Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Dia Peduli Padanya



Dia Peduli Padanya

0"Memang benar penampilan bukanlah segalanya, tapi sejak dia bertemu denganmu, dia juga tahu bahwa aku juga putri dari Gu Qingchu. Aku sudah bersamanya sejak aku berusia tiga tahun, dan bersama-sama melewati api dan air. Apakah kamu tahu apa yang dimaksud cinta yang melewati api dan air? Itu adalah ikatan cinta yang keduanya sama-sama rela mengorbakankan nyawa mereka satu sama lain dalam menghadapi peristiwa hidup dan mati."     
0

Gu Xiaoran ingat apa yang pernah dikatakan Lin Shuangshuang padanya. Dia dipanggil Qiqi karena kakak laki-lakiku yang membawa wanita itu ke sini, dia adalah wanita yang rela berkorban bersamanya sehidup semati.      

"Dan karena aku juga putri dari Gu Qingchu, dia tidak bisa menerimaku. Dia tidak bisa menerimaku dengan wajah ini, Gu Xiaoran, apa yang membuatmu berpikir dia bisa menerimamu dengan wajah itu? Mo Zhenzhong memiliki kebencian yang mendalam terhadap Keluarga Gu, jika bukan karena dia ingin mencari Han Jinbiao, apakah Mo Zhenzhong bisa menutup mata terhadap hubunganmu dengan Mo Qing? Gu Xiaoran, jangan naif, kamu hanya bidak catur di tangan mereka."     

Xiaopian dan Mo Qing adalah cinta sehidup semati. pada kenyataannya hari-hari itu Gu Xiaoran juga bertanya-tanya mengapa Mo Qing memilih dirinya dibanding Xiaopian, padahal dirinya dan Xiaopian sangat mirip.     

Gu Xiaoran tidak ingin mempercayai perkataan Xiaopian, tetapi setelah mendengarkan ini, informasi yang selama ini membuatnya bingung perlahan-lahan menjadi masuk akal.      

Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam, "Jika itu benar seperti yang kamu katakan kalau aku hanyalah bidak catur baginya. Bukankah apa yang kamu katakan kepadaku akan merusak rencananya? Padahal kamu mencintainya dan kamu tahu kalau dia sangat ingin menemukan Han Jinbiao, mengapa kamu ingin merusak rencananya? Jangan-jangan kamu hanya cemburu padaku?"     

"Cemburu? Bukankah seharusnya aku tidak perlu cemburu? Aku sudah cinta mati kepadanya selama lebih dari sepuluh tahun, kami rela mengorbankan segalanya satu sama lain, termasuk nyama kami. Jika bukan karena kamu yang membuat dia tahu latar belakangku, kami seharusnya selalu bersama dari dulu. Berkat kamu, hubunganku dengannya menjadi seperti ini, kamu telah menghancurkan segalanya dariku. Bahkan meskipun aku tahu bahwa dia hanya memanfaatkanmu, aku tetap tidak tahan melihatnya bermesraan denganmu." Kata Xiaopian tanpa menutupi kebenciannya terhadap Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran mendongakkan kepalanya dan melihat tatapan penuh perjuangan di mata Xiaopian.     

"Gu Xiaoran, ketika kamu belajar dengan nyaman di kampus, di sini aku berjuang mati-matian dengan pistol untuk bisa tetap hidup."     

Xiaopian tiba-tiba membuka kerah bajunya, dan memperlihatkan luka yang hanya berjarak dua sentimeter dari pembuluh arteri di lehernya.     

"Pernahkah kamu merasakan tergores oleh peluru di leher dan mencium aroma kematian? Aku sudah menciumnya, aku tidak tahu berapa kali aku sudah merasakan kematian demi dia dan keluarga Mo."     

Gu Xiaoran hanya terdiam saat melihat luka yang dialami di Xiaopian.     

"Aku tidak peduli bagaimana perasaanku, yang jelas aku tidak ingin dia mati."     

Xiaopian muak dengan sikap dingin dari lawan bicaranya itu.     

"Aku sudah melihat begitu banyak kematian, dan itu membuatku lebih menginginkan untuk terus hidup dibanding siapapun. Tapi hal itu juga membuatku lebih takut jika suatu saat dia akan mati. Han Jinbiao adalah anjing gila, anjing gila berdarah dingin yang bahkan tidak menginginkan anak dan istrinya. Han Jinbiao telah bersembunyi di balik bayang-bayang selama bertahun-tahun, dan Mo Qing sudah menekannya sampai ke titik di mana dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan. Jika Mo Qing tetap melanjutkan tindakan ini, mungkin suatu hari nanti Mo Qing akan mati di tangan Han Jinbiao."     

Xiaopian mendekat ke arah Gu Xiaoran dan memaksanya untuk menatap matanya, "Aku melakukan ini karena aku ingin dia berhenti, aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya. Karena cintaku padanya tidak sepertimu. Apa yang kamu lakukan hanyalah membuat masalah dan bermesra-mesraan. Jadi, Gu Xiaoran, apakah itu yang kamu sebut dengan cinta?"     

Gu Xiaoran menundukkan kepalanya, Xiaopian rela berkorban untuk hidup dan mati Mo Qing. Memangnya dia pikir aku tidak berkorban juga untuknya? Batin Gu Xiaoran.     

Jika Gu Xiaoran tidak peduli, mengapa dia bisa-bisanya tanpa berpikir panjang mendorong Mo Qing supaya menjauh darinya ketika ada batu yang akan menimpa Mo Qing saat itu.     

Jadi, bisa dikatakan bahwa Gu Xiaoran juga peduli terhadap hidup dan mati pria itu. Gu Xiaoran masih peduli padanya meskipun Mo Qing hanya menganggapnya sebagai bidak catur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.