Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Wanita Rahasia Tuan Mo (3)



Wanita Rahasia Tuan Mo (3)

0Saat mendengarkan Mo Qing berkata seperti itu kepada wanita tersebut, Gu Xiaoran seketika langsung terdiam. Setelah mengetahui bahwa Mo Qing tidak mengizinkan wanita itu menggunakan tempat tidurnya, itu menunjukkan bahwa kemungkinan besar wanita itu tidak memiliki hubungan yang begitu dekat dengan Mo Qing.     
0

Mendengar Mo Qing berkata seperti itu kepadanya, wanita tersebut langsung mengalihkan pandangannya dan berkata, "Obsesimu terhadap kebersihan adalah penyakit, itu harus disembuhkan."     

Seketika raut wajah Mo Qing langsung berubah menjadi dingin.     

"Qingqing, hari ini aku kakiku keseleo, bantu aku memijatnya." Suara wanita itu begitu lemah manja sehingga membuat Gu Xiaoran geram.     

Mo Qing hanya terdiam dan tidak memberikan respon apapun.     

"Itu benar, aku tidak berbohong padamu." Wanita itu mengangkat kakinya untuk menunjukkannya kepada Mo Qing.     

Mo Qing melihat kaki wanita itu dengan tatapan yang tidak enak.     

"Kakiku benar-benar keseleo, jika kamu tidak percaya coba lihat lah."     

Mo Qing tampak enggan untuk melihat kaki wanita itu, dia justru mencium pipi Gu Xiaoran lalu dia melepaskan Gu Xiaoran dari pelukannya, kemudian berjalan menuju tempat tidur.     

"Kalau kamu ingin memijat kakimu, bukakan pintu dulu untukku." Gu Xiaoran memandang Mo Qing yang sedang berjalan ke arah wanita itu. Tindakan Mo Qing itu hampir saja membuat Gu Xiaoran marah padanya, bahkan meskipun Mo Qing hanya ingin bermain-main dengannya, dia tidak mau melihatnya bermesraan dengan wanita lain di depannya.      

Kunci pintu ruangan itu menggunakan kata sandi dan sidik jari, ketika Mo Qing mengunci pintunya, dia juga menempelkan jarinya ke kunci itu. Jadi meskipun Gu Xiaoran bisa memecahkan kata sandinya, dia tetap tidak akan membuka kunci itu.     

Mo Qing mengabaikan Gu Xiaoran yang masih ada di dekat pintu, kemudian sambil setengah berlutut di sisi tempat tidur, Mo Qing memegang kaki wanita itu yang seputih salju.     

Saat melihat tindakan Mo Qing itu, Gu Xiaoran langsung memalingkan wajahnya karena dia tidak ingin melihat bajingan itu bermesraan dengan wanita lain di depannya.     

"Qingqing, kamu menjadi semakin keterlaluan, meskipun aku tidak peduli jika kamu menemukan seorang wanita, tetapi setidaknya jangan mencari orang yang perilakunya seperti ini." Kata wanita itu dengan wajahnya yang tampak cemberut. Kemudian dia mengangkat kakinya yang seputih salju itu untuk menendang Mo Qing dengan perlahan. Terlihat dengan jelas bahwa gerakan yang dilakukan oleh wanita itu hanya untuk menggoda Mo Qing.      

Tatapan Mo Qing beralih melihat Gu Xiaoran yang tampak seperti landak kecil sedang merasa kesal, Mo Qing justru tersenyum saat melihat Gu Xiaoran seperti itu.     

Sedangkan Gu Xiaoran hanya bergumam melihat Mo Qing yang sedang berselingkuh dengan wanita lain di depannya.     

Kemudian Mo Qing kembali menoleh ke arah tempat tidur, "Memangnya ada apa denganku yang seperti ini?"     

Keinginan Gu Xiaoran saat ini sangat sederhana, karena Mo Qing tidak membiarkannya pergi, dia justru sengaja mengejek mereka dan tidak membiarkan mereka berdua bersenang-senang.     

"Dasar biadab, licik, dan tidak punya sopan santun." Kata wanita itu sembari mendongakkan wajahnya menghadap ke atas. Dia sepertinya sedang kesal pada Mo Qing.     

Hal yang wanita itu merasa kesal karena Mo Qing yang biasanya selalu mendominasi, tapi kini di depan Gu Xiaoran dia benar-benar seperti domba kecil yang lemah lembut. Selama ini Mo Qing juga juga tidak pernah membantah kata-katanya.     

"Ya, aku memang biadab dan licik, ini adalah sifatku sejak lahir."     

"Qingqing, lihat, dia mengatakan kalau dirinya sendiri tidak punya sopan santun, bahkan sedikitpun dia tidak punya."     

"Sopan santun seperti apa maksudmu? Kenapa aku harus berbicara denganmu tentang sopan santun? Kamu pikir ini adalah masyarakat feodal, yang kecil harus tunduk kepada orang yang lebih besar, tunduk seperti budak? Sekarang adalah abad kedua puluh satu, tidak akan mungkin kamu bisa menjadi istri pertama yang selalu dihormati. Di sisi lain, Mo Qing hanyalah kekasih yang numpang lewat dalam hidupku. Karena sekarang kamu menyuruhku untuk mengembalikan Mo Qing padamu, tentu saja aku akan mengembalikannya kepadamu dengan senang hati. Aku tidak tertarik untuk memupuk keinginan mesummu itu."     

Mo Qing dan wanita itu menatap Gu Xiaoran dengan ketakutan.     

Di sisi lain, Gu Xiaoran menatap wajah mereka berdua yang tampak terdiam membeku itu, dan hal itu justru membuat rasa sakit di hatinya seolah melonjak sampai ke langit.     

"Menurutmu, apa posisi dia bagiku?" Kata Mo Qing sembari melihat Gu Xiaoran yang berusaha untuk tetap tenang. Kemudian dia melirik wanita yang sedang ada di tempat tidur itu sambil mengangkat alisnya yang hitam seperti tinta.     

"Istri." Kata Wanita itu langsung menjawab pertanyaan dari Gu Xiaoran, kemudian dia menambahkan, "Atau adalah istri pertama."     

Mo Qing menundukkan kepalanya dan menahan tawa saat mendengar ucapan wanita itu.     

Kemudian wanita itu menendang Mo Qing dengan kakinya yang mulus dan ramping, "Apa yang kamu tertawakan? Apakah kecantikanku tidak layak untukmu?"     

"Layak, layak." Kata Mo Qing sembari tersenyum dengan alisnya yang sedikit terangkat.     

Gu Xiaoran merasa muak melihat mereka berdua yang bersikap seperti itu, namun entah kenapa dia tidak marah seperti sebelumnya. Kini justru dia merasa ada sesuatu yang salah.     

Gu Xiaoran melihat Mo Qing tertawa terbahak-bahak, bahkan sampai bahunya tampak bergetar. Kemudian Gu Xiaoran berbalik badan dan langsung berjalan pergi.     

Saat itu juga Mo Qing dengan cekatan langsung meraihnya dan memeluknya di sebelah wanita itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.