Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Anjing Menggigit Anjing Hanya akan Membuat Kedua Belah Pihak Sama-sama Sekarat



Anjing Menggigit Anjing Hanya akan Membuat Kedua Belah Pihak Sama-sama Sekarat

0Dalam sekejap, Cheng Peini bagai bebek yang disambar petir. Seluruh tubuhnya seketika membeku. Wajahnya tampak tercengang, dia ingin marah dan juga merasa kesal. Raut wajahnya menjadi sangat jelek.     
0

"Ada apa?" Li Xinyao melihat ada yang aneh dengan ekspresi Cheng Peini.     

"Lelaki tua?" Cheng Peini menggertakkan giginya.     

"Apa?" Li Xinyao merasa tidak senang dengan nada bicara Cheng Peini.     

"Li Xinyao, ada batasnya untuk melakukan candaan." Cheng Peini merasa sangat cemburu, dia sama sekali tidak menyangka Gu Xiaoran mendapatkan kesenangan di bawah tubuh Mo Qing.     

"Apa maksudmu? Aku dengan baik hati membantumu. Kenapa kamu berbicara seperti ini denganku?"     

"Orang yang membuat Gu Xiaoran merasa senang bukan lelaki tua yang kamu katakan, melainkan Mo Qing!" Cheng Peini memelototi Li Xinyao, seolah ada api yang membara di matanya. Cheng Peini ingin melemparkan ponselnya ke wajah Li Xinyao untuk menghancurkan wajahnya yang sombong.     

"Tidak mungkin!" Li Xinyao terkejut, "Jangan-jangan ketiga orang bodoh itu membiarkan Gu Xiaoran pergi? Lalu si pelacur itu pergi merayu Mo Qing lagi?"     

Cheng Peini memandang Li Xinyao. Dia marah hingga badannya gemetar. Kemudian dia mendengus dingin, lalu bangkit, dan meraih tasnya. Setelah itu dia berjalan pergi dengan cepat.     

Li Xinyao mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi nomor Ren Wei dan preman itu lagi, tetapi mereka tetap tidak mengangkat teleponnya.     

Pasti ini ada yang tidak beres! Batin Li Xinyao.     

Kemudian Li Xinyao menelepon ke perusahaan Ren Wei, "Aku ingin mencari Ren Wei!"     

"Ren Wei hari ini tidak datang ke perusahaan."     

"Apakah dia memberitahumu, dia pergi ke mana?"     

"Dia hari ini tidak masuk kerja. Aku tidak tahu dia pergi ke mana."     

Wajah Li Xinyao seketika menjadi pucat. Ada sesuatu yang terjadi!     

-     

Akhirnya Gu Xiaoran terbangun dan perlahan mulai membuka matanya. Saat ini Mo Qing sudah tidak ada lagi di kamar.     

Gu Xiaoran turun dari tempat tidur, kemudian bangkit, dan membuka tirai. Dia baru menyadari bahwa ternyata hari sudah gelap.     

Gu Xiaoran merapikan dirinya secepat mungkin, lalu membuka pintu, dan turun ke lantai bawah.     

Ketika sudah turun di lantai bawah, Bibi Wang buru-buru menyapa Gu Xiaoran, "Makan malam telah siap dihidangkan, apakah Nona ingin makan sekarang?"     

"Makan sekarang saja." Gu Xiaoran telah berdiri sepanjang malam. Dia tidak sarapan dan telah melakukan 'kegiatan berat', kemudian tertidur. Dia belum makan apapun seharian, sehingga dia merasa sangat lapar.     

"Mo Qing lagi di mana?"     

"Dia kembali ke perusahaan untuk rapat."     

"Apakah dia memberitahumu, kapan dia akan pulang rumah?"     

"Katanya hari ini tidak akan pulang ke rumah."     

Gu Xiaoran tidak pergi menonton konser Gu Tianlei. Jika dilihat dari karakter Gu Tianlei yang seperti itu, seharusnya dia akan membuat keributan yang besar, tetapi hingga kini dia bahkan tidak menelepon Gu Xiaoran sekalipun. Perilaku yang tidak normal ini membuat Gu Xiaoran merasa tidak nyaman.     

Semua panggilan yang dilakukan di vila di Pulau Nanwan akan dipantau dan hanya ada satu saluran luar yang bisa dihubungi oleh Gu Xiaoran, yaitu nomor ponsel Mo Qing. Jika Gu Xiaoran ingin menghubungi Gu Tianlei, dia harus meninggalkan Pulau Nanwan.     

Mo Qing memang berniat tidak membiarkan Gu Xiaoran pergi ketika dia memerintah orang untuk mengantar Gu Xiaoran ke Vila di Pulau Nanwan. Jika Gu Xiaoran ingin meninggalkan Pulau Nanwan, dia harus memikirkan cara lain supaya bisa pergi dari sana.     

Gu Xiaoran menikmati makan malamnya dengan tenang. Dia tidak ingin memberitahu siapapun bahwa dirinya berencana untuk melarikan diri.     

Setelah selesai makan, dengan alasan yang masuk akal Gu Xiaoran berjalan santai sambil menuntun Mao Mao untuk membakar kalori.     

Saat itu ada sebuah mobil Mercedes-Benz yang diparkir di luar vila. Gu Xiaoran ingat bahwa mobil ini adalah mobil khusus yang dipakai di Pulau Nanwan.     

Perlahan Gu Xiaoran berjalan ke depan mobil dan menarik pintu mobil. Tapi ternyata mobil tersebut terkunci.     

Gu Xiaoran mengangkat kepalanya dan melihat Zhuo An sedang berdiri di depan jendela lantai dua. Saat ini Zhuo An sedang menatap Gu Xiaoran dengan menggantungkan kunci mobil di tangannya, maksud dari gerakan ini adalah kunci mobil ada di tangannya sehingga Gu Xiaoran tidak bisa menyetir mobil tersebut untuk pergi dari sini.     

Gu Xiaoran duduk ke dalam kursi pengemudi. Dia dengan cepat mengambil dan menghubungkan kedua kabel positif dan negatif tersebut. Akhirnya mesin mobil menyala. Setelah mobil berhasil menyala, Gu Xiaoran pun tersenyum pada Zhuo An lalu pergi dengan mengendarai mobil tersebut.     

Saat melihat tindakan Gu Xiaoran, Zhuo An pun hanya bisa tercengang. Setelah beberapa saat, Zhuo An baru sadar bahwa Gu Xiaoran mengemudi mobil tanpa kunci.     

Melihat Gu Xiaoran mengendarai mobil ke jembatan, Zhuo An buru-buru menelepon pos pemeriksaan jembatan untuk memblokir jalan Gu Xiaoran dengan menurunkan pagar pembatas.. Setelah itu Zhuo An baru menelepon Mo Qing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.