Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Masuk Ke Lubang Serigala (3)



Masuk Ke Lubang Serigala (3)

0Gu Xiaoran mundur selangkah dengan ketakutan, tapi dia terhalang oleh dinding kaca yang ada di belakangnya.     
0

Mo Qing terus mendekat dan berhenti ketika wajahnya sudah menyentuh ujung hidung Gu Xiaoran. Kemudian pria itu menyandarkan satu tangannya pada dinding kaca di sebelah telinga Gu Xiaoran sembari berkata, "Kita punya tiga bulan masa percobaan."     

Seluruh tubuh Gu Xiaoran langsung berkeringat dan merasa bahwa tiga bulan ini dirinya akan terperangkap dalam lubang.     

Mo Qing terpesona saat melihat ekspresi Gu Xiaoran yang tampak ketakutan itu dari jarak dekat. Kemudian dia tertawa dengan nada jahat, "Tiga bulan ini, aku tidak bisa memecatmu, dan kamu tidak bisa memutus kontrak kerjamu. Kamu harus melakukan apa yang aku perintahkan."     

"Kamu sangat brengsek." Kata Gu Xiaoran sembari menghindari napas hangat yang berhembus di wajahnya.     

Padahal tadi Gu Xiaoran masih mengira bahwa pimpinan Perusahaan Jiuzhou adalah pria terhormat yang langka, tapi ternyata yang dia dapat sama sekali bukanlah pria terhormat, tapi justru orang brengsek ini paling cabul dan berperilaku seperti hewan paling buas dari segala jenis hewan.     

"Apa yang membuatmu gugup? Belum ada satu jam kenapa buru-buru pergi, aku tidak akan menyia-nyiakan hutangmu padaku untuk ini, jadi saat ini aku tidak akan menyentuhmu." Kata Mo Qing dengan nada bicaranya yang masih bergejolak, tapi saat ini dia dalam suasana hati yang baik.     

Mendengarkan hal itu, akhirnya Gu Xiaoran bisa menghela napas lega, dan saat matanya tertuju di bibirnya yang seksi, entah mengapa membuat jantungnya menjadi berdebar-debar. Tidak peduli seberapa bencinya dia terhadap Mo Qing, betapa inginnya dia menjauh dari Mo Qing, namun pada akhirnya dia selalu terperangkap oleh jebakan yang sudah disiapkan Mo Qing.     

"Namun jika kamu ingin ada sedikit selingan pekerjaan, aku pikir waktunya juga tepat."     

Mo Qing memegang dagu Gu Xiaoran dan membalikkan wajahnya, sehingga bibir Gu Xiaoran hampir menempel pada bibirnya. Kemudian sudut bibirnya sedikit terangkat dan menyematkan senyuman yang ambigu.     

"Mo Qing!" Kata Gu Xiaoran yang kesabarannya sudah hampir habis.     

"Dalam dua puluh menit ini, bantu aku menyusun laporan ini." Tanpa menunggunya mempersiapkan diri, Mo Qing langsung melemparkan sebuah buku tebal di atas meja ke arahnya. Lalu dia melangkah ke samping meja untuk menyalakan lampu dan tangannya menuding ke samping ruangan sembari berkata, "Komputernya ada di sana."     

Dengan tergesa-gesa Gu Xiaoran menangkap buku itu, kemudian dia melirik isi buku tebal itu dan ternyata penuh dengan digit-digit padat. Lalu dia bertanya dengan sedikit ragu, "Apakah ini selingan yang kamu bicarakan?"     

"Menurutmu apa lagi?" Kata Mo Qing tanpa berkedip dan terus menatap wajah Gu Xiaoran sambil tersenyum jahat.     

Gu Xiaoran merasa tertekan hingga membuat wajah dan daun telinganya memerah panas. Dia tidak berani menanggapi kata-kata Mo Qing lagi, karena dia takut itu hanya akan semakin mempersulitnya. Kemudian dia pun berjalan ke arah meja yang ditunjukan Mo Qing padanya.     

Mo Qing duduk setengah pantat di atas meja di sebelah laptop, kakinya yang panjang itu bertengger di tepi kursi sembari melemparkan kartu rekening emas kepada Gu Xiaoran.     

Mata Gu Xiaoran melirik kartu rekening yang tergeletak di atas keyboard lalu bertanya, "Apakah ini rekening perusahaan?"     

"Rekening pribadi." Kata Mo Qing sembari menatap Mo Qing dengan curiga.     

"Kenapa bukan rekening perusahaan saja?"     

Dengan menggunakan rekeningnya, tentu ada semacam perasaan yang tidak dapat dijelaskan terhadapnya, dan ini hanya membuat hati Gu Xiaoran masam. Kartu rekening yang sebelum diberikan Mo Qing padanya saja dia enggan menggunakannya, tentu saja kali ini Gu Xiaoran juga menolak dan tidak mau menyentuh kartu ini.     

"Kenapa? Bukankah dengan memakai rekening ini membuatmu merasa menjadi seperti istriku?"     

"Aku takut kamu menggunakan uang ini hanya untuk mengendalikanku."     

Mo Qing memegang dagu Gu Xiaoran dan mencondongkan kepalanya untuk menatapnya, "Memang itu yang ingin aku lakukan, supaya kamu berhutang miliaran lebih kepadaku dan membuatmu harus membayar hutang itu selama sisa hidupmu."     

Gu Xiaoran melemparkan kartu itu kembali kepadanya. Posisi sementara Gu Xiaoran adalah sekretaris dan asisten khusus. Jadi keperluan membayar tagihan pengeluaran bepergian juga merupakan tanggung jawabnya. Kemudian Gu Xiaoran menambahkan, "Aku lebih baik membayar tagihan menggunakan uangku sendiri dan saat kembali aku akan menemui Nona Lu untuk meminta ditukar."     

"Kamu harus tahu betul bahwa proyek yang kamu tangani saat ini tidak ada hubungannya dengan Imperial Group." Kata Mo Qing dengan sudut mulutnya sedikit terangkat dan gurauan terlintas dari tatapan matanya.      

"Terus?"     

Begitu Gu Xiaoran bertanya seperti itu, Gu Xiaoran kembali merasa tertekan. Itu karena dia sengaja melamar pekerjaan di perusahaan Jiuzhou karena tidak memiliki hubungan apapun dengan Imperial Group. Sehingga dia benar-benar tidak menyangka bahwa Jiuzhou sebenarnya merupakan perusahaan tersembunyi milik Mo Qing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.