Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tidak Perlu Terburu-Buru Menjawab



Tidak Perlu Terburu-Buru Menjawab

0Gu Xiaoran diam membeku setelah mendengar Mu Hua berkata seperti itu kepadanya. Selama lebih dari setahun ini, Mu Hua sering datang menemui Gu Xiaoran dan putranya. Bahkan Mu Hua memperlakukan mereka berdua dengan sangat baik, namun selama ini Mu Hua tidak pernah melewati batas keintiman dengan dirinya. Bahkan Mu Hua juga tidak pernah mengatakan pengakuan apapun pada Gu Xiaoran.     
0

Gu Xiaoran tidak pernah menyangka bahwa Mu Hua suka wanita hamil dengan perut besar.     

"Aku menyukaimu sejak pertama kali aku melihatmu, ketika kamu baru berusia dua belas tahun dan masih sangat muda. Aku ingin menunggumu tumbuh dewasa, tetapi sebelum itu terjadi, keluarga Mu bangkrut dan aku harus pergi ke Amerika dengan orang tuaku."     

"Aku hanya bisa berharap bahwa aku bisa membangun karir ke depannya, dan kemudian kembali untuk menikahimu."     

"Tapi ketika jerih payahku akhirnya memberikan hasil, kamu ternyata sudah bertunangan dengan Han Ke."     

Gu Xiaoran hanya terdiam, dia bertemu Mu Hua saat tiba di keluarga Gu, tetapi hanya menghabiskan beberapa bulan saja bersamanya.     

Xiaoran tidak pernah bermimpi bahwa Mu Hua akan menyukainya dalam beberapa bulan yang singkat itu.     

Mu Hua dengan tenang menatap mata Xiaoran dan melanjutkan perkataannya.     

"Aku tahu kamu tidak mencintai Han Ke, jadi aku selalu menunggumu untuk pergi meninggalkannya. Saat aku tahu kamu dan Han Ke bercerai, aku sangat senang, tapi tidak lama kemudian ada rumor tentang hubunganmu dengan Mo Qing."     

"Kemudian, aku mendengar dari Yu Fei bahwa kamu akan datang ke Amerika Serikat, jadi untuk itu aku datang ke sini."     

"Saat aku datang ke Amerika saat itu, aku tidak memiliki urusan kontrak kerja apapun. Aku datang ke Amerika hanya untuk menemuimu."     

Ketika Mu Hua merasa sangat senang karena kedatangan Gu Xiaoran ke Amerika, saat itu juga dia tahu bahwa Xiaoran mengandung anak dari Mo Qing. Bahkan Xiaoran juga mengatakan bahwa dia telah mencintai Mo Qing selama enam tahun.     

"Xiaoran, tahun ini bukannya aku tidak ingin memberitahumu bahwa aku menyukaimu. Tapi aku tahu bahwa kamu masih memiliki Mo Qing di hatimu, aku tidak ingin kamu terbebani, jadi aku memilih menunggumu untuk melupakannya. Waktu satu tahun mungkin tidak cukup bagimu untuk melupakannya, tapi aku selalu menunggu dan terus menunggu, seiring berjalannya waktu hal-hal di masa lalu pasti akan memudar."     

Gu Xiaoran perlahan mengerutkan alisnya dan tersenyum sedih.     

"Aku tidak akan memaksamu untuk langsung menjawabnya, luangkanlah waktu untuk mempertimbangkannya. Selain itu, aku masih ada urusan lain, aku pamit pergi dulu."     

Mu Hua menyerahkan Xiaohan kembali ke Gu Xiaoran, setelah itu dia pun langsung pergi.     

Gu Xiaoran memperhatikan pintu yang perlahan menutup, lalu memandang bayi di lengannya yang sedang tersenyum kepadanya. Seketika dia merasa dadanya sesak tak tertahankan.     

Apa yang dikatakan Mu Hua ada benarnya, satu tahun tidak akan cukup baginya untuk melupakan Mo Qing. Tetapi dia salah tentang satu hal mengenai masa lalu, karena bagi Gu Xiaoran kenangan masa lalu tidak akan pernah pudar di dalam hatinya.     

Yu Fei kembali dengan membawa minuman, "Hei, di mana Mu Hua?"     

"Pergi."     

"Baru saja pergi?"     

"Hmm..."     

"Apa dia mengatakan sesuatu?" Yu Fei bertanya dengan hati-hati.     

"Tidak ada." Gu Xiaoran tidak ingin memberitahu Yu Fei apa yang baru saja terjadi, karena dia tidak ingin membuat Yu Fei khawatir padanya.     

Yu Fei melihat bahwa Gu Xiaoran sedang dalam suasana hati yang buruk, sehingga dia pun memutuskan membawa Xiaohan ke rumah temannya untuk bermain agar bisa memberi Gu Xiaoran ruang untuk dirinya sendiri.     

Kemudian Gu Xiaoran membuka komputernya, dan masuk ke dalam game di mana dia bisa melamun ke dalam lautan luas.     

Gu Xiaoran benar-benar berharap dia bisa menjadi burung camar di laut yang bisa terbang bebas di langit, dia sudah duduk satu jam membayangkan hal ini.     

"Apa kamu sedang memikirkan sesuatu?" Deretan kata-kata kecil tampil di layar komputernya, dan itu merupakan pesan dari King.     

"Bagaimana kamu tahu?" Memangnya pemain lain bisa melihat dari segala arah di layar ini?     

"Kamu belum pindah dari pantai sejak kamu memulai permainan. Apa uangmu baru saja di curi atau dibuang oleh seorang pria?"     

"Memangnya seseorang tidak bahagia hanya karena dua hal itu?"     

"Memangnya ada kemungkinan ketiga?"     

"Kamu benar, aku dibuang oleh pria." Gu Xiaoran melirik koran yang ada di atas meja dan hatinya terasa perih saat melihatnya.     

Di koran itu ada dua foto close-up Mo Qing dan Cheng Peini. Meskipun itu adalah dua foto, tapi pengambilan sudut kameranya sangat cerdas. Kedua foto itu berdampingan seolah-olah mereka saling tersenyum.     

"Selamat atas kembalinya kebebasan yang kamu dapatkan. Katakan padaku, bagaimana kamu ingin merayakannya?"      

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.