Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kamu Sangat Berat!



Kamu Sangat Berat!

0Gu Tianlei dengan hati-hati mengulurkan tangannya dan menyentuh Gu Xiaoran dengan jarinya, lalu dia merasakan sentuhan nyata yang membuatnya tercengang tidak percaya.     
0

Kemudian Gu Tianlei mengambil napas dalam-dalam dan membuka kedua tangannya, lalu dengan dia sigap menerkam Gu Xiaoran dan memeluknya erat-erat.     

Gu Xiaoran terhimpit olehnya, sembari menutup matanya dia menggerutu, "Gu Tianlei, kamu cari mati ya?"     

Setelah mendengar suaranya, Gu Tianlei langsung memeluk lebih erat daripada sebelumnya, "Kamu sudah kembali, kamu sudah kembali"     

"Kamu sangat berat!" Teriak Gu Xiaoran, tinggi Gu Tianlei saat ini sekitar 1,8 meter dan dia menindih Gu Xiaoran hingga membuatnya sesak napas dan terengah-engah.     

Ketika Gu Tianlei tidak sengaja mengedipkan matanya, dan merasa takut kalau Gu Xiaoran akan menghilang dari pelukannya. Begitu takutnya hingga dia berusaha keras membuka kembali matanya lebar-lebar.     

Dan sosok itu masih ada di depannya, tubuh Gu Tianlei gemetar karena perasaan gembira yang dirasakannya saat ini. Kemudian dengan lembut dia berkata, "Gu Xiaoran, buka matamu dan biarkan aku melihatnya?"     

Gu Xiaoran tetap mengabaikannya.     

Karena Gu Xiaoran tidak berbicara, Gu Tianlei takut bahwa efek halusinasi akibat minuman keras itu belum hilang. Kemudian dia mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah Gu Xiaoran, lalu menyentuh hidungnya, bagaimanapun rasanya dia masih menganggap itu seperti tidak nyata, lalu dia berteriak cemas, "Cepat bicaralah padaku!"     

Gu Xiaoran hanya bisa menghela napas karena dia baru bisa tidur dini hari tadi. Jadi sekarang dia masih sangat mengantuk. Saat mendengarkan ocehan Gu Tianlei yang tak henti-henti, Gu Xiaoran benar-benar merasa ingin menendangnya.     

Memikirkan kondisi perutnya, Gu Xiaoran mengurungkan niat itu dan hanya menggertakkan giginya, "Gu Tianlei, jika kamu masih mengoceh, aku akan memukulmu."     

"Ternyata ini nyata, benar-benar nyata bukan mimpi." Gu Tianlei tampak sangat bahagia, lalu dia pun menundukkan kepalanya dan hendak mencium wajah Gu Tianlei.     

Dengan spontan Gu Xiaoran langsung menampar wajahnya, lalu mendorong kepalanya dan tidak membiarkannya mendekat. Kemudian dia memelototi Gu Tianlei dengan tatapan yang tajam, "Apa kamu cari mati?"     

Gu Tianlei terkikik dan memeluk Gu Xiaoran dengan erat, seolah dia ingin merasuk ke dalam dadanya, "Xiaoran, Xiaoran!"     

"Seluruh tubuhmu bau alkohol, dan kamu masih saja tidak segera bergegas turun untuk cuci muka dan gosok gigi." Kata Gu Xiaoran.     

Gu Tianlei menatap Gu Xiaoran dengan tatapan kosong, tepi matanya perlahan memerah lalu bertanya, "Sudah lama sekali, kamu ke mana saja?"     

Selama lebih dari setahun ini, ada terlalu banyak hal terjadi yang Gu Xiaoran tidak bisa menjelaskan kepadanya satu per satu. Kemudian Gu Xiaoran menguap dengan malas menjawab, "Apa hanya kamu yang boleh menghilang begitu saja?"     

Seketika Gu Tianlei tersedak.     

Dari apa yang dia lihat tadi malam dan apa yang dikatakan Cheng Xiaoyue, Gu Xiaoran bisa menduga bahwa selama lebih dari setahun ini Gu Tianlei telah menghabiskan waktunya dengan buruk.     

"Ada apa dengan perutmu?" Tanya Gu Xiaoran.     

"Berlebihan minum alkohol." Kata Gu Tianlei sembari menatapnya tanpa peduli dengan perutnya.     

Melihat perilakunya yang tidak peduli sama sekali, Gu Xiaoran merasa seolah-olah udara di sekitarnya menjadi berat dan sulit untuk dihirup.     

Kemudian Gu Xiaoran mengambil napas dalam-dalam dan berpura-pura untuk terlihat baik-baik saja, lalu dia pun berkata, "Aku membuat bubur, cepat bangun, cuci muka lalu makan."     

Gu Tianlei tetap tidak bergeming, setelah melihat ekspresi Gu Xiaoran yang cemberut, dia baru mau berjalan turun dengan wajah tidak senang.     

Tidak lama kemudian Gu Xiaoran beranjak dari ranjang dan pergi ke dapur untuk memanaskan kembali bubur yang dia masak tadi malam.     

Tiba-tiba pinggang Gu Xiaoran merasa tertekan, lagi-lagi Gu Tianlei memeluknya dari belakang. Dengan sedikit menundukkan kepala, rahang Gu Tianlei menempel di sudut dahi Gu Xiaoran sembari berkata, "Gu Xiaoran, jangan menghilang lagi."     

"Gu Tianlei, kamu sadar tidak umurmu berapa, bisakah kamu berhenti menjadi begitu cengeng? Lepaskan aku!" Kata Gu Xiaoran dengan perasaan sakit di hatinya.     

"Aku hanya akan melepaskannya jika kamu berjanji padaku."     

"Iya aku tidak akan pergi lagi, tetapi kamu juga harus berjanji padaku. Jangan minum alkohol lagi, demi menjaga perutmu." Kata Gu Xiaoran dengan tatapannya yang terlihat muram. Bagaimana pun juga Gu Xiaoran tidak akan pergi ke mana-mana lagi karena dia harus bekerja dengan baik untuk merawat Xiaohan.     

Gu Tianlei menghela napas panjang dan menjawab, "Oke, aku tidak akan minum-minum lagi."     

Saat Gu Xiaoran meninggalkannya waktu itu, Gu Tianlei pergi berkeliling seperti orang gila demi menemukannya. Namun ke mana pun dia mencari, dia tetap tidak dapat menemukannya, dan itu membuat dia merasa di ambang kehancuran. Hingga pada akhirnya, Gu Tianlei menghabiskan hari-harinya dengan minum alkohol.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.