Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Anak Siapa Itu (1)



Anak Siapa Itu (1)

0"Oke, kita pulang."     
0

"Sup gandum, aku akan datang. Kepulangan kali ini, aku harus makan apa yang aku ingin makan selama bertahun-tahun belum kulakukan." Kata Yu Fei sambil tersenyum gembira.     

Gu Xiaoran pun ikut tersenyum, namun senyumannya itu hanya muncul sebentar lalu memudar dengan cepat.     

***     

Di kantor bisnis keluarga Mo.     

Saat ini Qian Fu dengan gelisah menyerahkan rencana perjalanan Mo Qing kepada Mo Zhenzhong, "Tuan, Tuan Muda kembali ke Amerika."     

Mo Zhenzhong sedikit terkejut dan hanya mengangguk ringan, "Dia kembali menemui Peini?"     

"Tuan Muda belum pernah kembali sejak dia pergi untuk menghadiri penawaran investasi Perusahaan Vollman. Selain itu…"     

Tender Vollman adalah urusan yang besar di mata orang lain, tetapi tidak terlalu penting bagi tuan muda dari Imperial Group untuk hadir secara langsung.     

Mo Zhenzhong berkata dengan nada heran, "Hah, selain itu apa?"     

Qian Fu dengan gelisah menyerahkan beberapa bagian surat kabar kepada Mo Zhenzhong, tajuk utama setiap surat kabar adalah berita tentang kencan buta yang dilakukan Mo Qing dengan berbagai orang kaya di Asia.      

Mendengar kabar itu membuat otot-otot wajah Mo Zhenzhong berdenyut kencang. Kemudian dia pun langsung membanting koran tersebut di atas meja, "Benar-benar omong kosong, aku memintanya untuk menikahi Peini sesegera mungkin, tetapi dia malah pergi kencan buta dengan orang lain. Bahkan berita ini sampai dimuat di koran. Jika begini, Peini pasti akan melihatnya, apa dia tidak sakit hati setengah mati setelah mengetahui berita ini?"     

Lebih dari setahun yang lalu, Gu Xiaoran tiba-tiba menghilang, keterikatan Mo Qing dan Gu Xiaoran akhirnya berakhir.     

Mo Qing dan Cheng Peini akhirnya bisa memiliki kesempatan kembali untuk bersama lagi, tapi sekarang dia justru membuat keributan.     

"Menurut saya, Tuan Muda dengan sengaja ingin membuat Nona Peini melihatnya."     

"Bocah ini benar-benar membuatku kesal." Kata Mo Zhenzhong dengan sangat marah hingga membuatnya sakit kepala, "Di mana bocah ini sekarang?"      

"Tuan Muda telah pergi ke Prancis, proyek baru di sana membutuhkan dia untuk menindaklanjutinya secara langsung."     

Proyek di Prancis itu melibatkan miliaran dolar, bahkan meskipun Mo Zhenzhong marah, dia tetap saja tidak dapat memanggil Mo Qing supaya segera kembali hanya untuk memberinya pelajaran.     

"Segera pesankan aku tiket, aku ingin pergi ke Amerika. Bocah itu tidak punya disiplin dan semaunya sendiri. Jika Peini marah lalu melakukan hal buruk, apa yang akan terjadi jika aku tidak pergi menemui Peini."     

"Iya." Qian Fu segera memanggil seseorang untuk memesan tiket pesawat. Setelah itu dia kembali menuangkan teh untuk Mo Zhenzhong yang masih marah, lalu berkata, "Tuan, saya akan mengucapkan sepatah kata yang mungkin membuat Anda marah."     

"Katakan saja." Mo Zhenzhong mempercayai pelayan tua ini yang telah bersamanya selama bertahun-tahun.     

"Sepertinya Tuan Muda tidak punya niat untuk memulai sebuah keluarga sekarang, dan Tuan Besar tergesa-gesa mendorongnya. JAdi mungkin dia melakukan hal-hal ini dengan sengaja."     

"Kamu pikir aku tidak tahu? Jika aku tidak mendorongnya, kapan dia akan mau memulai sebuah keluarga?"     

Setelah itu, Qian Fu tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia tahu bahwa Tuan Muda tidak bisa melepaskan Gu Xiaoran di dalam hatinya, dan dia tidak akan menikah sampai dia memutuskan cintanya kepada Gu Xiaoran.     

Tapi tidak peduli meskipun Tuan Muda sangat membenci Gu Xiaoran, namun dia tetap tidak mau memutuskan hubungan dengannya.     

Hal ini sulit untuk dijelaskan, bahkan jika hal ini benar-benar diungkapkan secara eksplisit, Tuan Besar pasti tidak bisa mentolerir Gu Xiaoran.     

Tuan Besar jarang mengurus masalah dalam beberapa tahun terakhir, tetapi reputasinya dalam hal beberapa hal yang lain masih ada, tentu tidak akan mudah bagi seseorang untuk menghilang tanpa jejak.      

Tuan Muda mengetahui dengan jelas bagaimana karakter dan metode yang biasa dilakukan ayahnya. Karena itu dia menjalin begitu banyak hubungan sehingga Tuan Besar tidak hanya akan fokus pada Gu Xiaoran.      

Qian Fu menghela napas dalam-dalam, entah kapan ada hari di mana ayah dan anak yang saling bertengkar ini akan berakhir.     

***     

Di ruang belajar!     

Jari tangan Mo Qing yang ramping mengetuk layar desktop, dan dengan hati-hati dia mencermati informasi yang dibawa oleh detektif swasta.     

Saat di bar hari itu, dia melihat bayi yang digendong Mu Hua. Hingga saat ini Mu Hua masih belum menikah, dan belum ada calon untuk dinikahi, bahkan pacar juga tidak punya, apalagi skandal.      

Di rumah orang kaya jarang ada yang bersih seperti ini.     

Mungkinkah orang yang bersih seperti ini mempunyai anak haram di Amerika Serikat? Batin Mo Qing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.