Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Masuk ke Lubang Serigala (4)



Masuk ke Lubang Serigala (4)

0Gu Xiaoran sama saja seperti sengaja masuk ke dalam perangkap.     
0

"Kita tidak bisa meminjam sumber daya dari pengembangan game sebelumnya. Jadi kita membutuhkan server baru, dan semua fitur harus diperkenalkan kembali. Gu Xiaoran, memangnya berapa banyak uang yang kamu miliki?"     

"Kalau soal uang, bukankah hanya perlu memintamu membuat cek?"     

"Aku tidak mau melakukan itu."     

"Kamu adalah bos besar, bagaimana mungkin kamu tidak bisa membuat cek?"     

"Ini Jiuzhou, bukan Imperial Group."     

"Tuan Mo lebih baik kamu memberikan kartu itu kepada karyawan lain, aku hanya karyawan baru di sini dan aku tidak mampu menanggung tanggung jawab itu." Kata Gu Xiaoran dengan nada marah dia berkata pada orang brengsek yang ada di depannya ini, bahkan dia merasa paru-parunya hampir meledak. Tapi bagaimanapun juga pria yang ada di depannya itu adalah bosnya. Jika dia tidak ingin menggunakan cek, Gu Xiaoran juga tidak bisa berbuat apa-apa padanya.     

"Hanya kita berdua."     

"Apa maksudmu?"     

"Pemeriksaan ini dilakukan dengan rahasia, jadi hanya aku dan kamu yang pergi."     

"Aku tidak mau pergi." Gu Xiaoran mencoba menolaknya. Jika aku pergi sendirian dengannya, bukankah aku hanya akan dikunyah olehnya hingga tidak ada satu tulang pun yang tersisa? Batin Gu Xiaoran.     

Pada akhirnya Gu Xiaoran pun setuju untuk pergi dan dia langsung berdiri.     

"Baiklah, kali ini aku akan pergi ke tempat pemeriksaan. Aku hanya mau sedikit memberitahumu kalau di dekatnya ada rumah sakit jiwa, dan di daftar pasien rumah sakit jiwa itu ada seorang wanita bernama Miao Junlan." Kata Mo Qing sembari menatap Gu Xiaoran dengan tatapan dangkal, "Apakah kamu masih ingin aku pergi dengan orang lain?"     

Seketika Gu Xiaoran langsung terdiam membeku. Nama ibunya yang selama ini tidak pernah disebutkan itu tiba-tiba keluar dari mulut Mo Qing tanpa aba-aba sedikitpun. Tidak hanya itu, dia bahkan menyebutkan sebuah tempat seperti rumah sakit jiwa.     

Jika yang tinggal di rumah sakit itu memang benar seperti apa yang dikatakan Mo Qing dan orang itu benar-benar ibunya.     

Lalu apa alasan yang membuat ibunya tinggal di tempat seperti itu tanpa kabar sedikitpun? Batin Gu Xiaoran.     

"Gu Xiaoran, kamu tentu tidak ingin biaya pengeluaran ke tempat semacam itu dialokasikan oleh rekening perusahaan."     

"Selain itu menjenguk pasien juga tidak membutuhkan banyak biaya."     

"Biaya untuk menjenguk pasien secara umum juga tidak mahal, tapi tidak semua pasien bisa dijenguk. Menyangkut soal pasien khusus yang tidak bisa dijenguk dengan bebas, tentu aku juga tidak tahu berapa biaya yang dibutuhkan untuk bisa menjenguknya."     

Mendengarkan ini, kedua tangan Gu Xiaoran bergetar sembari mencengkeram roknya. Jika orang tersebut adalah pasien yang dapat dikunjungi seperti pasien pada umumnya, tidak mungkin selama bertahun-tahun dia tidak mendengar kabar tentang ibunya.     

Jika dia adalah pasien yang sengaja disembunyikan oleh beberapa orang dengan cara-cara tertentu, maka untuk menjenguknya memerlukan koneksi, dan tentu saja berapa biaya yang diperlukan akan sulit untuk dipastikan.     

"Kalau kamu tidak mau menggunakan rekening milikku juga tidak apa-apa. Sini berikan nomor rekening kamu, aku akan meminta seseorang untuk mengirimkan sejumlah uang ke nomor rekeningmu. Nanti setelah kamu menggunakannya, kamu harus mengembalikannya padaku." Mo Qing membalikkan keadaan dengan tepat waktu.     

Setelah Mo Qing menyebut nama 'Miao Junlan', sehingga membuat Gu Xiaoran harus ikut dengannya.     

Karena Gu Xiaoran akhirnya memutuskan untuk ikut, Gu Xiaoran tidak lagi ragu mengeluarkan kartu rekeningnya sendiri dan menyerahkannya kepada Mo Qing, "Jika kamu menipuku, kamu akan mati."     

Mo Qing dengan ringan meliriknya, di dunia ini seseorang yang berani secara langsung mengancam Mo Qing seperti itu hanyalah Gu Xiaoran seorang.     

Kemudian Mo Qing mengambil kartu itu, lalu melihatnya sebentar dan setelah itu dia langsung memberikan kembali padanya.     

Gu Xiaoran pun bingung. Apakah dia tidak jadi mengirim uang ke rekeningku?     

Setelah itu Mo Qing langsung mengeluarkan ponselnya dan memencet serangkaian nomor, lalu dia berkata dalam telepon, "Yi Zhi, sekarang kamu ke bank xx lalu kirim uang sejumlah 60 juta Yuan ke nomor 0000000000000000."     

Setelah berkata seperti itu, Mo Qing langsung menutup teleponnya. Lalu dia melihat Gu Xiaoran yang tampak melotot bingung dan menatapnya tidak percaya, kemudian Mo Qing menyentuh wajahnya sendiri dan ikut merasa bingung, lalu dia bertanya, "Apa? Ada masalah?"     

"Apa kamu tidak takut salah mengucapkan nomor rekening itu?" Jumlah uang yang dia kirim begitu besar, jika sampai salah nomor rekening, uang itu akan masuk ke rekening orang lain.     

"Tidak mungkin salah!" Kata Mo Qing sembari mengambil kartu miliknya.     

"Tapi memangnya kenapa kalau salah?" Mo Qing bukan orang suci, tidak mungkin tanpa ada kesalahan sedikitpun yang pernah dia lakukan.     

"Tidak ada tapi…" Kata Mo Qing, kemampuan ingatan yang baik itu ternyata tidak hanya dimiliki Qiqi.      

"Aku akan membuat tanda terima." Gu Xiaoran melihat sekelilingnya, kemudian dia mencari kertas untuk menulis tanda terima.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.