Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Berutang Padanya Satu Malam (2)



Berutang Padanya Satu Malam (2)

0Jika bukan karena ingin menjaga citra perusahaan, Gu Xiaoran bisa saja dengan senang hati tidak berganti pakaian dan membiarkan dirinya bau.     
0

Mo Qing memiliki fetish kebersihan, jadi jika badannya bau, Gu Xiaoran justru merasa aman, karena Mo Qing tidak akan menyentuhnya.     

"Gu Xiaoran, aku tahu kamu menggodaku supaya aku memandikanmu, tidak perlu mencari alasan yang berbelit-belit."     

Wajah Gu Xiaoran seketika langsung tampak memerah, Gu Xiaoran benar-benar tidak menyangka Mo Qing justru punya pemikiran seperti itu. Padahal Gu Xiaoran sengaja ingin membuat Mo Qing merasa jijik setengah mati padanya, tapi Mo Qing justru mengira bahwa Gu Xiaoran sedang merayunya.      

"Tuan Mo benar-benar bersimpati terhadap bawahannya, bahkan secara pribadi ingin memandikannya."     

Wajah Mo Qing tiba-tiba menjadi muram, ekspresinya terlihat sangat dingin seperti es. Kemudian dengan tegas dia berkata, "Cepat masuk!"     

Gu Xiaoran menggertakkan giginya dengan kesal, hati kecilnya mengatakan jika dirinya selalu bersama Mo Qing, dia pasti akan bernasib buruk. Kemudian Gu Xiaoran pun membuka pintu mobil dan duduk di dalam mobil.     

Setelah Gu Xiaoran mengencangkan sabuk pengaman, mobil pun langsung melaju pergi.     

Saat mobil melaju dengan cepat, tanpa sadar Gu Xiaoran kembali memikirkan mengenai mimpinya tentang Raja Serigala itu.     

Setelah memikirkan hal itu, Gu Xiaoran tidak bisa menahan diri untuk menoleh dan melihat Mo Qing. Dia memperhatikan jari-jarinya yang ramping sedang memegang kemudi dengan santai, ditambah postur tubuhnya yang elegan dan menenangkan.     

"Kemampuanmu dalam mengemudi sangat bagus, kalau ada kesempatan, mari kita bersaing."     

"Bersaing memanjat dinding?"     

"Bisakah bersaing dalam hal yang lain." Gu Xiaoran merasa malu karena pria yang ada di sampingnya itu masih ingat bahwa Gu Xiaoran pernah mencuri mobilnya.     

"Tidak!"     

"Takut kalah?"     

Tiba-tiba Mo Qing langsung mengerem mobilnya dengan tajam dan seketika mobil pun langsung berhenti dengan cepat. Saat itu juga tubuh Gu Xiaoran langsung terpental ke depan dan tercekik oleh sabuk pengamannya yang hampir putus.     

Kemudian Mo Qing bersandar pada sandaran kursi, sambil menghadap ke samping dan mendekatkan diri ke arah Gu Xiaoran.     

Tatapan Mo Qing tidak terlalu membuat Gu Xiaoran merasa tertekan. Hanya saja jarak antara Mo Qing dengannya terlalu dekat. Benar-benar sangat dekat sehingga Gu Xiaoran tidak berani menatap matanya secara langsung dan memilih untuk memalingkan wajahnya.     

"Apa yang kamu pertaruhkan untuk melawanku?"     

"Bagaimana kalau pertandingan persahabatan, yang kalah harus mentraktir makan."     

"Tidak menarik, aku ingin bertaruh sesuatu yang besar."     

"Aku miskin."     

"Aku ingin sesuatu yang kamu mampu berikan."     

"Apa yang kamu inginkan?" Seketika Gu Xiaoran langsung bersikap waspada, karena dia tahu betapa buruknya bajingan ini.     

"Tulislah catatan secara detail dan jangan sampai ada yang ketinggalan satu hal pun semua pengalamanmu dalam satu setengah tahun yang lalu. Mulai dari dua hari pertama saat kamu pergi ke Amerika Serikat, dan sampai pada saat kamu kembali pulang."     

"Sedetail apa?"     

"Semua orang yang kamu hubungi, dan semua hal yang kamu alami."     

"Termasuk catatan saat makan dan tidur juga?"     

"Iya."     

"Membosankan! Tidak perlu kompetisi!"     

Gu Xiaoran mengambil langkah mundur.     

Mo Qing adalah orang yang menepati kata-katanya sendiri. Jika Gu Xiaoran kalah, dia pasti akan memaksanya untuk menulis semua pengalaman Gu Xiaoran selama setahun terakhir ini.     

Dengan begitu, maka informasi tentang Xiaohan akan terekspos.     

Tentu saja Gu Xiaoran tidak ingin melanjutkan taruhan ini.     

"Tidak berani bertaruh?" Kata Mo Qing.     

Tatapan mata Mo Qing yang sulit ditebak itu seolah mampu melihat apa yang ada dalam pikiran Gu Xiaoran saat ini.     

Gu Xiaoran merasa sedikit ketakutan, apakah Mo Qing mengetahui sesuatu? Batin Gu Xiaoran.     

Dengan cepat tiba-tiba Gu Xiaoran memiliki ide, dia ingin mencari tahu beberapa pertemuan dengan Mo Qing akhir-akhir ini tanpa menemukan ada kesalahan sedikitpun. Kemudian dia berkata, "Jika Tuan Mo kalah, bagaimana kalau Tuan harus menuliskan semua aktivitas makan, minum, dan buang air selama lebih dari setahun ini. Semua itu ditulis sedetail mungkin termasuk hidangan apa yang dimakan setiap hari dan berapa mangkuk nasi yang dimakan, bagaimana?"     

"Oke."     

"Kamu hanya membodohiku, satu setengah tahun ada lebih dari 500 hari, lebih dari seribu kali makan, apa kamu bisa ingat setiap hidangan yang kamu makan?"     

"Bisa!"     

Mo Qing menatap Gu Xiaoran dengan serius tanpa bercanda sedikitpun, adakah seseorang yang bisa memasuki organisasi tanpa memiliki ingatan yang luar biasa?     

Orang lain tidak bisa menjamin kalau bisa mengingat setiap hidangan dalam 500 hari lebih.     

Tapi Mo Qing dan Qiqi bisa melakukannya.     

Mo Qing mengangkat tangannya dan melihat jam, "Bertanding sekarang?"     

"Bukannya masih harus melakukan perjalanan bisnis?"     

"Hanya satu pertandingan tidak akan memakan banyak waktu banyak."     

"Tapi aku tidak tertarik dengan aktivitas Tuan Mo tentang makan, minum, buang air." Kata Gu Xiaoran dengan wajahnya yang meratapi nasibnya, karena jika dia kalah, maka dia harus membongkar keberadaan tentang Xiaohan. Dan jika menang dia hanya mendapatkan aktivitas makan dan minum dari Mo Qing, sangat menyedihkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.