Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Perilakumu Masih Buruk



Perilakumu Masih Buruk

0Dengan tenang Mo Qing bersama Gu Xiaoran berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan yang ada di bagian terdalam dari bar itu.     
0

Di depan ruangan itu dijaga oleh dua orang pria dengan tubuh yang kekar dan mengenakan singlet, sehingga tato pada tubuh mereka terlihat dengan jelas.     

Di depan pintu itu, Mo Qing berhenti sejenak. Kedua pria itu menatap Mo Qing, lalu melihat Gu Xiaoran. Kemudian kedua pria itu mengangguk ringan lalu membuka pintu dan membiarkan mereka masuk.     

Di dalam ruangan itu ada seorang pria dengan tato di seluruh tubuh sedang duduk di sofa.     

Ketika pria itu melihat Mo Qing, dengan antusias dia langsung berdiri memeluk Mo Qing, "King, sudah lama sekali tidak berjumpa, aku sangat merindukanmu."     

Saat Gu Xiaoran mendengar kata 'King', seketika matanya langsung sedikit terbelalak lebar.     

Dengan gerakan yang cepat Mo Qing mengerutkan keningnya dan langsung berbalik untuk menghindarinya.     

Pria itu tidak marah, tapi dia justru berkata sambil tersenyum, "Ternyata perilakumu masih buruk."     

Pria yang bertato di seluruh tubuhnya itu tampak sedikit terkejut ketika menatap Gu Xiaoran.     

"Ini adiknya Qiqi." Kata Mo Qing dengan ekspresi yang datar.     

Pria bertato itu pun tertegun sejenak. Dari tatapan matanya dia tampak sedikit merasa terkejut, dan saat dia melihat Gu Xiaoran lagi, dia merasa ada aura yang samar- samar.     

Kemudian Mo Qing pun duduk di sofa, lalu dia meletakkan box yang dia bawa di atas meja. Setelah itu Mo Qing membuka box itu, dan ternyata di dalam box itu berisi uang dolar dalam jumlah yang sangat banyak.     

Wajah pria itu tiba-tiba berubah menjadi muram, kemudian dia pun duduk sembari berkata, "Hal ini tidak bisa dilakukan, bukan karena aku menolak untuk membantumu, tapi karena tempat itu terlalu berbahaya."     

Gu Xiaoran merasa bahwa semua yang terjadi saat ini menjadi lebih rumit dari yang dibayangkan sebelumnya.     

"Aku tidak mengeluarkan orang dari sana, tapi hanya sekedar ingin bertemu dengan orang itu sekali saja."     

Pria itu menatap Gu Xiaoran lagi dan merenung sejenak sebelum berbicara, "Sekarang hanya ada satu terowongan untuk masuk, tetapi terowongan itu bisa runtuh kapan saja, kecuali ada orang yang memiliki kemampuan mengemudi seperti Qiqi. Tapi dia bukan Qiqi, apa kamu yakin dia bisa melewatinya?"     

"Aku yang akan mengemudi."     

"Di dalam sana ada kamera pengawas yang dilengkapi dengan sinar-X, sehingga jika ada pria yang masuk akan ketahuan dengan mudah."     

"Aku akan menunggu di pintu masuk."     

"Tidak, itu terlalu berbahaya."     

"Kakak Harimau, apa kamu masih tidak bisa mempercayaiku?"     

"Apa kamu memang benar-benar harus pergi ke sana?"     

Mo Qing mengangguk penuh tekad tanpa ada keraguan sedikitpun.     

Pria yang dipanggil Kakak Harimau itu terdiam sejenak, butuh waktu yang lama sebelum akhirnya dia menganggukkan kepalanya dan menyetujui keinginan Mo Qing, "Oke, aku akan mencarikanmu mobil yang bagus."     

Pria itu pun berdiri sembari mengeluarkan ransel kecil dan melemparkannya kepada Mo Qing. Ransel itu berisi satu set pakaian pasien rumah sakit jiwa dan peta.     

"Terima kasih, Kakak Harimau!"     

Mo Qing meletakkan box yang satunya lagi di atas meja dan membukanya. Isi di dalam box itu sama seperti box yang satunya, yaitu berisi uang dolar dalam jumlah yang sangat banyak.     

Mo Qing mendorong box itu ke depan Kakak Harimau sembari berkata, "Ini untuk kawan-kawan."     

"Aku memang miskin di sini, tetapi aku tidak kekurangan uang."     

"Ambilah!"     

Beberapa saat kemudian, Kakak Harimau tidak lagi sungkan untuk menerima pemberian dari Mo Qing, "Kalau begitu aku berterima kasih atas nama kawan-kawan."     

Kemudian Mo Qing menggandeng Gu Xiaoran dan berjalan keluar.     

"King!" Kata Kakak Harimau memanggil Mo Qing, "Hati-hati!"     

Mo Qing tidak menoleh, tapi hanya melambaikan tangannya, sebagai tanda dia berjanji untuk berhati-hati.     

Saat keluar dari bar, sudah ada mobil lain yang diparkir di depan pintu, dan itu adalah mobil balap yang dimodifikasi.     

Di kursi pengemudi ada salah satu pria yang menjaga pintu masuk bar itu.     

Gu Xiaoran tiba-tiba meraih tangan Mo Qing yang hendak masuk ke mobil, kemudian dia berkata, "Beri aku alamatnya, aku akan pergi sendiri."     

Gu Xiaoran tidak tahu tempat apa yang akan dia tuju, tetapi dia tahu dari percakapan Kakak Harimau bahwa pria tidak bisa masuk ke tempat itu.     

Mo Qing pun langsung membuka pintu mobil dan duduk di dalam mobil, "Cepat naik, jangan cerewet!"     

Gu Xiaoran bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Pada akhirnya dia menuruti perintah Mo Qing untuk masuk ke mobil.     

Kemudian Mo Qing mengeluarkan peta dan membentangkannya di depan Gu Xiaoran, sembari menunjuk ke arah deretan ruangan di sudut peta dia berkata, "Wanita itu ada di tempat ini, tapi aku belum tahu pasti apakah dia ibumu, Miao Junlan atau bukan."     

"Lalu, bagaimana aku bisa memastikannya?" Gu Xiaoran belum pernah melihat ibunya sejak dia lahir, dia juga tidak punya sesuatu yang berhubungan dengan ibunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.