Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Jika Dia Ingin Lihat, Biarkan Saja Dia Melihat (3)



Jika Dia Ingin Lihat, Biarkan Saja Dia Melihat (3)

0Mao Mao jatuh ke tanah dan menggonggong ketakutan, namun dia tidak melarikan diri. Mao Mao bergegas maju dan menggigit salah satu sudut celana preman tersebut.     
0

Gigi anjing yang runcing menembus celana jeans yang dikenakan preman tersebut. Seketika preman itu pun langsung mengerang kesakitan, "Dasar anjing sialan!" Preman tersebut menendang Mao Mao dengan keras.     

Mao Mao hanya berusia satu bulan lebih. Jika terkena tendangan seperti itu, meskipun dia tidak mati, dia pasti akan mengalami luka berat.     

Meskipun Gu Xiaoran menyadari bahwa apa yang terjadi hari ini masih berkaitan dengan pemilik Mao Mao, namun bagaimana pun juga Mao Mao tidak bersalah.     

Akhir pekan ini Gu Xiaoran telah merawat Mao Mao dengan baik, sehingga dia sangat akrab dengan Mao Mao. Dia sangat menyayangi Mao Mao dengan tulus.     

Mao Mao tidak melarikan diri ketika melihat Gu Xiaoran sedang dalam situasi berbahaya seperti ini, dia malah bergegas untuk menyelamatkan Gu Xiaoran.      

Dengan alasan ini saja Gu Xiaoran tidak akan membiarkan Mao Mao mati di tangan bajingan tersebut.      

Gu Xiaoran tiba-tiba menundukkan kepalanya dan menggigit lengan preman itu dengan sekuat tenaga.     

"Aaa…"     

Preman tersebut menjerit kesakitan dan dia tidak berhasil menendang Mao Mao. Preman tersebut ingin menarik kembali lengan yang digigit oleh Gu Xiaoran, namun dia Gu Xiaoran malah menggigitnya semakin dalam. Jika dia dengan paksa menarik lengannya dari gigitan Gu Xiaoran, pasti lengannya itu akan terkoyak.     

Preman tersebut ingin menampar wajah Gu Xiaoran agar bisa melepaskan gigitan Gu Xiaoran dari tangannya. Namun ketika melihat ekspresi Gu Xiaoran yang begitu galak, preman tersebut menyadari bahwa Gu Xiaoran tidak akan melepaskan tangannya meski dia menamparnya. Gu Xiaoran malah akan menggigitnya semakin keras.     

Pemikiran ini membuat preman yang telah mengangkat tangan tersebut tidak berani menamparnya.     

"Tolong aku, Bos!" Preman tersebut tidak tahan lagi dengan rasa sakit akibat gigitan Gu Xiaoran.     

Pria gemuk itu tidak menyangka bahwa Gu Xiaoran akan menggigitnya begitu dalam. Dia buru-buru meremas dagu Gu Xiaoran dan meremas mulutnya hingga terbuka.     

Potongan daging di lengan pria tersebut hampir saja jatuh.     

Shen Lang mengangkat alisnya yang tebal karena terkejut melihat tindakan Gu Xiaoran yang begitu kejam.     

Gadis ini sangat galak!     

"Kampret, berani-beraninya kamu menggigitku. Dasar, cari mati ya!"     

Preman tersebut mengangkat tangannya untuk menampar wajah Gu Xiaoran.     

Mo Qing memainkan batu kecil yang ada di tangannya, lalu menggenggam batu tersebut dengan sangat erat. Tatapan matanya tampak sangat dingin.     

Gerakan mengangkat kaki yang dilakukan Gu Xiaoran itu merupakan kebiasaan yang juga sering dilakukan oleh Qiqi.     

Jika kakinya menendang, tidak bisa menjamin bahwa itu tidak akan menimbulkan kecurigaan Shen Lang. Karena itulah Mo Qing sengaja melemparkan batu kecil ke lututnya saat Gu Xiaoran ingin melakukan tendangan tersebut supaya menghentikan gerakannya.     

Citah tidak bisa menahan lagi dan pisau terbang yang ada di tangannya hampir saja terlempar keluar, namun suara Mo Qing yang dingin seketika langsung menghentikannya, "Jangan membantunya."     

"Tapi Nona Gu…" Citah mengerutkan keningnya.      

Hingga saat ini, Shen Lang yang ada di seberang juga tidak melakukan tindakan apapun.     

Mo Qing tersenyum dingin. Dia akan membuat ketiga bajingan ini menyesal karena telah dilahirkan.     

Pada saat ini juga, Citah melihat pria gemuk itu meraih lengan anak buahnya untuk mencegahnya menampar Gu Xiaoran, "Wajah yang begitu cantik akan jadi jelek kalau kamu menamparnya. Jika kamu ingin menamparnya, tunggu dia memuaskan keinginan kita dulu."     

Citah menatap Mo Qing dengan bingung. Apakah Mo Qing sudah mengetahui bahwa Gu Xiaoran tidak akan ditampar atau bahkan jika Gu Xiaoran ditampar, Mo Qing juga ingin menunggu dan main kesabaran dengan Shen Lang? Batin Citah     

Mo Qing melirik Citah dan mengetahui bahwa rasa ingin tahu Citah yang kuat. Jika Mo Qing tidak memberikan Citah sebuah penjelasan, Citah tidak mungkin bisa tetap tenang.     

"Ketika menatap wajah Gu Xiaoran, pria gemuk yang mesum itu sangat bergairah, bahkan dia hampir saja meneteskan air liurnya. Jadi dia tidak akan tega melihat ada bekas tamparan di wajah Gu Xiaoran."     

Setelah mendengar penjelasan dari Mo Qing, kini Citah bisa memahami maksud dan tujuan Mo Qing. Bagaimana pun juga Mo Qing sudah bisa menebak pikiran pria gemuk tersebut, sehingga dia tidak buru-buru melakukan tindakan.     

Jangan-jangan Shen Lang yang ada di seberang juga telah melihat pikiran pria gemuk itu sehingga dia juga tidak melakukan tindakan? Jika benar seperti ini, itu berarti Shen Lang adalah lawan yang benar-benar sangat kuat. Batin Citah.     

Preman tersebut menarik kembali tangannya dengan marah.     

"Sudah tertangkap, jangan biarkan dia menggigit orang lagi."     

Preman tersebut menjambak rambut Gu Xiaoran, menarik kepalanya ke belakang dan menempelkannya ke dinding yang ada di belakangnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.