Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Lagi Tren Pemaksaan?



Lagi Tren Pemaksaan?

0Ketika melihat situasi menjadi semakin tegang, Bibi Hui takut jika Gu Xiaoran dimarahi oleh ayahnya, sehingga dia pun melangkah maju untuk membujuk Gu Zhengrong, "Zhengrong, kita tidak perlu terlalu buru-buru dalam masalah Tianlei. Bagaimana kalau kita pulang ke rumah untuk istirahat dan membicarakan masalah ini lagi ketika kamu sudah tenang?"     
0

Gu Zhengrong hanya ingin mencari Gu Tianlei, tetapi dia tidak memikirkan identitas Gu Tianlei saat ini. Kata-kata Gu Xiaoran bagaikan sebaskom air dingin yang ditumpahkan di atas kepalanya, sehingga membuatnya langsung terbangun.     

Gu Tianlei saat ini menjadi tokoh masyarakat, setiap kata dan perbuatan yang dilakukannya akan digunakan untuk menghibur publik.     

Mengenai apapun tentang Superstar Korea, paparazi pasti akan menggali sedetail mungkin selama mereka mencium ada sedikit bau informasi yang berharga. Mereka akan memperbesarkan masalah sekecil apapun, mereka tidak pernah menyia-nyiakan waktu mereka.     

Sedangkan Gu Zhengrong memiliki terlalu banyak rahasia. Jika ada seseorang yang mengincarnya, Gu Zhengrong tidak dapat menilai seberapa besar konsekuensi yang akan terjadi.     

Gu Zhengrong gemetar saat memikirkan tentang masalah ini. Apakah si bocah Gu Tianlei memasuki industri hiburan karena ini?     

Ekspresi Gu Zhengrong tampak sangat serius, dia melirik Gu Xiaoran lalu bangkit dari tempat dan langsung pergi meninggalkan loteng kecil.     

"Xiaoran, Papamu terlalu khawatir dengan kalian. Jadi dia berpikir yang berlebihan. Kamu jangan masukan ucapannya ke dalam hati ya." Bibi Hui meraih tangan Gu Xiaoran dengan ekspresi yang penuh kekhawatiran.     

"Aku mengerti Bibi Hui." Gu Xiaoran tersenyum padanya dan merasa simpati dengannya. Bibi Hui sangat mencintai ayahnya, tetapi karena ibunya, Bibi Hui selama ini telah menjaga keluarga ayahnya dan tidak berani melangkah maju. Adanya kesedihan di balik kedermawanan tersebut.     

"Kalau begitu aku pergi dulu."     

"Baik!"     

Gu Xiaoran mengantar ayahnya dan Bibi Hui sampai di depan pintu, setelah mereka pergi Gu Xiaoran pun langsung menutup pintu.     

Gu Xiaoran merasa gelisah kepergian Gu Tianlei. Dia tidak tahu apakah Gu Tianlei akan langsung kembali ke hotel atau berkeliaran ke tempat lain.     

Gu Xiaoran ingin menelepon Gu Tianlei untuk menanyakan kabarnya, tetapi dia khawatir bahwa tidak aman baginya untuk mengangkat ponsel ketika sedang mengendarai motor.     

Tiba-tiba ponsel Gu Xiaoran berdering. Itu merupakan panggilan dari nomor yang tidak dikenalnya. Gu Xiaoran ragu-ragu sebentar, namun tidak lama kemudian dia menjawab panggilan tersebut.     

"Halo!"     

"Xiaoran, ini aku, Shen Lang."     

"Mengapa kamu tahu nomor ponselku?"     

"Kantor polisi memiliki nomor ponselmu."     

"Ada masalah yang harus diurus pada hari itu, jadi aku minta maaf denganmu." Gu Xiaoran merasa tidak enak karena Shen Lang telah menyelamatkan dirinya, namun dirinya malah meninggalkan Shen Lang di kantor polisi. Ini adalah tindakan tidak tahu berterima kasih.      

"Kamu pergi begitu cepat, apakah kamu takut bahwa aku akan mengganggumu terus?" Shen Lang mengabaikan penjelasan Gu Xiaoran.     

"Tuan Shen begitu anggun dan juga memiliki latar belakang keluarga yang baik. Tidak tahu berapa banyak gadis yang menginginkan dirimu. Bagaimana mungkin aku berani memiliki pemikiran seperti itu."     

"Kalau begitu traktir aku makan saja." Shen Lang jelas tidak berniat untuk bertele-tele dengan Gu Xiaoran, dia langsung berbicara dengan terus terang.     

"Aa?" Gu Xiaoran berpura-pura bodoh.     

"Hei, Gu Xiaoran. Aku telah menyelamatkanmu, bagaimanapun aku juga merupakan penyelamatmu. Aku tidak memintamu untuk menjual dirimu kepadaku, bukannya setidaknya kamu harus mentraktirku makan?"     

"Aku adalah siswa miskin, bagaimana mungkin aku bisa mentraktir Tuan yang mulia seperti kamu?"     

"Apakah kamu berpikir bahwa aku hanya akan makan makanan yang berkelas?"     

Gu Xiaoran berdeham, kemudian dia berkata, "Tuan adalah orang kaya, sudah terbiasa dengan makanan dan minuman yang berkelas dan pastinya ada kebiasaan suka memilih-milih. Mana mungkin bisa makan makanan untuk orang biasa?"     

"Aku tidak semulia yang kamu pikirkan. Kamu sendiri yang pilihkan tempatnya. Aku terserah dengan makanannya. Aku akan menjemputmu besok ketika kamu sudah pulang kerja." Shen Lang menutup telepon setelah selesai berbicara.     

Gu Xiaoran tertegun sambil memandang panggilan yang dimatikan. Aku masih belum menyetujuinya, dia langsung membuat keputusan tersebut?     

Setelah beberapa saat kemudian, Gu Xiaoran mengerucutkan bibirnya dengan tidak berdaya. Apakah sekarang lagi tren pemaksaan?     

Gu Xiaoran menarik napas yang panjang. Biarkan saja, aku akan traktir dia makan di warung pinggir jalan. Kalau dia tidak memiliki selera makan, dia tidak boleh menyalahkanku.     

Gu Xiaoran menghitung waktu yang diperlukan dari sini untuk sampai ke Hotel Imperial Group.. Kemudian dia melihat waktu di ponselnya. Jika Tianlei tidak berkeliaran ke mana-mana dan langsung kembali ke hotel, seharusnya dia sudah sampai di sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.