Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Punya Bayi



Punya Bayi

0Yu Fei mendengar bahwa Gu Xiaoran tidak makan sesuap pun di pesawat, dan dengan cepat membantu Gu Xiaoran membawa kopernya, "Ayo pergi, Bibi akan mengajakmu pergi untuk makan makanan yang enak."     
0

Yu Fei takut Gu Xiaoran baru saja tiba di Amerika Serikat dan tidak terbiasa dengan makanan Barat, sehingga dia mengajak Gu Xiaoran pergi ke restoran Cina yang ada di Chinatown dan memesan masakan dari olahan ikan yang merupakan makanan kesukaan Gu Xiaoran.     

Begitu Gu Xiaoran mencium aroma itu, perasaan mual yang baru saja berhasil dikendalikan tiba-tiba muncul kembali, dan kali ini lebih ganas daripada terakhir kali. Gu Xiaoran tidak bisa lagi menahan dan dia pun langsung bergegas ke toilet dan memuntahkan semua isi yang ada dalam perutnya, mulutnya penuh dengan muntahan air yang terasa pahit. Setelah itu dia merasa sedikit lebih baik.      

Yu Fei mengejarnya ke toilet dan menepuk-nepuk punggungnya, "Ada apa denganmu? Apa kamu masuk angin? Kita pergi ke rumah sakit saja bagaimana?"     

"Tidak masuk angin, hanya saja aku ingin muntah saat mencium bau ikan itu." Gu Xiaoran mengambil serbet yang diberikan oleh Yu Fei kepadanya.     

"Gu Xiaoran, katakan padaku dengan jujur, apakah kamu hamil?" Kejadian seperti ini adalah hal umum yang terjadi oleh pasangan di Amerika Serikat, gadis-gadis muda yang tidak tahu bagaimana melindungi diri mereka sendiri, lalu mengalami kehamilan bukanlah hal yang aneh.     

"Aku." Wajah Gu Xiaoran yang semula pucat kini tiba-tiba memerah.      

"Jadi benar kamu hamil ?" Pupil mata Yu Fei seketika langsung melebar karena terkejut.     

"Aku tidak tahu." Gu Xiaoran menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap Yu Fei.     

"Ayo pergi beli alat tes kehamilan." Yu Fei menyeret Gu Xiaoran keluar dari kamar mandi, kemudian dia membayar pesanan dan bergegas pergi keluar pintu.     

"Bibi!" Gu Xiaoran mengikuti Yu Fei dengan ekspresi wajahnya yang memerah.     

Di apartemen kecil yang disewa Yu Fei.     

Gu Xiaoran duduk di toilet, dan melihat dua garis merah pada alat tes kehamilan. Saat melihat hal itu, seolah membuat seluruh bahunya terasa runtuh.     

Mengandung seorang anak, hanya ada dua cara yang bisa dilakukan, membiarkannya lahir atau menggugurkannya.     

Meskipun ayahnya bekerja untuk Imperial Group, namun Gu Xiaoran tahu betapa Mo Qing akan menjadi figur ayah yang dibencinya. Selain itu Mo Qing menyukai Qiqi, Gu Xiaoran tidak ingin dirinya hanya menjadi pengganti orang lain. Karena hal itulah Gu Xiaoran selalu merasa bahwa dirinya dan Mo Qing tidak akan memiliki masa depan yang cerah.     

Jika membiarkan anak itu lahir, maka anak itu hanya akan menjadi anak haram tanpa ayah dan akan tumbuh dalam hinaan dan cemoohan semua orang.     

Namun, jika menggugurkannya, anak ini tidak bersalah. Dan sepertinya terlalu kejam untuk membunuhnya hanya karena kesalahan dirinya sendiri.     

Terlebih lagi, meskipun Gu Xiaoran membenci Mo Qing, namun dia tidak pernah menyesal untuk menyukainya. Meskipun hatinya terasa perih setiap kali dia mengenang hari-hari saat sedang bersamanya, namun dia tidak ingin melupakan hari-hari itu.     

Gu Xiaoran tidak memiliki kenangan sebelum dia berusia dua belas tahun, dan kenangan setelah dia menginjak dua belas tahun penuh dengan kebersamaannya dengan Mo Qing.     

Jika ingatan tentangnya hilang, maka Gu Xiaoran benar-benar tidak punya kenangan apa-apa lagi dalam masa lalunya.     

Gu Xiaoran dengan lembut mengelus perutnya, "Sayang, apa yang harus kita lakukan?"     

"Gu Xiaoran, hasilnya bagaimana?" Yu Fei mengetuk pintu dari luar.     

Yu Fei sangat penasaran untuk mengetahui hasilnya.     

Gu Xiaoran menghela napas panjang, kemudian dia membuka pintu dan menyodorkan alat tes kehamilan itu di depan Yu Fei. Namun dia tidak berani menatap mata Yu Fei secara langsung.     

"Han Ke?" Yu Fei melihat dua garis merah pada alat tes kehamilan tersebut, dan seketika ekspresi wajahnya langsung berubah.     

"Bukan." Gu Xiaoran menggelengkan kepalanya.     

"Mo Qing?" Selama ini Yu Fei berada di Amerika Serikat, sehingga dia tidak tahu apa-apa tentang Gu Xiaoran.     

Terlebih lagi, Mo Qing yang selalu menjadi pria berpengaruh yang ada di dalam daftar playboy di Amerika Serikat. Semua gosip kehidupan di tanah airnya juga telah menyebar sampai Amerika Serikat.     

Mo Qing secara terang-terangan menyatakan di depan para awak media, bahwa dia memiliki tunangan, entah berapa banyak wanita di Amerika Serikat yang dibuatnya menangis sampai mati karena pernyataan itu.     

"Bagaimana hubunganmu dengannya?"     

"Aku tidak ada punya apa-apa dengannya."     

"Bukankah dia mengatakan bahwa kamu adalah tunangannya?"     

"Tentu saja itu diatur oleh orang lain, semacam rencana di bawah kondisi karena tidak adanya pilihan lain, selain melakukan cara tersebut."     

"Tentu saja." Yu Fei menarik napas dalam-dalam, Cheng Guoliang terbunuh di tanah airnya, dan setelah kejadian itu tiba-tiba muncul berita tentang pernikahan antara keluarga Mo dan keluarga Cheng. Dan di hari berikutnya diikuti berita yang tentang Mo Qing yang menyatakan secara terbuka bahwa dirinya memiliki tunangan.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.