Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Rindu Aroma Tubuhmu (7)



Rindu Aroma Tubuhmu (7)

0"Aku akan menjelaskan padamu, tapi tidak sekarang!"     
0

"Kalau begitu, tunggu sampai kamu menunjukkan buktinya baru bicara." Gu Xiaoran mencibir dan menghempas tangannya.     

Tidak lama kemudian tiba-tiba terdengar suara yang datang dari luar pintu, "Tuan Mo!"     

Mo Qing mengerutkan alisnya dengan sudut mulutnya yang sedikit tersenyum dengan sikapnya yang dingin.     

Mo Qing tidak memberitahu siapapun tentang keberadaannya. Namun tetap saja ada orang yang bisa menemukannya di sini. Dan hal ini bisa terjadi hanya karena satu kemungkinan, pasti ada orang yang telah membocorkan informasi di bar ini.     

Gu Xiaoran merasa sangat ketakutan, sehingga dia buru-buru kembali mengenakan pakaiannya.     

Roknya masih bisa ditarik ke bawah, tapi kancing bajunya sudah lepas dirobek Mo Qing. Sehingga kini hanya tinggal beberapa kancing saja yang tersisa, dan itu pun tidak cukup membuat bajunya tertutup.     

Kemudian Mo Qing dengan cepat mengambil jaketnya yang terjatuh di lantai dan mengenakannya ke tubuh Gu Xiaoran, "Masuk."     

Gu Xiaoran terburu-buru memakai jaketnya dan ketika dia sedang memakai sepatunya, dia melihat seorang pria yang mengesankan membuka pintu untuk masuk, dan pria itu sedikit terkejut saat melihat luka di dada Mo Qing. Kemudian pria itu pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah wajah Gu Xiaoran yang ada di dekatnya.      

"Keluar." Kata Mo Qing saat melirik Gu Xiaoran yang sedang mengenakan kemejanya, orang yang datang ini adalah orang kepercayaannya, namun dia datang dengan sikapnya yang terlihat aneh. Mo Qing berusaha untuk menutupi identitas Gu Xiaoran agar tidak terlalu banyak terungkap.     

Gu Xiaoran tidak suka dilihat saat telanjang, tanpa sepatah kata pun dia dengan cepat keluar dari bar. Rambut hitamnya yang panjang itu terurai karena tertiup oleh angin.     

Tidak lama kemudian pria itu pun menoleh, dan sedikit terpesona saat melihat wajahnya yang indah dan matanya yang tampak jernih.     

Kemudian pria itu mengalihkan pandangannya ke arah Mo Qing yang saat itu tampak cemberut, dalam benaknya dia berusaha untuk menerka-nerka kemungkinan yang baru saja telah terjadi.     

Jari-jemari Gu Xiaoran mencengkram kerah bajunya dengan erat, saat mendengar pintu di belakangnya kembali tertutup dengan keras, dia hampir tidak bisa menahan dirinya kembali menoleh ke belakang.     

Saat Mo Qing menggertaknya, Gu memang membencinya setengah mati, tapi saat ini dia pergi dengan perasaan sedikit dalam hatinya.     

Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam dan berusaha tetap tenang dan tidak terlalu merasa cemas.     

Aku harus segera pulang. Batin Gu Xiaoran.     

Mo Qing sudah menemukannya, jika tidak segera menjauh, cepat atau lambat Mo Qing pasti akan menemukan keberadaan Xiaohan.     

Akhirnya Gu Xiaoran pun kembali ke rumahnya, ketika dia mengintip pintu kamarnya, dan melihat bahwa Yu Fei tidak ada di ruang tamu, dia bergegas masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke kamarnya.     

"Xiaoran?" Suara Yu Fei yang membuatnya terkejut datang dari belakangnya, "Baju siapa yang kamu pakai?"     

Gu Xiaoran terkejut setengah mati, namun bagaimana pun juga saat ini dia sudah ketahuan. Dan dia sudah tidak mungkin untuk mengelak, sehingga dia hanya bisa pasrah, kemudian perlahan dia berbalik badan untuk melihat Yu Fei yang ada di belakangnya.     

Yu Fei yang sedang menggendong Xiaohan itu tampak bingung melihat Gu Xiaoran dari atas hingga ke bawah.     

"Pinjam dari orang lain." Gu Xiaoran takut Yu Fei akan mencium bau tubuhnya, sehingga dia sengaja tetap menjaga jarak dari Yu Fei.     

"Kenapa kamu meminjam pakaian pria?"     

"Aku hanya minum dua gelas lalu muntah di pakaianku."     

"Dengan seorang pria?" Yu Fei dengan hati-hati melihat pakaian yang dikenakan Gu Xiaoran, bahan pakaiannya itu sangat bagus, pengerjaannya juga sangat bagus, setidaknya harganya lebih dari 10 juta.     

"Hmm... Aku mau mandi dulu." Gu Xiaoran takut Yu Fei akan bertanya detail kepadanya, sehingga dia pun segera mengambil piyamanya dan langsung pergi ke kamar mandi dalam sekejap.     

Setelah Gu Xiaoran keluar dari kamar mandi, Xiaohan sudah tertidur. Kemudian dia pun duduk di samping kasur kecil, dan melihat wajah mungil Xiaohan yang lucu membuat hatinya terasa masam.     

Tidak lama kemudian, tiba-tiba ada sebuah pesan masuk di ponsel Xiaoran, [Nikmat kah?] Mo Qing.     

Wajah Gu Xiaoran seolah langsung terbakar oleh api amarah, kemudian dia mengutuk dengan suara lirih, "Dasar bajingan!"     

Pesan selanjutnya masuk, [Aku belum cukup bersenang-senang tadi, mari kita lakukan lagi di lain hari sebagai kompensasi untuk biaya pengobatanku.]     

[Aku akan membayar biaya pengobatan kamu, tapi bukan dengan cara itu]     

[Akan aku katakan nominalnya, yaitu kamu berhutang satu malam denganku.]     

Gu Xiaoran benar-benar sangat marah, sehingga dia pun langsung mematikan ponselnya.     

Gu Xiaoran marah pada Mo Qing karena dia telah melakukan hal yang buruk kepadanya.     

Tapi kata-katanya, 'Aku akan memberimu penjelasan' seperti batu kecil yang membuat riak saat dilemparkan ke dalam hatinya yang telah mati rasa.     

Meskipun Gu Xiaoran tidak mempercayai kata-katanya, namun dalam hati dia masih memiliki sedikit harapan.     

Keesokan harinya, beberapa merek game besar di Amerika Serikat bersama-sama mengadakan acara asosiasi secara besar-besaran.     

Acara asosiasi tersebut sebenarnya diadakan untuk investasi terbuka dari Perusahaan Vollman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.