Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Permainan Baru Saja Dimulai (4)



Permainan Baru Saja Dimulai (4)

0Mo Qing menampar wajahnya dan mengumpat, "Memalukan."     
0

Melihat kemarahannya yang meledak-ledak, para juniornya bergidik ketakutan dan menundukkan kepalanya, mereka terdiam dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.     

Gu Xiaoran saat ini benar-benar sangat menderita. Kehilangan pekerjaan di Amerika Serikat sudah cukup membuat Gu Xiaoran memendam amarahnya. Ditambah lagi kali ini dia baru turun dari pesawat, dan tiba-tiba diculik olehnya. Ini membuat amarahnya sampai ke titik ekstrem, dan seolah dia ingin mencabut jantungnya.     

"Penculikan adalah tindakan yang melanggar hukum. Apalagi kamu membunuhku, aku bisa menuntutmu. Mo Qing, kamu pikir hanya karena kamu memiliki sejumlah uang haram bisa membuatmu hebat dan kebal hukum?"     

Mo Qing memandangnya dengan wajahnya yang tampan dan alisnya yang sedikit terangkat, dan tiba-tiba tersenyum lalu berkata, "Ok, aku mau tahu bagaimana kamu akan menuntutku."     

Tiba-tiba Gu Xiaoran didorong dan dijepit ke mobil. Para juniornya langsung sadar diri untuk berbalik badan.     

"Apa yang akan kamu lakukan?" Gu Xiaoran menyadari bahaya yang sebenarnya dan dia berjuang mati-matian. Namun tangan Mo Qing yang besar itu seperti sihir, tidak peduli bagaimana Gu Xiaoran mencoba untuk melepaskan tangan yang mencengkramnya, dia tetap tidak bisa melepaskan diri dari genggaman tangan Mo Qing.     

Mo Qing meraba seluruh tubuhnya dan perlahan mulai melepaskan pakaiannya. Dalam sekejap mata, Gu Xiaoran sudah di tekan ke kap mobil tanpa mengenakan pakaian apapun.      

Hembusan angin membuat tubuhnya terasa dingin. Mo Qing membalikkan posisi Gu Xiaoran dan dengan paksa dia meregangkan kakinya, lalu dia mendorongnya masuk tanpa ampun.     

Gu Xiaoran tidak menyangka dirinya akan diperkosa oleh Mo Qing begitu dia turun dari pesawat. Saat ini dia benar-benar merasa sangat cemas dan marah hingga hampir menangis, "Dasar Mo Qing, kamu brengsek, aku akan membencimu sampai mati."     

Seketika Mo Qing langsung menghentikan tindakannya, kemudian dia sedikit membungkukkan badannya dan menekan punggung Gu Xiaoran. Lalu dia pun berbisik di telinga Gu Xiaoran, "Beri aku seorang anak!"     

Setelah mendengar Mo Qing berbisik seperti itu kepadanya, seketika Gu Xiaoran pun langsung terdiam membeku. Apakah dia mengetahui tentang Xiaohan? Batin Gu Xiaoran.     

Saat melihat ekspresi Gu Xiaoran yang terdiam mematung, Mo Qing pun semakin membencinya bahkan dia sampai menggertakkan giginya.     

Jika waktu itu Gu Xiaoran jujur kepadanya dan tidak menghilang tanpa jejak, mungkin saat ini mereka berdua bisa menjalani kehidupannya sebagai keluarga kecil.     

Akan tetapi Gu Xiaoran mengambil putranya sehingga membuat amarah Mo Qing tidak terkendali. Terlebih lagi, Mo Qing bahkan tidak tahu seperti apa wajah putranya.     

Mo Qing marah besar hingga ingin mencongkel hatinya. Mo Qing menatap wanita yang ada di bawah tubuhnya itu. Amarahnya meluap-luap, namun wajahnya tidak menunjukkan emosinya sedikitpun. Kemudian dia menatap Gu Xiaoran dengan acuh tak acuh, lalu dengan suaranya yang dingin dia berkata, "Tidak dengar? Aku bilang, aku ingin seorang anak!"     

"Kamu ingin seorang anak atau tidak, bukanlah urusanku. Bukankah setiap hari kamu bergonta-ganti pasangan, apa mungkin tidak ada satupun perempuan bisa memberimu seorang anak?" Kata Gu Xiaoran dengan wajah marah kepada binatang buas ini. Belum lagi dia tidak tahu apakah Mo Qing mengetahui tentang Xiaohan atau tidak, tapi walaupun dia tahu tentang Xiaohan, Gu Xiaoran tetap tidak akan memberikan Xiaohan kepadanya. Putranya itu lahir dan dibesarkan oleh dirinya sendiri, jadi kelahirannya tidak ada hubungan apa-apa dengan Mo Qing.      

"Kamu cemburu?"     

"Cemburu padamu, memangnya seberapa rusak otakku sampai aku harus cemburu pada playboy sepertimu?"     

Mo Qing tidak mengharapkan dia untuk jujur ​​mengakui tentang anaknya, namun melihat Gu Xiaoran yang bersikeras menutupi hal itu, sontak membuat amarah Mo qing semakin membara.     

Kemudian Mo Qing menundukkan kepalanya lalu mencium bibirnya dengan kasar dan keras.     

Terserah mau seberapa keras Gu Xiaoran melawannya, bagaimana pun juga putranya tetap merupakan putra Mo Qing juga. Tidak ada gunanya meskipun saat ini Gu Xiaoran menyangkalnya.     

Punggung Gu Xiaoran ditekan dengan keras oleh Mo Qing, sehingga membuat Gu Xiaoran tidak bisa bergerak sama sekali. Sedangkan ciuman di bibir dan lidahnya membuat dirinya tidak bisa bernapas hingga membuatnya hampir mati lemas. Perasaan orang yang sedang berada di tubuhnya itu terlalu nyata untuk bisa diabaikan.     

Mo Qing saat ini bahkan lebih kuat dan lebih mendominasi dari sebelumnya, terbukti ketika dia baru saja kembali, Mo Qing langsung mencapnya sebagai miliknya.     

Gu Xiaoran menyesali keputusannya, seharusnya dia berpikir bahwa bajingan ini tidak akan membiarkannya pergi. Kali ini kepulangannya hanyalah untuk menerima pelecehan dari Mo Qing.     

Jika saat ini Gu Xiaoran bisa memilih, dia lebih memilih untuk pergi ke Afrika. Mo Qing menciumnya sampai membuatnya tidak memiliki kekuatan lagi untuk melawan, dan setelah beberapa saat kemudian Mo Qing perlahan-lahan menghentikan ciumannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.