Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kamu Cemburu, Ya?



Kamu Cemburu, Ya?

0"Tolong bawakan sebaskom air ke sini, Bibi Wang." Mo Qing merasa sakit hati ketika memandang Gu Xiaoran yang masih gemetar di pelukannya. Dia menepuk punggung Gu Xiaoran dengan pelan seolah sedang membujuk seorang anak kecil, "Jangan takut."     
0

Gu Xiaoran perlahan-lahan menjadi tenang. Ketika dia kembali sadar, dia menyadari bahwa dirinya sedang dipeluk oleh seseorang.     

Saat memikirkan bahwa Mo Qing telah menghabiskan waktu malamnya bersama Li Xinyao di hotel, raut wajah Gu Xiaoran seketika berubah menjadi buruk dan langsung mendorong Mo Qing dengan sekuat tenaga supaya menjauh darinya.     

Tidak lama kemudian Bibi Wang datang kembali ke kamar sambil membawa satu baskom air.     

Mo Qing mengambil handuk cuci yang sudah diperas oleh Bibi Wang dan menyerahkannya kepada Gu Xiaoran, "Kamu mimpi buruk, ya?"     

Gu Xiaoran mengerutkan keningnya, itu adalah mimpi, tetapi mimpi tersebut begitu terlihat begitu nyata dan seperti peristiwa yang benar-benar dia alami. Ketakutan yang tak berdaya dalam mimpi tersebut seolah-olah pernah dialami oleh dirinya.     

Melihat Gu Xiaoran menunduk sambil berpikir dan tidak mengambil handuk yang diberikan olehnya, Mo Qing langsung mengulurkan tangannya dan menyeka wajah Gu Xiaoran dengan handuk tersebut. Gerakan Mo Qing sangat lembut, seolah-olah dia takut bahwa dirinya akan menyakiti Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran kembali tersadar ketika handuk tersebut mulai menyentuh wajahnya. Kemudian dia mengulurkan tangan untuk mengambil handuk yang menyentuh wajahnya, namun tanpa sengaja dia malah memegang punggung tangan Mo Qing.     

Gu Xiaoran terkejut sesaat. Ketika mengangkat kepalanya untuk menatap Mo Qing, pandangannya bertemu dengan pandangan Mo Qing.     

Mata Mo Qing sangat indah, garis matanya sangat indah, matanya yang berwarna hitam bagai tinta yang pekat. Entah sudah berapa kali Gu Xiaoran melihat mata ini, tetapi setiap kali melihat mata tersebut, jantungnya selalu berdebar kencang.     

Gu Xiaoran dengan cepat memalingkan wajahnya dan berhenti menatap Mo Qing. Dia takut bahwa dirinya akan terjerumus ke dalam mata Mo Qing yang mendalam.     

Perlahan Mo Qing mulai menarik tangannya. Gu Xiaoran menyeka wajahnya dengan asal, lalu menyerahkan handuk tersebut kepada Bibi Wang.     

Bibi Wang mengambil handuk tersebut dan meninggalkan ruangan dengan sikapnya yang sangat sopan.     

Setelah itu Gu Xiaoran menarik selimutnya dan berbaring membelakangi Mo Qing.     

Gu Xiaoran diantarkan oleh sopir ke Pulau Nanwan, sehingga dia tidak mengharap bahwa dirinya dapat meninggalkan tempat ini dengan mudah.     

Karena tidak bisa meninggalkan tempat ini, sehingga Gu Xiaoran hanya bisa memilih untuk diam.     

Mo Qing tidak tidur sepanjang malam, sehingga kini dia merasa sangat ngantuk. Dia melepaskan mantelnya dan berbaring di samping Gu Xiaoran lalu memejam matanya.     

Mo Qing tidak menyentuhnya, tetapi Gu Xiaoran merasa jijik ketika dia berpikir bahwa Mo Qing dan Li Xinyao telah bercinta sepanjang malam dan sekarang malah datang mencari dirinya untuk berbagi tempat tidur dengannya. Gu Xiaoran tidak bisa tidur lagi. Dia membalikkan badannya dan ingin turun dari ranjang.      

Namun Mo Qing tiba-tiba menarik pinggang Gu Xiaoran dan memeluknya dengan erat.     

"Lepaskan aku!" Kemarahan Gu Xiaoran yang ditahan dari tadi, seketika langsung meledak.     

Mo Qing tidak hanya tidak melepaskan Gu Xiaoran, dia malah mengencangkan lengannya dan memeluk Gu Xiaoran ke dalam pelukannya. Mo Qing membalikkan badannya dan menekan Gu Xiaoran yang posisinya berada di bawah. Mo Qing meraih tangan kecil yang berusaha mendorongnya, lalu menekan tangan tersebut di atas kepala Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran tidak bisa menggerakkan tangannya sehingga dia hanya bisa menggerakkan mulutnya, "Bajingan, jika kamu berani menyentuhku hari ini, aku lebih baik pergi mati sekarang juga."     

Mo Qing menatap Gu Xiaoran tanpa melakukan tindakan apapun. Tatapan mata Mo Qing yang dalam, kini tampak semakin mendalam dalam cahaya redup.     

Setelah beberapa saat, Mo Qing perlahan menundukkan kepalanya dan mendekati bibir Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran memalingkan wajahnya dan ciuman Mo Qing seketika langsung jatuh di sudut bibirnya.      

Perlahan Mo Qing mencium sudut mulut Gu Xiaoran, "Kamu cemburu, ya?" Suaranya sangat rendah dan lembut.     

"Lebih tepatnya merasa jijik!" Gu Xiaoran menghindari sentuhan fisik dari Mo Qing yang membuatnya merasa geli.     

"Kenapa kamu begitu tidak percaya padaku?"     

"Bagaimana aku percaya dengan seorang pria dan wanita yang berada di dalam kamar hotel sepanjang malam?" Gu Xiaoran berkata tanpa berpikir. Dia langsung menyesal setelah mengatakan hal ini. Karena dengan berkata seperti itu, seolah-olah dia telah mengaku bahwa dirinya telah menunggunya di luar hotel sepanjang malam seperti orang bodoh.     

Mo Qing tertawa rendah, "Keluhanmu bukanlah masalah kecil!"     

Kekesalan bergejolak dalam hati Gu Xiaoran. Dia memalingkan wajahnya lagi dan berhenti menatap Mo Qing, tetapi air mata perlahan mengalir dari sudut matanya. Gu Xiaoran tidak tahu apakah dirinya hanya mengeluh atau merasa sakit hati, atau mungkin malah keduanya.     

"Komisaris Politik Li tinggal di Hotel Imperial Group. Dia suka bermain catur dan dia sudah memintaku untuk menemaninya bermain catur beberapa kali, jadi aku bermain beberapa kali dengannya tadi malam. Ini tidak ada hubungannya dengan Li Xinyao."     

Gu Xiaoran tercengang saat mendengar penjelasan dari Mo Qing. Mo Qing berkata bahwa dia bermain catur dengan Komisaris Politik Li sepanjang malam?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.