Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Sangat Tidak Sabar (2)



Sangat Tidak Sabar (2)

0Gu Xiaoran merasa bahwa para wanita cantik itu menatapnya dengan tatapan penuh dengan permusuhan.     
0

Mo Qing mengabaikan mereka dan menyuruh Gu Xiaoran segera duduk di kursi. Kemudian dengan elegan Mo Qing duduk di sampingnya dengan melirik ke arah para wanita cantik itu dengan malam sembari berkata, "Mulai."     

"Dia adalah…" Para wanita cantik itu segera mencondongkan ke arah Mo Qing dengan senyum yang mempesona dan sikap yang ramah.     

Dengan tatapan yang penuh dengan kecurigaan Mo Qing melihat Gu Xiaoran sambil sedikit mengangkat sudut bibirnya. Penampilannya saja sudah terlihat cukup jahat, seolah membuat orang lain yang melihatnya langsung jungkir balik, namun suaranya juga rendah dan seksi melebihi aktor pengisi suara pria nomor satu di Jepang.     

"Dia adalah agen yang bermaksud memasukkan mereknya ke Perusahaan Vollman, aku bergegas menemui kalian semua dan sekaligus membawa apa yang belum aku selesaikan, tidak keberatan kan?"     

Wanita-wanita itu mendengar bahwa Gu Xiaoran hanyalah agen kecil dari sebuah merek dalam bisnisnya dan para wanita cantik itu segera mengabaikannya.     

Dari pandangan mereka, wanita yang bukan berasal dari keturunan bangsawan, meskipun memiliki penampilan yang sangat cantik sekali pun, pasti hanya menjadi mainan bagi pria selama beberapa hari. Karena itu mereka tidak ingin repot-repot memperhatikannya.     

Gu Xiaoran merasa sedikit tidak asing dengan para wanita ini, dia ingat bahwa dia pernah melihat mereka di majalah, atau di TV. Mereka semua diberkati sebagai putri dari keluarga bangsawan.      

Setelah mengetahui hal itu Gu Xiaoran merasa tertekan karena baru menyadari bahwa saat ini Mo Qing sebenarnya sedang kencan buta. Tidak, lebih tepatnya saat ini Mo Qing sedang melakukan seleksi pengantin.      

Kemarin Mo Qing telah melecehkanku, dan hari ini Mo Qing datang untuk memilih calon pengantin, dia benar-benar seorang bajingan.     

Huhuhu...     

Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam dan berusaha untuk tetap bersikap tenang. Tenang... Tenang!     

Mo Qing layaknya dewa kekayaan, hanya dengan menggesek tubuhnya sedikit saja sudah cukup untuk mencukupi kebutuhan Xiaohan.     

Mengenai peristiwa yang terjadi kemarin, Gu Xiaoran menganggapnya seperti digigit anjing.     

Saat Mo Qing melihat ke arahnya, Gu Xiaoran hanya bisa berusaha untuk tetap tersenyum alami di wajahnya.      

Gu Xiaoran tidak tahan untuk tidak melirik ke arah dada Mo Qing yang kemarin telah dia lukai kemarin, dalam hati dia bertanya-tanya tentang bagaimana kondisi luka di dadanya.     

Mo Qing pun tersenyum sambil setengah-setengah saat meliriknya.      

Kemudian Gu Xiaoran mengalihkan pandangannya ke arah yang lain, dan ini menjadi momok baginya hingga membuat hatinya menggerutu setengah mati.     

Semerbak aroma parfum menyengat hidung Gu Xiaoran dan membuatnya bersin.     

Parfum buatan Perancis kelas atas yang mereka pakai itu bercampur-aduk menjadi satu, dan membuat hidungnya seolah tercekik.     

Saat itu Mo Qing tidak duduk bersandar pada kursi, dia hanya bersikap biasa saja dengan tingkah lakunya yang elegan.     

Selain itu, sejak Mo Qing duduk, sudut mulutnya selalu menahan senyum ringan, dan hal itu cukup membuat wanita-wanita itu terpana hingga jantungnya mau copot. Pipi para wanita cantik itu tampak merah merona karena tersipu malu dan tatapan mata mereka tampak berbinar-binar.     

Di sisi lain, kedua mata Gu Xiaoran menatap langit-langit. Karena baginya, Mo Qing layaknya seorang iblis, sedangkan bagi selebriti seperti mereka, Mo Qing benar-benar dianggap seperti pria yang elegan.      

Pada saat yang sama dia juga mengagumi wanita-wanita cantik yang sedang berjuang itu, karena mereka tetap tenang sembari menebar pesona untuk mendapat perhatian dari Mo Qing.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran merasakan kakinya terasa berat, dan ternyata itu adalah tangan Mo Qing di bawah meja yang sedang memegang pahanya.     

Sendok kecil untuk mengaduk kopi yang dipegang Gu Xiaoran tiba-tiba jatuh ke lantai, sehingga menimbulkan suara 'Ting'.     

Meskipun demikian, Mo Qing bahkan tidak melirik Gu Xiaoran sedikit pun, dia dengan teliti memperhatikan bagaimana para wanita cantik itu menebarkan pesonanya masing-masing. Selain itu tangan Mo Qing yang diletakkan di paha Gu Xiaoran tampaknya juga tidak ingin lepas.     

Saat ini Gu Xiaoran benar-benar tidak berani bergerak sedikit pun, dia seperti duduk di karpet yang penuh dengan jarum.      

Dari awal hingga akhir, Mo Qing hanya bilang 'hmm' dua kali, dan wanita-wanita itu menjadi semakin tertarik padanya. Hingga pada akhirnya ada seseorang datang dengan tergesa-gesa, "Tuan Mo, pertunjukannya akan dimulai."     

Mo Qing dengan ringan menganggukkan kepalanya dan berkata, "Maaf."     

Mo Qing berkata seperti itu sembari melepas tangannya dari paha Gu Xiaoran, Setelah itu dia pun langsung berdiri.     

Akhirnya Gu Xiaoran bisa menghela napas dengan lega dan setelah itu dia pun ikut berdiri. Tidak lama kemudian para wanita itu juga ikut berdiri satu persatu, meskipun sudah tampil setengah hari, namun mereka tetap tidak tahu siapa sebenarnya yang akan dipilih oleh Mo Qing.     

Sebelum Mo Qing meninggalkan ruangan, tiba-tiba dia bertanya, "Parfum apa yang kalian pakai?"     

Para wanita itu sedikit terkejut, kemudian mereka sibuk meminta pelayan agar membawakan kertas kecil untuk menuliskan merek dan model parfum yang mereka gunakan dengan font yang indah. Mereka melakukan ini sebagai kesempatan terakhir tampil di hadapan Mo Qing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.