke arah mata Gu Xiaoran.     

"Bukan." Gu Xiaoran masih saja berbohong dan belum bisa mengatakan yang sebenarnya kepada Xiaoyue. Saat ini perseteruan antara keluarga Mo dan keluarga Gu masih belum terselesaikan. Jika dia mengakui secara terbuka bahwa bayi ini adalah anak dari Mo Qing, maka itu hanya akan menambah masalah yang ada.     

"Lalu siapa?"     

"Xiaoyue, terkait hal ini, aku akan memberitahumu nanti."     

"Aku juga tidak ingin tahu."     

Kemudian Gu Xiaoran mengangguk ringan, setelah itu dia pun berbalik dan langsung pergi dari sana.     

Selama satu setengah tahun ini Cheng Xiaoyue yang selalu merawat Gu Tianlei, saat mengingat Tianlei sampai seperti itu setiap hari membuat Xiaoyue masih marah kepada Gu Xiaoran hingga saat ini.     

Apalagi Gu Xiaoran pergi ke Amerika Serikat tanpa memberi penjelasan apapun padanya.     

Gu Xiaoran telah melakukan kesalahan karena telah membuat Gu Tianlei menjadi seperti itu. Sehingga kini dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.     

Gu Xiaoran hanya berharap seiring berjalannya waktu, ikatan antara dirinya dengan Gu Tianlei akan merenggang.      

Saat melihat Gu Xiaoran yang berjalan pergi, dada Cheng Xiaoyue terasa sesak seolah ada sesuatu yang menyumbat dalam dalam dadanya.     

Tianlei, kamu bodoh, meskipun dia sudah pulang, lalu apa yang bisa kamu lakukan? Kamu tidak ada di dalam hatinya, karena dia tidak menyukaimu! Xiaoyue berkata dalam hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.