Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Ingin Muntah



Ingin Muntah

0Saat itu, Mu Hua melihat Gu Xiaoran tidak yang hanya diam dan berbicara sedikitpun, akhirnya Mu Hua pun tersenyum dan mulai berkata, "Xiaoran kamu memiliki wajah yang sangat cantik. Ketika kamu tumbuh dewasa nanti, pasti ada banyak laki-laki yang menyukaimu, dan kamu juga akan punya lelaki yang paling kamu sukai." Setelah berkata seperti itu, Mu Hua mengembalikan surat cinta tersebut kepada Gu Xiaoran, setelah itu dia pun langsung berjalan pergi.     
0

Pada saat itu, Xiaoran tidak tahu bahwa investasi keluarga Mu sedang terpuruk dan menghadapi krisis, keluarga Mu telah menarik uang mereka dari 'Sheng Tang' untuk melunasi hutang.     

Setelah keluarga Mu melunasi hutang mereka, uang mereka yang tersisa tidak banyak, sehingga keluarga Mu pergi ke Amerika Serikat untuk memulai semuanya dari awal.     

Dan setelah itu Gu Xiaoran tidak pernah bertemu lagi dengan Mu Hua. Tapi tak lama kemudian, Ziyan pindah ke rumah Xiaoyue.     

Saat Xiaoran melihat Ziyan, dia tahu apa yang Mu Hua bicarakan tentang yang disukainya.     

Enam tahun telah berlalu, Mu Hua tidak lagi muda seperti saat itu. Kini dia sudah menjadi seorang pria dewasa dengan tubuhnya yang jangkung. Karena itulah saat Gu Xiaoran pertama kali melihatnya, dia tidak mengenalinya. Gu Xiaoran hanya merasa tidak asing saat melihatnya.     

Kali ini, di hadapan Mu Hua, Gu Xiaoran tiba-tiba teringat bahwa dirinya pernah melakukan hal konyol kepada Mu Hua pada saat itu, dan saat mengingat hal itu wajahnya tiba-tiba memerah seolah ada api yang bertambah panas.     

Gu Xiaoran menatap Mu Hua dan Yu Fei sembari berkata, "Kalian bukan…"     

Saat melihat pasangan di depannya, dia ingat bahwa Mu Hua memiliki hubungan yang baik dengan Yu Fei sebelum dia pergi ke Amerika Serikat, dan sekarang mereka berdua bersama-sama untuk menjemputnya di bandara. Sulit bagi Gu Xiaoran untuk tidak memikirkan kalau mereka sedang menjalin hubungan.     

Yu Fei menatap Gu Xiaoran dengan tatapan yang serius sembari berkata, "Kamu memikirkan apa? Mu Hua akan kembali ke tanah air untuk mengembangkan bisnis, jadi dia ada di Amerika Serikat hanya untuk keperluan bisnisnya. Selain itu, dia kebetulan mentraktirku makan dan sebentar lagi dia harus pergi naik pesawat. Dia juga tahu kalau kamu akan datang dan bilang kalau sudah lama tidak melihatmu, itu alasan dia ikut denganku untuk pergi menjemputmu."     

Gu Xiaoran merasa ragu dengan penjelasan dari Yu Fei, "Sungguh?"     

"Sungguh." Yu Fei mencoba membuktikan kepolosannya.     

"Aku tidak percaya." Gu Xiaoran tidak percaya suatu kebetulan seperti itu di dunia ini.     

"Mu Hua, tunjukkan pada gadis ini tiket pesawat di sakumu agar dia tidak curiga." Setelah berkata seperti itu, Yu Fei langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.     

Mu Hua tersenyum dan mengusap kepala Gu Xiaoran dengan penuh kasih sayang seperti yang sering dia lakukan dulu, "Kurang dari satu jam lagi, aku akan naik pesawat untuk pulang. Saat kamu kembali, aku akan mentraktirmu makanan lezat."     

"Oke!" Dalam benaknya Gu Xiaoran berkata. Bahkan jika dia memang ingin naik pesawat, bukan berarti kalian berdua tidak menjalin hubungan kan?     

Meskipun mereka tidak mau mengakuinya, namun Gu Xiaoran masih tidak mau menyerah untuk mencari tahu, "Kita akan mengantarmu boarding."     

Mu Hua menolak, "Perjalananmu di pesawat kan cukup lama dan kamu pasti lelah. Kamu pergi dulu saja dan istirahat lebih awal. Aku bisa pergi ke sana sendiri."     

"Oke, kalau begitu hati-hati di jalan." Yu Fei tidak menunggu Gu Xiaoran menjawab, dan dengan cepat dia langsung membantu Gu Xiaoran menjawabnya.     

Kemudian Mu Hua menjabat tangan Gu Xiaoran sembari berkata, "Selamat tinggal Xiaoran, kalau aku ada waktu, aku akan menemui lagi."     

"Oke." Gu Xiaoran tersenyum dan mengucapkan selamat tinggal padanya.     

Tiba-tiba ada seorang anak laki-laki yang berjalan melewatinya sambil memegang sebungkus ayam goreng. Ketika aroma ayam goreng mulai semerbak tercium, tiba-tiba perut Gu Xiaoran terasa mual, bau tidak sedap keluar dari dalam perutnya.     

Yu Fei merasa ada yang salah saat melihat wajah Gu Xiaoran, "Apa kamu mabuk karena naik pesawat?"     

"Mungkin iya." Gu Xiaoran berusaha untuk menahan rasa mualnya, namun dia nyaris tidak menahannya.     

Hari itu Gu Xiaoran berniat membeli alat tes kehamilan untuk memeriksa apakah dirinya hamil atau tidak, namun saat itu dia malah diganggu oleh Cheng Peini, sehingga membuatnya lupa.     

Belakangan, Gu Xiaoran tidak banyak keluar rumah dan dia juga tidak ada reaksi apapun, sehingga dia mengira dirinya hanya terlalu banyak pikiran, karena itulah dia tidak terlalu memedulikan hal ini. Tapi kemudian aroma ayam goreng itu kembali membuatnya mual.     

"Apa kamu makan sesuatu di pesawat?"     

Gu Xiaoran menggelengkan kepalanya, setelah dia melihat isi kaset itu, dia kehilangan nafsu makan dan hampir tidak makan apa pun dalam dua hari terakhir.     

"Aku tahu kamu tidak bisa makan makanan cepat saji yang disediakan di pesawat."     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.