Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Masuk Ke Lubang Serigala (9)



Masuk Ke Lubang Serigala (9)

0Tidak lama kemudian Gu Xiaoran teringat kata-kata yang tak sengaja pernah dikatakan oleh ayahnya. Akhir-akhir ini seseorang terus-menerus membeli saham 'Shengtang' lalu mentransfernya ke Han Ke, sehingga menyebabkan krisis besar untuk 'Shengtang'.     
0

Kemudian dengan spontan Gu Xiaoran mengambil ponsel milik Ziyan dan membaca pesan yang ditampilkan pada layar ponsel itu. Pesan itu berisi kapan berbagai saham dari 'Sheng Tang' akan dibuka dan ditutup.     

Saat itu kaki Gu Xiaoran langsung gemetar, kemudian dia melempar ponselnya ke tempat tidur dan segera berlari menuju pintu.     

Ketika Gu Xiaoran baru saja sedikit membuka pintu itu, tiba-tiba sebuah lengan kokoh datang dari belakangnya dan menutup pintu itu kembali.     

Dengan cepat Gu Xiaoran pun langsung membalikkan badannya dan melihat wajah tampan yang berkali-kali muncul dalam mimpinya itu, sehingga perasaan dingin perlahan menjalar dan merasuk sampai ke dalam hatinya.     

"Kamu bekerja untuk Xinhe?"     

"Ya." Kata Ziyan sembari menatap lurus ke mata Gu Xiaoran tanpa ada niat untuk menghindar sedikit pun.     

"Saham Shengtang sengaja kamu beli, lalu kamu berikan kepada Han Ke?"     

"Iya."     

"Kenapa kamu melakukan ini?" Kata Gu Xiaoran, seketika detak jantungnya langsung berdetak kencang, seolah dia terjun bebas ke dalam jurang tak berdasar. Keringat dingin merembes dari kaosnya dan tubuhnya langsung lemas.     

"Kamu ingin melihat 'Shengtang' runtuh, ingin melihat Gu Zhengrong bangkrut." Kata Gu Xiaoran dengan penuh emosi kepada Ziyan, auranya terlihat sangat dingin dan ganas, sama sekali tidak ada kelembutan yang tersisa dalam dirinya saat ini, "Kalau begitu, apa tujuanmu membawaku ke sini?" Gu Xiaoran bertanya lagi, lututnya terasa lemas dengan bibirnya tampak sedikit bergetar.     

"Menginginkanmu, itu saja."     

"Memalukan." Kata Gu Xiaoran dengan penuh emosi. Meskipun dia marah, dia mempercayai perkataannya bahwa ziyan hanya menginginkan dirinya, dan bukan karena 'Shengtang'.     

"Apa yang memalukan dari itu? Kamu sudah menungguku selama bertahun-tahun, tidakkah kamu juga menginginkanku?" Kata Ziyan sambil tersenyum, jari-jarinya mengusap pipi Gu Xiaoran dengan lembut, lalu dia melanjutkan bicara, "Jika kamu bersamaku, bahkan jika 'Shengtang' bangkrut, aku tetap akan memberikan kehidupan yang baik untukmu."     

Kata-kata Ziyan itu membuat jantung Gu Xiaoran berdebar kencang, sudut mulutnya sedikit bergetar dan bibirnya perlahan memucat. Kemudian Gu Xiaoran mendorong lengan Ziyan yang menghalangi jalannya sembari berkata, "Jangan bermimpi, 'Shengtang' tidak akan pernah bangkrut, dan aku tidak akan pergi begitu saja bersamamu."     

Gu Xiaoran menyukai Ziyan, dia bahkan berani melakukan apapun karena sangat menyukainya. Tetapi hidupnya sudah diselamatkan oleh ibu Tianlei dan Gu Zhengrong, mereka sudah menerima kehadirannya dan bersikap baik padanya. Dan saat ini Gu Xiaoran merasa bimbang antara memilih orang yang disukainya, atau ayah angkatnya.     

"Jika kamu tidak percaya, mari kita bertaruh." Kata Ziyan yang tidak bergeming sembari memegang bahu Gu Xiaoran untuk menghalanginya pergi.     

"Membosankan." Gu Xiaoran memalingkan wajahnya, dia tidak berani menatap Ziyan.     

"Tidak berani bertaruh?" Ziyan tersenyum, sebenarnya justru Ziyan lah yang merasa bosan malam ini, karena dia hanya bertaruh dengan seorang gadis kecil. Kemudian dia pun berkata lagi, "Kamu tahu saat ini situasi Gu Zhengrong sedang buruk, itu sebabnya kamu tidak berani bertaruh."     

Gu Xiaoran merasa diprovokasi oleh Ziyan, sehingga dia berkata lagi, "Taruhan apa?"     

"Bertaruh dengan menghabiskan malam pertama bersamamu."     

"Bagaimana jika kamu kalah?" Kata Gu Xiaoran sembari menggigit bibirnya.     

"Terserah kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau." Kata Ziyan menatap Gu Xiaoran dengan tenang.     

"Oke." Gu Xiaoran mendorongnya sekuat tenaga, lalu dia membuka pintu itu dan berlari keluar.      

Setelah itu dengan nada suaranya yang dingin Ziyan datang dari belakangnya, "Gu "Xiaoran, ingatlah, malam pertamamu adalah milikku."     

Seketika air mata Gu Xiaoran pun langsung menetes begitu saja. Gu Xiaoran tahu bahwa tidak ada harapan lagi kedepannya. Tidak peduli seberapa gigihnya dia, 'Shengtang' pada akhirnya akan bangkrut, dan ayahnya memiliki banyak hutang, bahkan juga harus menghadapi hukuman penjara.     

Ketika 'Shengtang' berkembang menjadi perusahaan yang besar, ayahnya mendapatkan banyak dividen. Karena itu ayahnya melakukan investasi di sebuah bar.     

Ketika dia membuka bar itu, ayahnya mengatakan bahwa posisi 'Shengtang' sedang terikat kontrak. Jadi investasi di luar itu hanya akan dianggap tidak setia oleh perusahaan, oleh karena itu bar dibuka atas nama Gu Xiaoran.     

Saat itu, Gu Xiaoran masih belum tahu bahwa uang ayahnya berasal dari sumber yang tidak terpercaya. Karena yang Gu Xiaoran tahu bahwa tindakan ayah angkatnya itu bisa membuat perekonomian keluarganya menjadi lebih baik, jadi tentu saja Gu Xiaoran tidak ragu untuk langsung menyetujui keputusan ayahnya itu.     

Dan sekarang, karena ayahnya membutuhkan uang untuk melunasi hutang, akhirnya bar atas namanya itu harus dijual oleh ayahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.