Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Terpesona Olehnya



Terpesona Olehnya

0Shen Lang telah bekerja keras seharian, tetapi preman tersebut malah dibawa pergi oleh orang lain!     
0

"Bagaimana Mo Qing bisa mengetahui hal ini?"     

Tidak heran jika Mo Qing tahu tentang masalah hari ini, tetapi mengapa Mo Qing dapat mengetahuinya dalam waktu sesingkat ini serta membebaskan orang itu dengan jaminan. Batin Shen Lang.     

"Polisi yang bertugas hari ini adalah teman dari Mo Qing. Polisi tersebut pernah bertemu dengan Gu Xiaoran. Dia mengetahui hubungan antara Gu Xiaoran dan Mo Qing sehingga dia menelepon Mo Qing saat masih dalam perjalanan."     

"Sialan!" Shen Lang menggertakkan giginya.     

"Apakah Tuan Shen ingin mengejar gadis kecil itu?" Suara gosip terdengar dari ujung telepon.     

"Ya, aku memang ingin mengejar gadis itu!" Shen Lang menutup telepon dengan marah.     

-     

Gu Xiaoran seharusnya sudah hadir di lokasi untuk menonton konser Tianlei. Tetapi ketika dia selesai membuat catatan, saat itu sudah pukul 09.30, sedangkan setengah jam lagi konser Tianlei akan berakhir.     

Jika Gu Xiaoran bisa tiba di tempat konser tepat waktu, mungkin dia masih sempat bisa melihat penampilan Tianlei sebelum konser berakhir.     

Gu Xiaoran takut bahwa Shen Lang akan mengikutinya dan identitas Gu Tianlei akan diekspos. Karena itulah Gu Xiaoran mengatakan bahwa dirinya ingin pergi ke kamar mandi sebagai alasan, lalu dia menyelinap keluar dari kantor polisi dan buru-buru naik taksi.     

Setelah naik taksi, Gu Xiaoran menyadari bahwa dirinya telah meremehkan pesona Superstar Korea serta publisitas perusahaan yang ditandatanganinya.     

Semua jalan menuju ke gedung terjebak macet sehingga mobil tidak bisa lewat sama sekali.     

Akhirnya Gu Xiaoran memutuskan untuk turun dari taksi dan bergegas lari. Akan tetapi saat Gu Xiaoran telah sampai di pintu masuk konser, saat itu konser telah berakhir. Gu Xiaoran menghela napas ketika sampai di sana dan melihat tidak ada satu orang pun yang berdiri di pintu masuk gedung.     

Gu Tianlei pasti sangat membenciku. Batin Gu Xiaoran.     

Cheng Xiaoyue menelepon Gu Xiaoran, "Xiaoran, kamu di mana? Mengapa kamu tidak datang menonton konser?"     

"Ada sesuatu yang terjadi di toko, jadi agak telat. Bagaimana dengan konsernya?" Gu Xiaoran merasa kecewa.     

"Luar biasa. Aku tidak pernah menyangka bahwa bocah ini akan memiliki sisi yang begitu menawan. Aku sampai terpesona olehnya dan hampir ingin memeluknya."     

Gu Xiaoran menggerakkan sudut mulutnya. Setelah itu dia menutup telepon dan perlahan mulai berjalan kembali. Ketika melewati Hotel Imperial Group, Gu Xiaoran melihat mobil rolls royce silver ghost berhenti di depan pintu hotel dan tampak dua orang turun dari mobil.     

Gu Xiaoran seolah-olah tersambar petir ketika melihat dengan jelas kedua orang yang turun dari mobil tersebut.     

Mo Qing dan Li Xinyao!     

Li Xinyao berjalan ke arah Mo Qing, yang sedang menunggunya di sana, dengan senyuman yang menawan. Kemudian dia masuk ke dalam hotel bersama Mo Qing.     

Jantung Gu Xiaoran tiba-tiba berdebar kencang. Dia dengan bengong menatap sosok Mo Qing dan Li Xinyao yang hilang dari pintu masuk hotel.     

Ayah Li Xinyao adalah orang yang memiliki pengaruh besar dan tidak mungkin untuk menyinggung perasaannya.     

Pada acara makan malam hari itu, Mo Qing tanpa segan menyinggung Li Xinyao demi Gu Xiaoran, sehingga Mo Qing tidak bisa menghindar untuk tidak menyelesaikan masalah tersebut.     

Hotel Imperial Group adalah hotel terbaik yang ada di Kota Han dan di dalamnya ada sebuah cafe yang sangat bagus. Masuk akal jika Mo Qing mengajak Li Xinyao untuk minum kopi di sini.     

Gu Xiaoran yakin bahwa Mo Qing tidak akan memiliki perasaan apapun dengan Li Xinyao, namun Gu Xiaoran merasa sedikit cemburu ketika memikirkan tatapan mata Li Xinyao saat memandang Mo Qing.     

Gu Xiaoran berusaha untuk menghibur diri sendiri bahwa hari sudah malam, jadi Mo Qing dan Li Xinyao tidak akan mengobrol terlalu lama dan mereka akan segera keluar dari cafe tersebut.     

Aku masih harus mencari tahu pemilik nomor telepon itu, jadi lebih baik aku pulang saja. Kata Gu Xiaoran dalam hati.      

Akan tetapi Gu Xiaoran tidak bisa melangkah kakinya ketika melihat pintu hotel tersebut. Seiring berjalannya waktu, Gu Xiaoran merasa kakinya terasa capek karena sudah cukup lama dia berdiri di sana.     

Orang-orang yang pergi untuk bekerja dan bermain telah kembali ke hotel satu per satu. Orang yang masuk ke dalam hotel sangat banyak, tetapi yang keluar hanyalah sedikit dan perlahan-lahan hampir tidak ada lagi orang yang keluar. Hingga sampai akhirnya tidak ada satu orang pun yang berjalan di jalanan lagi, seluruh dunia bagai jatuh dalam malam yang sunyi.     

Gu Xiaoran tidak tahu berapa lama dirinya telah berdiri di sana, dia hanya mengetahui bahwa malam yang gelap perlahan memudar dan langit mulai menjadi terang. Lampu jalan di belakangnya tiba-tiba padam dan mulai ada orang yang muncul di jalanan yang sepi lagi. Sedangkan Mo Qing masih belum keluar dari hotel.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.