Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Ciuman yang Meluluhkan Hati (1)



Ciuman yang Meluluhkan Hati (1)

0Kini pancaran mata Gu Xiaoran menjadi lebih cerah dan jernih setelah berendam. Dan sentuhan lembut dari Mo Qing, perlahan membuat hatinya luluh.     
0

Ketika Gu Xiaoran terluka, Mo Qing tidak pernah meninggalkannya selangkah pun. Selama Gu Xiaoran koma di rumah sakit, Mo Qing selalu menjaganya. Meskipun dia merasa sedih saat melihat kondisi Gu Xiaoran yang seperti itu, namun saat mendengarkan napas Gu Xiaoran yang sedang berbaring kala itu membuat perasaannya sedikit lebih lega.      

Jika Mo Qing tidak memiliki dendam apapun kepada Gu Xiaoran, dia tidak mungkin mau melakukan apapun, selain ingin selalu berada di sisi Gu Xiaoran dan menjaganya sebaik mungkin.     

Saat ini luka Gu Xiaoran sudah sembuh, tapi tubuhnya belum sepenuhnya pulih. Karena itulah Mo Qing khawatir jika Gu Xiaoran kehujanan terlalu kondisinya akan memburuk, sehingga Mo Qing pun bergegas mengantarnya ke rumah pemandian air panas ini.      

Ketika Gu Xiaoran sudah menghangatkan diri di pemandian air panas ini, Mo Qing tidak perlu khawatir kalau Gu Xiaoran akan terkena flu atau demam. Dengan begitu Mo Qing bisa kembali menyelesaikan pekerjaannya terkait pengarahan pengendalian kerusuhan.      

Namun ketika kembali ke rumah pemandian air panas itu, Mo Qing menemukan bahwa Gu Xiaoran sudah tertidur di dalam pemandian air panas.      

Saat ini Mo Qing merasa sangat lelah karena seharian ini dia sudah bekerja sampai tengah malam. Jadi saat melihat Gu Xiaoran sedang tidur di dalam pemandian air panas, dia tidak ingin membangungkannya dan hanya berdiri di dekat pintu sambil diam-diam menatapnya.     

Karena adanya pemandian air panas, seluruh ruangan rumah ini menjadi hangat, bahkan jika Gu Xiaoran hanya mengenakan handuk mandi, dia tidak akan kedinginan sama sekali. Hanya saja, dibagian bawahnya tidak tertutup handuk, dan beberapa kali dia merasakan gesekan handuk yang lembut di kulitnya.     

Selain itu Mo Qing memeluk pinggang Gu Xiaoran, handuk itu tidak menutupi bagian kaki sehingga kaki Gu Xiaoran yang telanjang itu membuat imajinasi seseorang menjadi berkeliaran.     

Pakaian yang setengah tertutup ini, membuat Mo Qing tergoda hingga sulit mengendalikan hasratnya.      

Kemudian Gu Xiaoran mengangkat kepalanya untuk melihat Mo Qing. Di bawah cahaya lampu, tatapan mata Mo Qing justru terlihat semakin dalam. Tidak lama kemudian Gu Xiaoran buru-buru menundukkan kepalanya kembali karena tidak berani menatapnya. Gu Xiaoran takut tenggelam dalam tatapan Mo Qing yang menggoda itu, "Kenapa kamu tidak bilang kalau sudah kembali. Kenapa kamu justru berdiri di sana dan membuatku ketakutan setengah mati."     

"Tidak ada orang yang bisa datang ke sini selain aku."     

"Kamu tidak memberitahuku itu sebelumnya."     

"Memberitahumu sekarang juga belum terlambat."     

Kemudian Mo Qing meraih lengan Gu Xiaoran yang putih itu, lalu memegang pinggangnya. Satu tangan dengan cepat merangkul pinggang Gu Xiaoran, dan tangannya yang satu lagi mengangkat kakinya ke pinggang, tangan Mo Qing meraba lekukan kakinya yang lembut dan menyusuri kulitnya yang halus di balik handuk itu. Napas mereka berdua terengah-engah dan detak jantung mereka juga berdetak tidak beraturan.     

Rambut Gu Xiaoran terurai lembut di salah satu bahunya, rambutnya yang hitam dan kulitnya yang putih bersinar seperti porselen itu membuat perbedaan warna yang sangat kontras.     

Handuk yang membalut tubuh Gu Xiaoran itu sedikit turun dari bahunya, sehingga memperlihatkan bahu putih dan mulus. Seketika itu juga Gu Xiaoran langsung menahan handuknya agar tidak terlepas. Meskipun handuk itu menutupi kulit mulus di dadanya, tetapi tetap tidak bisa mencegah gairah seksual yang memenuhi ruangan itu.     

"Ada apa denganmu hari ini?" Mo Qing menundukkan kepalanya dan perlahan mendekatkan wajahnya hingga bibirnya menempel pada bibir Gu Xiaoran, napasnya yang hangat menyapu pipi Gu Xiaoran dan pandangan matanya yang berbinar-binar menatap hangat ke arah bibirnya, kemudian kembali melihat ke matanya.     

"Aku hanya sangat merindukanmu."     

Napas Mo Qing yang hangat dan lembab itu berhembus di wajah Gu Xiaoran.     

Dengan suasana dan gairah seperti ini, Gu Xiaoran tahu betul apa yang akan Mo Qing lakukan setelah ini. Tentu saja tidak ada cara lain untuk menanggapinya dengan tenang.     

Sebelumnya Gu Xiaoran merespon gairah itu dengan pasif. Kali ini dia ingin memberikan tubuhnya kepada Mo Qing secara aktif, tapi dia tidak memiliki pengalaman melakukan itu kecuali dengannya. Jadi Gu Xiaoran sedikit takut jika tindakannya akan terlihat kekanak-kanakan dan gagal untuk memuaskannya.      

Karena itulah, Gu Xiaoran semakin khawatir dan gugup. Jantungnya berdebar kencang, dadanya naik turun tidak karuan, semakin lama Mo Qing semakin mendekat sehingga kulit mereka saling menempel satu sama lain.     

Tatapan penuh gairah di mata Mo Qing langsung melonjak. Mo Qing senang saat melihat tingkah Gu Xiaoran yang sedang gugup karena tindakannya ini. Dalam benaknya Mo Qing bertanya. Jika Gu Xiaoran tidak peduli padaku, mengapa dia gugup sampai seperti ini?     

Kedua tangan Gu Xiaoran tanpa sadar memeluk bahu Mo Qing dengan erat di, diikuti tubuhnya yang semakin menegang.     

Mo Qing tersenyum tipis dan mencium bibirnya dengan ringan. Sentuhan bibir bertemu bibir itu tidak berlangsung lama, karena wajah Mo Qing menyapu pipinya ke arah telinga dan berbisik, "Tidak apa-apa, santai saja, serahkan semuanya padaku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.