Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Wanita Rahasia Tuan Mo (2)



Wanita Rahasia Tuan Mo (2)

0Ketika Gu Xiaoran melihat wanita tersebut, dia merasa bahwa wanita tersebut memiliki hubungan lebih dari sekadar pertemanan dengan Mo Qing.     
0

Kalau tidak, tidak mungkin wanita tersebut bisa masuk ruang kantor Mo Qing. karena tidak mungkin juga orang-orang dari Imperial Group membiarkan sembarang orang bisa masuk ke ruang santai di rooftop milik Mo Qing.     

Saat mendengar wanita memanggil Mo Qing dengan panggilan 'Qingqing', Gu Xiaoran semakin yakin dengan dugaannya.     

"Apa sebenarnya hubunganmu dengan Mo Qing?" Tanya Gu Xiaoran pada wanita tersebut.     

"Bukankah aku sudah memberitahumu? Aku adalah wanita yang paling dia cintai." Kata wanita itu dengan tatapan yang licik dan penuh dengan percaya diri dia mengaku sebagai wanita yang paling dicintai oleh Mo Qing, "Ngomong-ngomong, gadis kecil, kenapa kamu ada di sini?"     

"Bagaimana menurutmu?" Jawab Gu Xiaoran sambil menatap wanita itu dengan tatapan yang dingin. Tindakan Mo Qing yang menyuruhnya menunggu di tempat ini membuatnya merasa tidak nyaman, kemudian Gu Xiaoran dengan senang hati menyindir wanita brengsek itu, "Menurutmu aku siapanya Mo Qing sampai bisa datang ke sini?"     

"Laki-laki memang tidak punya selera, tidak peduli bagaimana caramu menyindirku, dia adalah Qingqing-ku." Kata Wanita itu dengan sikapnya yang acuh tak acuh.     

"Apakah kamu tidak merasa keberatan sama sekali?" Gu Xiaoran mulai meragukan keegoisan perasaannya.     

"Bagaimana mungkin aku tidak keberatan, tapi Qingqing kan tahu prioritas jadi dia tahu siapa yang paling penting." Kata Wanita itu sembari menyematkan senyuman di wajahnya, kemudian dia berkata lagi, "Gadis kecil, jadilah anak yang baik dan penurut agar kita bisa bersenang-senang bersama."     

"Dasar bajingan sialan." Kata Gu Xiaoran dengan emosinya yang mulai terpancing, dia berpikir bahwa bajingan itu telah mempermainkannya, kemudian dia pun menggertakkan giginya dengan penuh kebencian seolah ingin segera membunuh wanita tersebut.     

Kemudian Gu Xiaoran pun berdiri dan segera pergi keluar, dia tidak ingin berada di tempat itu lebih lama lagi.     

Ketika Gu Xiaoran baru saja membuka pintu, tiba-tiba kepalanya langsung mendarat di pelukan seseorang.     

Dengan cepat Gu Xiaoran pun langsung mendongakkan kepalanya dan langsung menatap mata Mo Qing yang indah. Seketika jantung Gu Xiaoran seolah berhenti berdetak dan air mata kekecewaan mulai mengalir tak tertahankan.     

"Ada apa?" Mo Qing sedikit tertegun karena tidak menyangka Gu Xiaoran akan tiba-tiba menangis seperti ini.     

"Minggir." Kata Gu Xiaoran sembari mendorong Mo Qing supaya menjauh dari pintu, setelah itu dia pun segera berjalan keluar.     

Dengan cepat Mo Qing langsung meraih pinggang Gu Xiaoran, lalu memeluknya.     

"Dasar brengsek, lepaskan aku." Kata Gu Xiaoran sembari mencoba melepaskan diri dari pelukannya.     

Namun Mo Qing bersikeras untuk tidak melepaskannya dan dia justru menarik pinggang Gu Xiaoran dan mengajaknya kembali ke ruangan. Kemudian dia menutup pintu dan badan Gu Xiaoran hingga menempel pada pintu, "Gu Xiaoran, tenang!"     

Tenang? Batin Gu Xiaoran.     

Tatapan Gu Xiaoran jatuh pada wanita yang ada di belakang Mo Qing. Namun wanita itu melihat mereka berdua dengan santai, seolah sedang menikmati pertunjukan yang bagus.     

Emosi Gu Xiaoran semakin meledak-ledak, karena dia merasa bahwa Mo Qing sudah berani menipunya. Kemudian dia pun mengangkat kakinya, lalu dengan keras menginjak kaki Mo Qing.     

Seketika Mo Qing langsung melepaskan pelukannya karena kakinya terasa sakit, sedangkan Gu Xiaoran dengan cepat membuka pintu dan ingin segera keluar dari ruangan tersebut.     

Ketika Gu Xiaoran baru saja membuka pintu, Mo Qing langsung mengulurkan tangannya dari belakang Gu Xiaoran dan dengan cepat menutup pintu itu kemudian menguncinya. Setelah itu Mo Qing pun meraih lengan Gu Xiaoran dan menyeretnya kembali ke dalam pelukannya.     

"Jangan mengacau!" Teriak Mo Qing.     

Apa aku yang membuat kekacauan? Batin Gu Xiaoran.     

Amarah Gu Xiaoran seketika langsung langsung meledak, "Karena kamu sudah punya seorang wanita, jangan sentuh aku lagi."     

"Aku sudah punya wanita?" Mo Qing melirik wanita yang duduk di tepi tempat tidur sembari bertanya pada Gu Xiaoran, "Maksudmu dia?"     

Wanita itu mengangkat alisnya.     

"Jangan bilang, kamu tidak memiliki hubungan apa-apa dengannya." Gu Xiaoran berkata dengan suaranya yang dingin.     

Mo Qing mengangkat alisnya, namun dia tidak menyangkal bahwa dia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan wanita itu.     

"Lepaskan aku." Gu Xiaoran sangat marah dan tidak mau berada di pelukannya. Dia berjuang keras meronta-ronta dengan menggunakan tangan, kaki bahkan giginya. Wajah mungilnya yang putih itu seketika langsung memerah karena amarah, dengan sekuat tenaga dia tenaga untuk menggerakkan tubuhnya.     

Namun Mo Qing tetap tidak ingin melepaskannya, dia justru memeluknya semakin erat, dan dalam waktu singkat lengan Mo Qing dipenuhi bekas gigitan Gu Xiaoran.     

Mo Qing melihat Gu Xiaoran yang tiba-tiba berubah menjadi seperti kucing liar yang emosi luar biasa. Namun Mo Qing tetap berusaha memeluk Gu Xiaoran dan tidak membiarkannya lepas dari pelukannya. Namun di waktu yang sama Mo Qing juga menatap wanita itu sambil mengerutkan keningnya, "Mengapa kamu di sini."     

"Apa aku tidak boleh ke sini?" Raut wajah wanita itu dipenuhi dengan rasa ketidakpuasan.     

"Berapa kali aku katakan padamu, jangan gunakan tempat tidurku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.