Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Orang Ini Menyebalkan



Orang Ini Menyebalkan

0Kemarahan Gu Xiaoran hampir melonjak ketika wanita itu berkali-kali berteriak menjulukinya sebagai penyihir.     
0

Keluarga Mo menjodohkan Cheng Peini sebagai calon istri Mo Qing, sementara keluarga Lin memilih orang semacam itu sebagai cadangan.     

Mo Qing sudah memiliki dua calon istri, tapi masih saja menggoda Gu Xiaoran. Bagi Gu Xiaoran, Mo Qing adalah orang benar-benar sangat menyebalkan.     

Tidak heran keburukannya bisa menyebar sampai ke Amerika Serikat. Tidak lama kemudian tiba-tiba terdengar seseorang yang berteriak, "Berhenti."     

Mobil tiba-tiba mengepot dan langsung berhenti di tepi jalan.     

"Keluar dari mobil." Kata Mo Qing dengan raut wajah yang sangat dingin seperti es.     

Nama wanita ini adalah Su Shanshan, dia adalah keponakan dari keluarga Chu yang merupakan salah satu dari empat keluarga terkenal, dan dia masih memiliki hubungan kerabat dengan keluarga dari ibunya.     

Mo Qing memiliki kartu member berlian VIP dari toko perhiasan Cartier, sehingga dia bisa mendapatkan diskon, untuk itulah Su Shanshan berusaha membujuk Mo Qing untuk menemaninya membeli perhiasan Cartier.     

Namun Mo Qing jarang mempunyai waktu luang, bahkan meskipun dia luang pun dia tetap tidak akan mau menemani Su Shanshan membeli perhiasan. Dan tentu saja Mo Qing tetap tidak peduli dengannya.     

Saat mengetahui Mo Qing mengabaikannya, Su Shanshan langsung menelepon Kakek yang berhati lembut dan memohon kepadanya agar menyuruh Mo Qing meluangkan waktu untuk menemaninya pergi ke toko perhiasan Cartier.     

Saat Kakek sudah angkat bicara, mau tidak mau Mo Qing harus menghormatinya. Dan pada akhirnya Mo Qing menyerahkan kartu member Cartier itu kepada Lin Yizhi dan meminta Lin Yizhi untuk membawanya ke sana.     

Lin Yizhi tidak akan memberitahu Su Shanshan tentang keberadaan Mo Qing saat ini.      

Karena sebelumnya saat Su Shanshan menemui Lin Yizhi, Su Shanshan tidak sengaja melihat faks jadwal kedatangan pesawat Gu Xiaoran di meja Lin Yizhi. Dan setelah mengetahuinya, Su Shanshan malah pergi untuk mencegat Mo Qing di persimpangan jalan.     

"Aku tidak mau turun, yang seharusnya turun itu dia." Kata Su Shanshan dengan mulut cemberut.     

Saat ini kesabaran Mo Qing sudah hampir habis, dia pun keluar dari mobil dan pergi ke sisi penumpang. Lalu dia membuka pintu dan menyeret Su Shanshan agar turun dari mobilnya.     

Gu Xiaoran benar-benar tidak ingin melihat wanita yang tidak tahu malu itu lagi, sehingga dia mengambil kopernya dan berinisiatif untuk turun dari mobil.     

"Jangan pergi!" Mo Qing membuka pintu belakang dan meraih tangan Gu Xiaoran, Su Shanshan dengan cepat menarik lengan Mo Qing, tapi Mo Qing berusaha untuk melepaskannya dan mendorong Su Shanshan.     

Dalam waktu singkat ini, Gu Xiaoran sudah berhasil keluar dari mobil dan menutup pintu.     

Mo Qing berlari beberapa langkah untuk mengejar Gu Xiaoran dan meraih pergelangan tangannya, "Kamu mau pergi ke mana?"     

Gu Xiaoran menghempaskan tangannya dan berkata, "Ke mana pun aku akan pergi tidak ada hubungannya denganmu."     

Ketika Su Shanshan melihat Mo Qing menarik tangan Gu Xiaoran, dia langsung berlari ke Mo Qing dan menarik lengannya. Saat ini ekspresi wajah Gu Xiaoran semakin tampak muram.     

Kemudian Su Shanshan berkata kepada Gu Xiaoran sambil tersenyum jahat, "Kakak mau pergi ke mana? Kami tidak keberatan untuk mengantarmu, jadi kamu tidak perlu merasa sungkan."     

"Dia tidak setua kamu!" Kata Mo Qing dengan nada keras.     

Su Shanshan tiba-tiba tersedak, lalu dia berkata, "Kenapa ya kamu sangat ingin mengantarnya?"     

"Terima kasih, tidak perlu." Kata Gu Xiaoran sembari menatap riasan wajahnya yang tersemat senyum palsu itu. Gu Xiaoran merasa jijik seperti melihat lalat, perempuan dua puluhan tahun itu memanggil Gu Xiaoran yang baru berusia sembilan belas tahun sebagai kakak, sangat ironis.     

Ketika baru saja turun dari pesawat, Gu Xiaoran sudah diganggu oleh Mo Qing, dan sekarang dia masih harus tersiksa dengan omong kosong ini.     

Tiba-tiba sebuah mobil Maybach hitam yang mengkilap berhenti di depannya, kemudian pintu mobil itu pun terbuka dan seseorang memanggilnya, "Gu Xiaoran, masuk."     

Saat mendengar seseorang memanggil namanya, Gu Xiaoran sedikit menundukkan kepalanya dan melihat orang tersebut. Tatapan mata orang itu tampak berbinar dengan wajah yang ceria. Orang itu adalah Chu Yang, dan Gu Xiaoran pernah bertemu dengannya beberapa kali.     

Gu Xiaoran menoleh ke belakang sejenak, dan dia melihat Mo Qing yang sedang berusaha melepaskan diri dari Su Shanshan. Kemudian Gu Xiaoran pun langsung masuk ke dalam mobil.     

"Lama tidak berjumpa." Gu Xiaoran mencoba membuat nada suaranya setenang mungkin.     

"Iya, lama tidak berjumpa, kamu mau pergi ke mana?"     

"Jalan Barat." Hati Gu Xiaoran merasa tidak enak saat melihat Mo Qing yang sedang diganggu oleh wanita itu dari kaca spion.     

"Oke."     

"Hei, Chu Yang." Kata Mo Qing yang akhirnya dapat melepaskan diri dari rangkulan Su Shanshan.     

Chu Yang menjulurkan kepalanya keluar melalui jendela mobil dan dia berpura-pura tersenyum seolah dia baru saja melihatnya, "Oh, ternyata Tuan Mo."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.