Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Waktu Luang yang Membosankan



Waktu Luang yang Membosankan

0"Hari ini aku menerima pesan dari Mu Hua, dia bilang akan pulang beberapa hari lagi." Kata Gu Xiaoran sembari mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan pesan itu kepada Kakek Mu.     
0

"Anak ini sangat pilih kasih, kenapa dia tidak langsung meneleponku, tapi hanya mengirimimu pesan." Kata Kakek Mu sambil menggoda Xiaohan, lalu kakek mengenakan kacamata presbiopi miliknya dan sedikit menjauhkan ponsel itu agar dia bisa membaca pesannya dengan jelas.      

"Dia tidak meneleponmu karena waktunya masih belum bisa ditentukan, dan dia takut kamu akan merasa cemas. Ketika waktunya sudah ditentukan, dia pasti akan menelepon Kakek."     

Setelah Gu Xiaoran berkata seperti itu, baru Kakek Mu menunjukkan senyum kepuasan seperti anak kecil.     

Tidak lama kemudian sebuah taksi berhenti di depan pintu.     

Yu Fei turun dari taksi dan langsung menyapa, "Kakek Mu."     

"Yu Fei sudah pulang."     

"Bibi!"     

Mu Hua dulu adalah murid dari Yu Lao, sehingga Yu Lao dan Yu Fei memiliki hubungan yang baik. Yu Fei sering datang ke keluarga Mu, ketika Kakek Mu berada di Amerika Serikat, Yu Fei juga menyempatkan mengunjunginya beberapa kali. Jadi hubungan Kakek Mu dan Yu Fei juga dekat.     

Setelah masuk ke kamar, Gu Xiaoran baru saja ingin bertanya pada Yu Fei apa yang terjadi, mengapa dia begitu buru-buru kembali ke tanah air.     

Namun tiba-tiba ada sebuah pesan masuk di ponselnya.     

Gu Tianlei: [Gu Xiaoran, aku sangat ingin makan spageti buatanmu...]     

Dengan cepat Yu Fei langsung mengulurkan kepalanya dan membaca pesan itu, "Kapan Tianlei akan kembali ke Seoul?"     

"Seharusnya dia akan pulang hari ini, tapi dilihat dari gaya bicaranya, sepertinya dia belum bisa kembali saat ini."     

Gu Tianlei takut Gu Xiaoran akan menghilang lagi, sehingga begitu Gu Xiaoran tiba di Binzhou, Tianlei segera meneleponnya untuk memastikan dia bisa mendengar suara Gu Xiaoran, baru setelah itu dia merasa lega.     

Saat itu, sebelum Gu Xiaoran naik pesawat, dia sempat mengirim pesan kepada Gu Tianlei. Dia mengatakan bahwa proyek di pekerjaannya mengharuskannya bepergian ke luar kota. Sehingga jika Gu Xiaoran tidak bisa membalas pesan atau mengangkat telepon dengan tepat waktu, dia menyuruh Tianlei untuk tidak berpikir yang aneh-aneh.     

Dan sepertinya perkataan Gu Xiaoran berhasil, terbukti saat Gu Xiaoran terluka dan tidak sadarkan diri selama beberapa hari, Gu Tianlei tetap bisa tenang dan kecemasannya tidak menggila.      

Gu Xiaoran tidak akan bisa membayangkan kalau beberapa hari yang tenang itu bisa membuat Gu Tianlei sangat cemas seperti seekor anjing!     

***     

Enam hari yang lalu…...     

Saat di dalam terowongan bekas tambang, Mo Qing sedang bersandar ke dinding batu dan memeluk Gu Xiaoran yang sedang demam tinggi dan kepanasan. Setelah itu dia membuka pakaian Gu Xiaoran untuk membuatnya lebih nyaman.     

Pada saat itu layar ponsel Gu Xiaoran menyala, dan orang yang meneleponnya adalah Gu Tianlei!     

Melihat nomor telepon itu, Mo Qing merasa ragu-ragu sejenak, lalu dia menekan tombol tutup dan mengirimkan pesan, [Bos sedang di sini, jadi aku sibuk, selain itu aku tidak nyaman untuk mengangkat telepon.]     

Gu Tianlei dengan cepat membalas pesan itu, [Kapan bosmu akan tidur, aku ingin mendengar suaramu.]     

Sudut mulut Qing langsung mengernyit, kemudian dengan sikapnya yang dingin dia langsung membalas pesan itu, [Kamu ada waktu luang?]     

[Lumayan…...]     

Kemudian Mo Qing langsung menekan nomor ponsel manajer Gu Tianlei, saat manajernya Gu Tianlei mengangkat panggilan, Mo Qing langsung berbicara pada intinya.     

"Ini Mo Qing!"     

"Apa yang bisa aku lakukan untukmu, Tuan Mo?" Manajer itu tidak menyangka Mo Qing akan meneleponnya, karena itu dia langsung terkejut dan hampir menjatuhkan ponselnya.      

"Gu Tianlei punya terlalu banyak waktu luang hingga dia bosan!" Kata Mo Qing dengan sikapnya yang dingin.     

"Hah?" Manajer itu tampak tercengang, ada apa ini? Batinnya.     

"Aku ingin kamu segera mencarikan dia lebih banyak pekerjaan untuk dilakukan, sehingga dia tidak punya waktu untuk bermain dengan ponselnya. Selain itu, tambahkan beberapa proyek lagi untuknya, bahkan kalau bisa buat dia sibuk sehingga tidak bisa kembali ke Seoul bulan ini. Jika kamu tidak bisa melakukannya tidak masalah, Imperial Group akan menyediakan tim manajemen yang baru untuknya, dan kamu beserta rekan-rekanmu bisa pulang ke Korea."     

"Tuan Mo jangan khawatir, kami akan bekerja penuh dan tidak akan sedikitpun bermalas-malasan." Kata manajer itu dengan raut wajah yang masam, dia tidak tahu apa yang telah dilakukan bocah itu lagi hingga bisa membuat Mo Qing terprovokasi olehnya.     

Setelah mendengarkan manajer itu berkata dengan serius bahwa dia akan 'bekerja penuh' dan 'tidak malas-malasan', Mo Qing pun menutup telepon dengan puas.     

Orang Korea adalah orang yang rela berkorban, bahkan mereka rela mengorbankan hidupnya untuk mempertahankan pekerjaan mereka.      

Beberapa hari ini Gu Tianlei pasti akan dibuat sangat sibuk oleh manajernya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.