Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Pertemuan Ayah dan Anak (3)



Pertemuan Ayah dan Anak (3)

0Setelah mengeluarkan jarinya, Gu Xiaoran melihat bahwa jarinya juga memiliki bekas gigitan yang sama persis dengan Mo Qing. Dan kedua bekas gigitan mereka itu seolah seperti sepasang cincin.     
0

Saat Mo Qing melihat bekas gigi di jari Gu Xiaoran, entah kenapa perasaan langsung terasa hangat dan perlahan melonjak dari hatinya.     

Ini seperti keluarga kecil yang selama ini selalu dia bayangkan, dan kali ini dia benar-benar merasakan kehangatan itu.     

"Bukankah kamu sedang ada pertemuan?" Kata Gu Xiaoran sambil mengerutkan keningnya.     

"Sudah selesai."     

"Bagaimana kamu bisa sampai di sini?"     

Mo Qing tidak menatapnya dan berkata dengan santai, "Kamu benar-benar semakin keterlaluan, berani-beraninya kamu meninggalkan bosmu."     

"Aku kan ada urusan mendesak."     

"Karena bayi ini?"     

"Iya, Yu Fei juga ada urusan mendesak, dia tiba-tiba pulang dari Amerika Serikat dan memintaku pergi ke bandara untuk menjemput bayi ini." Jelas Gu Xiaoran sembari jantungnya berdebar kencang, jika Mo Qing bertanya apakah bayi itu milik Yu Fei, dia tidak tahu lagi bagaimana harus menjawabnya.     

Saat ini kekhawatiran yang dirasakan Gu Xiaoran semakin bertambah, namun Mo Qing malah terhibur oleh tingkah lucu bayi itu dan tidak berniat untuk menanyakan lebih lanjut tentang hal itu.     

"Kamu suka anak kecil?"     

"Emm..." Kata Mo Qing, Xiaohan meraba-raba wajah Mo Qing, tangan mungil yang lembut itu menyentuh wajahnya dan membuatnya merasa sedikit geli. Seketika perasaan Mo Qing langsung meleleh tak tertahankan, hingga akhirnya dia mencium wajah lembut bayi itu.     

Melihat pemandangan hangat antara ayah dan anak ini membuat Gu Xiaoran tersenyum ringan. Bagi Gu Xiaoran hal ini juga merupakan suatu kebahagiaan.     

Perlahan matahari mulai terbenam di barat.     

Mo Qing menggendong Xiaohan dan berdiri, "Ayo makan."     

"Tidak, aku akan makan di rumah." Gu Xiaoran takut Mo Qing akan bertanya lebih banyak anak itu. Jadi dia langsung menolaknya karena tidak ingin berlama-lama bersamanya dengan membawa Xiaohan.     

Mo Qing mengabaikan Gu Xiaoran, sambil menggendong Xiaohan dia berjalan dan masuk ke dalam mobilnya.     

"Hei!"     

"Cepat kemasi barang-barangnya!"     

Sudut mulut Gu Xiaoran berkedut saat melihat Mo Qing yang tiba-tiba membawa Xiaohan masuk ke dalam mobilnya. Dia benar-benar sudah keterlaluan, dengan kekuasaan yang dia miliki, bahkan dia juga berani merenggut anak orang lain. Meskipun sebenarnya anak itu adalah putranya sendiri. Batin Gu Xiaoran.     

Mo Qing memilih hotel yang bagus sebagai tempat tujuan untuk makan malam. Supaya tidak membuat si kecil tersedak, dia memesan hidangan ringan yang tidak berminyak.     

Xiaohan tampaknya sangat menyukai Mo Qing, sejak merangkak ke pangkuan Mo Qing, anak itu seolah tidak berniat lepas dari Mo Qing. Di sisi lain Mo Qing juga tidak berniat untuk menyerahkan Xiaohan kepada Gu Xiaoran.     

Selain itu, cara Mo Qing memandang Xiaohan juga terlihat sangat lembut. Melihat sikap Mo Qing yang seperti itu, Gu Xiaoran mulai merasa ragu. Jangan-jangan dia sudah tahu kalau Xiaohan adalah putranya. Batin Gu Xiaoran.     

Tapi ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan tentang hubungan antara mereka berdua. Karena Mo Qing juga tampak selalu bermain-main dengannya, jadi hubungan mereka bukan seperti pasangan pada umumnya. Kehadiran seorang anak di antara mereka hanya akan membuat hubungan antara mereka semakin canggung.     

Jadi, karena itu lah meskipun Mo Qing tidak bertanya, Gu Xiaoran juga tidak akan mengatakan kepada Mo Qing kalau bayi itu adalah anaknya.     

Mo Qing melihat gerakan gesit Gu Xiaoran ketika dia menyeduh susu untuk Xiaohan, dan raut wajahnya menyematkan perasaan manis dan hangat. Tapi pada saat yang sama juga tampak ada perasaan sakit hati yang samar.      

Saat ini Gu Xiaoran baru berusia sembilan belas tahun, sebenarnya dia juga masih anak-anak, tetapi dia harus merawat putranya.     

Gu Xiaoran mengocok botol dot itu lalu perlahan memberikannya kepada Xiaohan, "Sayang, ayo minimum susunya."     

Xiaohan segera melambaikan tangannya dengan gembira.     

Gu Xiaoran mengulurkan tangannya untuk menggendong Xiaohan, tetapi Mo Qing tiba-tiba menghentikan tangannya dan berkata, "Biarkan aku yang melakukannya!"     

Mo Qing mengambil botol itu, lalu menuangkan setetes susu di punggung tangannya untuk mengukur suhunya, saat suhunya dirasakan sudah tepat, dia baru menyodorkan dot itu ke mulut Xiaohan dengan perlahan.     

"Apa kamu pernah mengasuh seorang anak?"     

"Belum."     

"Bagaimana kamu bisa tahu banyak tentang anak kecil, jika kamu belum pernah mengasuhnya?" Bagi orang yang belum pernah mengasuh anak, hanya sedikit orang yang tahu untuk menguji suhu susu menggunakan punggung tangan sebelum bisa memberikannya ke anak kecil.     

"Jika kamu belum pernah makan daging babi, apakah berarti kamu tidak pernah melihat babi berlari?" Mo Qing melirik Gu Xiaoran.     

Setelah Mo Qing tahu bahwa dia memiliki seorang anak laki-laki, dia mulai membaca referensi tentang cara mengasuh seorang anak.     

Meskipun anaknya belum pernah ada di dekatnya, tapi pelajaran dasar seperti ini bisa diingat dengan mudah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.