Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Dia Harus Ditemukan



Dia Harus Ditemukan

0Orang-orang itu tidak berani berurusan langsung dengannya, karena itu mereka mengejar putra mereka. Namun Bai Mei tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi.     
0

Jika ingin menjaga Gu Tianlei tetap aman, dia harus menjauhkan Gu Tianlei dari Gu Xiaoran.     

***     

Saat ini Citah sedang duduk di dalam mobil dan melihat Gu Xiaoran sedang memasukkan koper ke bagasi belakang sebuah taksi. Saat hendak mengikutinya, tiba-tiba kepalanya di todong pistol oleh seseorang, "Jangan bergerak."     

Seketika Citah langsung tercengang dan tidak berani bergerak, dia menatap seseorang yang berdiri di luar jendela itu.     

Ketika dia belum sempat melihat wajah orang itu, mata pistol itu tiba-tiba melontarkan jarum bius ke lehernya. Jarum bius itu beberapa kali lebih kuat daripada bius biasa.     

Citah adalah orang yang terlatih, namun dia pingsan sebelum bisa melihat wajah orang tersebut.     

Setelah itu Zou Jue langsung menarik kembali pistol anestesinya dan segera bergegas untuk pergi.     

***     

Kantor Kepala Imperial!     

Mo Qing selesai membahas tentang proyeknya dan bergegas menelepon Gu Xiaoran, tetapi Gu Xiaoran tidak menjawab telepon.     

Mo Qing pun merasa gelisah dalam hatinya dan dia segera memesan tiket kembali ke tanah airnya. Tepat setelah dia kembali dari bandara, dia menerima telepon dari Citah, "Gu Xiaoran hilang!"     

"Apa yang terjadi?" Mo Qing mengerutkan keningnya dan merasa heran terhadap kemampuan Citah, dia tidak percaya bahwa citah bisa kehilangan jejak Gu Xiaoran.     

Citah menceritakan kejadiannya secara detail. Setelah mendengarkan penjelasan dari Citah, ekspresinya Mo Qing seketika langsung berubah menjadi sangat serius.     

Shen Lang bukan satu-satunya pisau (sebutan untuk agen pembunuh) di Seoul.     

Setelah itu Mo Qing pun langsung bergegas menghubungi Gu Xiaoran, tapi ponselnya dimatikan. Sinyal terakhir yang terlacak menunjukkan bahwa dia berada di Loteng Kecil.     

Mo Qing pun langsung bergegas menuju ke Loteng Kecil, dan sesampainya di sana dia melihat ada dua tumpukan barang di atas meja yang dibagi menjadi dua.     

Satu tumpukan adalah ponsel yang dia berikan pada Gu Xiaoran, lalu ada kartu nama berwarna emas dan kunci Loteng Kecil, di samping itu ada juga kaset.     

Tumpukan lainnya adalah sertifikat real estat dengan satu set kunci rumah, ditambah kartu bank.     

Terlihat jelas bahwa Gu Xiaoran ingin mengembalikan semua barang-barang tersebut. Satu tumpukan untuk dikembalikan kepadanya, sedangkan tumpukan yang satunya untuk Gu Tianlei.     

Mo Qing mengambil ponsel yang ada di atas meja dan seketika itu dia menyadari bahwa Gu Xiaoran telah pergi.     

Kepanikan dan kecemasan yang telah lama terpendam seketika langsung melonjak, seolah menyumbat jantungnya dan mencekik lehernya. Dia tidak tahu apa yang terjadi, tetapi menurut hati kecilnya mengatakan bahwa kepergian Gu Xiaoran terkait dengan kaset ini.     

Mo Qing mengambil kaset dan langsung bergegas keluar. Dia berjalan sambil menghubungi ponsel Zhuo Ran, "Segera periksa semua catatan perjalanan di Seoul"     

Gu Xiaoran tidak hanya meninggalkan apa yang Mo Qing berikan padanya, namun dia juga meninggalkan barang-barang milik Gu Tianlei, dan ini menunjukkan bahwa dia memang benar -benar berniat untuk pergi.     

Tidak hanya meninggalkannya, tetapi juga memutus segala sesuatu yang berhubungan dengan identitas Gu Xiaoran.     

Apakah dia diam-diam bersembunyi di suatu tempat yang ada di Seoul atau mungkin dia melarikan diri ke kota lain?     

Citah mengatakan bahwa Gu Xiaoran hanya membawa sedikit barang bawaan saat dia pergi, kemudian Mo Qing segera mengkonfirmasinya.     

Satu jam kemudian Mo Qing menerima telepon dari Zhuo Ran, "Aku menemukan sopir taksi yang mengantar Gu Xiaoran, dia pergi ke bandara, tapi tidak ada catatan keberangkatannya di bandara. Aku tidak tahu apakah dia pergi ke bandara lalu pergi entah ke mana tanpa naik pesawat."     

"Periksa dengan cara apapun untuk menemukannya." Mo Qing sedang di depan layar komputer memperhatikan ada yang meragukan dari video tersebut, dia menggertakkan giginya dengan sangat marah.     

Dia mengepalkan tangannya yang sedang bertumpu di atas meja, kukunya mencengkeram erat di telapak tangan hingga terasa sakit yang menyengat, dengan begitu membuatnya bisa berpikir lebih tenang.     

Gu Xiaoran pasti telah menonton isi rekaman yang ada di kaset ini sebelum meneleponnya untuk meminta penjelasan darinya. Tapi sebelum Gu Xiaoran membuka mulutnya untuk meminta penjelasan dari Mo Qing, saat itu Gu Xiaoran mendengar suara Xiaopian. Lalu dia mengira bahwa Mo Qing menjalin kasih dengan Xiaopian di Amerika, dan karena hal itulah Gu Xiaoran menelan kembali kata-kata yang akan keluar dari bibirnya dan langsung menutup telepon.     

Sekarang Gu Xiaoran telah pergi, dan tidak bisa ditemukan di mana pun. Mo Qing merasa bingung, entah apakah dia harus membenci orang yang merancang jebakan ini, atau membenci Gu Xiaoran karena sudah tidak mempercayainya.     

Mo Qing menarik napas dalam-dalam dan berusaha untuk menenangkan diri, menekan depresi dalam hatinya dan melanjutkan melihat video yang ditayangkan di layar komputer.     

Meskipun dirinya mengetahui bahwa isi dari video tersebut palsu, namun dia harus segera menemukan orang yang membuat video ini untuk bisa menjelaskan kesalahpahaman ini.     

Tidak banyak orang yang dapat melakukan efek photoshop yang realistis, dan orang semacam ini tidak terlalu sulit untuk ditemukan.      

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.