Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Memukul Si Jalang



Memukul Si Jalang

0"Mari kita pukul kedua bajingan tersebut."     
0

Li Xinyao jatuh di atas lantai karena didesak oleh kerumunan tersebut. Dia ditendang beberapa kali, sedangkan Han Ke ditekan di atas lantai dan dipukul oleh orang-orang tersebut.     

Ketika Gu Xiaoran sudah keluar dari kerumunan tersebut. Dia melihat ke atas dan mendapati bahwa Mo Qing sedang bersandar di pembatas kaca lantai dua sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana. Mo Qing menatap Gu Xiaoran sambil tersenyum.     

Tidak lama kemudian satpam bergegas untuk membubarkan kerumunan yang sedang membuat keributan.     

Han Ke tergeletak di atas lantai dengan wajah yang membiru dan bengkak. Dia menunjuk ke arah kerumunan dan memaki, "Aku akan menuntut kalian semua."     

Seketika semua orang langsung terdiam saat melihat puluhan polisi berjalan menuju ke arah mereka.     

"Mereka telah memukuli orang hingga babak belur. Aku ingin menuntut mereka." Han Ke segera bangkit dari atas lantai dan menunjuk ke arah Gu Xiaoran, "Mereka semua dihasut oleh si jalang ini."     

Kepala Polisi Daerah melirik Han Ke dan memerintahkan dua polisi lainnya untuk menangani masalah tersebut. Polisi yang tersisa berjalan ke arah Li Xinyao dan menunjukkan kartu identitasnya lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan. "Kamu telah ditangkap."     

Bukan dibawa ke kantor polisi untuk diselidiki, melainkan langsung ditangkap?     

Han Ke segera menghentikan keributannya. Dia melihat ke arah Li Xinyao dengan ekspresi wajahnya yang tampak heran.     

Di sisi lain, Gu Xiaoran merasa terkejut saat melihat pihak kepolisian yang tiba-tiba mau menangkap Li Xinyao, secara naluriah dia melihat Mo Qing yang berada di lantai dua. Sementara itu Mo Qing tampak tenang, seolah-olah dia tidak merasa terkejut dengan situasi tersebut.     

Li Xinyao melototi surat perintah penangkapan yang ada pada tangan Kepala Polisi Daerah. Kemudian dia merebut surat tersebut dan langsung merobeknya hingga menjadi serpihan kecil. Kemudian dia berbicara dengan sombong, "Menangkap aku? Apakah kalian tidak tahu aku itu siapa?"     

"Li Xinyao, kami dapat menuntutmu karena kamu telah menghalangi penegakan hukum." Kepala Polisi Daerah menatap wanita yang sudah kehilangan akal itu dengan sorot matanya yang terlihat tenang, karena selama ini Kepala Polisi Daerah sudah terbiasa melihat orang-orang yang begitu sombong dan arogan.     

Li Xinyao mendengus dengan sikapnya yang dingin, kemudian dia berbalik badan dan ingin segera pergi. Dia tahu kenapa pihak kepolisian ingin menangkapnya, tetapi dia masih tidak percaya bahwa ayahnya akan membiarkan polisi menangkap dirinya. Dia ingin segera pulang ke rumah untuk mencari ayahnya.     

"Li Xinyao, kamu sekarang harus pergi ke kantor polisi bersama kami."     

"Aku tidak akan ikuti kalian pergi ke kantor polisi. Berurusanlah dengan papaku jika ada hal yang harus selidiki."     

Li Xinyao memiliki firasat buruk, dia merasa bahwa dirinya telah dibuang oleh ayahnya. Jika dia mengikuti para polisi masuk ke kantor polisi kemungkinan dia akan menjadi kambing hitam ayahnya.     

Saat ini Li Xinyao tidak ingin pergi ke kantor polisi. Dia ingin pergi menemui ayahnya dan mengancam ayahnya dengan barang bukti yang dia miliki agar ayahnya tidak berani membuangnya.     

Kepala Polisi Daerah itu pun segera menghentikan Li Xinyao, "Mohon kerjasamanya. Jika tidak, kami akan menangkapmu dengan kekerasan."     

Meskipun biasanya Li Xinyao terlihat sombong, namun saat melihat situasi seperti ini, dia sadar bahwa dirinya tidak dapat melarikan diri. Jika dia main kekerasan, dia pasti akan semakin menderita.     

Saat melihat Li Xinyao sudah mulai patuh, Kepala Polisi Daerah segera mengeluarkan borgol untuk memborgol tangan Li Xinyao, "Ayo pergi."     

Li Xinyao memelototi Gu Xiaoran dengan tatapannya yang tajam. Tatapan yang begitu seram seolah dapat membunuh Gu Xiaoran.     

"Gu Xiaoran, jika ada sesuatu yang terjadi pada diriku, aku tidak akan membiarkan kamu hidup dengan tenang."     

Jika bukan karena Gu Xiaoran yang memprovokasi Li Xinyao terlebih dahulu, Li Xinyao juga tidak akan memerintahkan Ren Wei untuk menggertaknya. Dan Ren Wei juga tidak akan jatuh di tangan Anjing Liar dan hal-hal yang dilakukan oleh dirinya dan ayahnya juga tidak akan diketahui oleh orang lain. Jika hal itu tidak terjadi, maka ayahnya juga tidak akan mengorbankan dirinya.     

Gu Xiaoran tercengang dan dalam benaknya dia bertanya. Apa hubungannya denganku jika Li Xinyao ditangkap oleh polisi?     

Apakah hal ini masih ada hubungannya dengan ketiga preman tersebut?     

Han Ke merasa panik hingga berkeringat dingin ketika melihat Li Xinyao ditangkap oleh polisi. Dia langsung memikirkan tentang bisnisnya yang masih ada hubungannya dengan Perusahaan Hongwei. Seketika Han Ke menahan emosinya dan tidak ingin membuat keributan lagi.     

Saat ini Han Ke hanya ingin segera pergi meninggalkan mall dan menangani bisnisnya. Dia ingin memutuskan semua hubungan bisnisnya dengan Perusahaan Hongwei. Dia pun bergegas untuk berbalik dan segera pergi dari sana.     

"Bukankah kamu ingin menuntut seseorang?" Polisi yang sedang menangani hal tersebut seketika langsung memanggil Han Ke.     

"Ada hal yang harus segera ditangani, aku tidak ingin menuntut mereka lagi." Han Ke dengan buru-buru pergi meninggalkan mall. Bagaimana mungkin aku masih ingin menghabiskan waktu di kantor polisi. Batinnya.     

Pihak kepolisian itu sudah cukup pusing ketika mengurus permasalahan antar masyarakat. Sehingga mereka merasa sangat senang ketika penuntut tidak ingin membesarkan masalah dan tidak ingin melanjutkan permasalahan tersebut ke jalur hukum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.