Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Jika Dia Ingin Lihat, Biarkan Saja Dia Melihat (4)



Jika Dia Ingin Lihat, Biarkan Saja Dia Melihat (4)

0Setelah memastikan bahwa Gu Xiaoran tidak akan menggigitnya lagi, pria gemuk itu pun akhirnya melepaskan cengkramannya dari dagu Gu Xiaoran.     
0

Gu Xiaoran melihat ketua preman itu mulai melepaskan kaosnya dan membuka resleting celana jeans sobek-sobek yang dikenakannya.     

Tatapan mata Gu Xiaoran yang semula tampak tenang, kini mulai memudar dan perlahan kepanikan mulai muncul dari tatapan matanya.     

Ketua preman tersebut tampak sangat puas saat melihat Gu Xiaoran yang mulai panik. Preman tersebut sengaja memperlambat gerakannya. Dia ingin menyiksa Gu Xiaoran secara mental demi membalas dendam karena tadi telah memukulnya hingga terjatuh. Bagaimana pun juga dijatuhkan oleh seorang wanita di hadapan kawannya merupakan hal yang sangat memalukan.     

Preman tersebut melepaskan celananya hingga ke bawah lutut, kemudian dia melepas celana dalam yang berwarna-warni.      

Pada saat itu juga, tiba-tiba ada sebuah botol bir yang dilempar ke bagian belakang kepala ketua preman tersebut.     

"Siapa!" Pria gemuk itu memegang bagian belakang kepalanya dan menoleh, "Siapa yang memukulku, apakah kamu sudah bosan untuk hidup?"     

Di belakang ketua preman itu ada seorang pemuda dengan tubuhnya yang jangkung, seorang pria yang mengenakan kemeja linen kasual sedang berdiri di sana. Ketika dia melepaskan kacamata hitamnya, wajah dengan fitur yang sempurna terlihat dengan jelas. Wajahnya tampan dan kulitnya yang berwarna sawo matang. Dia sedang tersenyum tipis.     

Shen Lang!     

Gu Xiaoran sedikit terkejut. Mengapa dia ada di sini?     

Saat melihat Shen Lang berdiri di gang, Citah dengan cepat melirik Mo Qing yang saat itu sedang bersandar di jendela. Citah merasa kagum dengan Mo Qing.     

Seperti yang telah diduga oleh Mo Qing, Shen Lang tidak akan membiarkan Gu Xiaoran tersakiti.     

Seseorang tiba-tiba muncul tanpa ada peringatan apapun, tentu saja membuat ketiga preman tersebut terkejut.     

Rasa sakit di lutut Gu Xiaoran belum sepenuhnya hilang, tetapi dia telah memulihkan sedikit tenaga. Sebelum ketiga preman tersebut sadar, Gu Xiaoran mengangkat kakinya untuk menendang 'alat kelamin' salah satu preman yang menekannya.     

Preman tersebut tidak waspada sama sekali sehingga alat kelaminnya ditendang oleh Gu Xiaoran. Preman tersebut memegang bagian bawah perutnya dan berjongkok karena kesakitan.      

Shen Lang mengangkat kakinya dan langsung menendang dua preman lainnya hingga terbang. Karena tendangannya itu dua preman tersebut terjatuh di atas tanah dengan kondisi yang mengenaskan.      

Shen Lang mampu menendang dua preman tersebut hanya dengan satu kali tendangan. Ketiga preman tersebut tampak lemah di hadapan Shen Lang. Gu Xiaoran merasa bahwa dirinya terselamatkan.     

Shen Lang tidak melanjutkan gerakannya, dia malah berjalan ke arah Gu Xiaoran, "Nah kan, kalau aku tidak mengantarmu kamu akan bertemu preman kan."     

Gu Xiaoran tidak dapat membantah apa yang dikatakan oleh Shen Lang sehingga dia hanya bisa berkata, "Terima kasih!"     

"Tidak perlu mengucapkan terima kasih, bagaimana jika kita berteman saja?" Shen Lang memandang Gu Xiaoran dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak bersikap waspada terhadap para preman yang tergeletak di atas tanah.     

Bagaimana pun juga Shen Lang baru saja menyelamatkannya, sehingga Gu Xiaoran tidak bisa menolak permintaannya.     

Gu Xiaoran hanya terdiam dan tidak berkata apapun.     

Shen Lang sedang mencari kesempatan dalam kesempitan.     

Dari sudut matanya, Shen Lang melihat preman tersebut bangkit dari atas tanah dan mengeluarkan pisau lipat. Seketika ekspresi wajah Shen Lang langsung berubah.     

Shen Lang sama sekali tidak menganggap ketiga preman tersebut, tetapi mereka memiliki pisau di tangannya. Shen Lang takut bahwa dia akan secara tidak sengaja melukai Gu Xiaoran.     

Dengan cepat Shen Lang menarik Gu Xiaoran ke belakangnya, "Kamu berdiri lebih jauh. Aku akan bereskan ketiga orang ini terlebih dahulu."     

"Hati-hati!"     

"Ya, jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja, kamu berdiri agak jauh dan segera lapor polisi." Keberadaan Gu Xiaoran membuat Shen Lang tidak bisa fokus.      

Gu Xiaoran menggendong Mao Mao dan pergi ke samping untuk mengeluarkan ponsel dari ranselnya.     

Melihat Gu Xiaoran hendak melaporkan polisi, ketiga preman tersebut dengan cepat mengabaikan Shen Lang dan bergegas mendekati Gu Xiaoran.     

Shen Lang maju selangkah untuk menghentikan ketiga pria tersebut.     

"Sialan, dasar bocah suka ikut campur urusan orang lain." Ketua preman tersebut memerintahkan anak buahnya, "Bunuh si bocah ini dulu."     

Dengan mengandalkan pisau yang ada di tangannya, ketiga preman tersebut bergegas mendekat ke arah Shen Lang.     

Shen Lang pun mencibir, kemudian dengan gerakan yang cepat dia memukul para preman itu hingga tiga kali berturut-turut. Namun tak satupun dari mereka bertiga yang menyadari tindakan yang akan dia lakukan. Shen Lang. Mereka baru sadar ketika terlempar keluar dan jatuh ke atas tanah.     

Pria gemuk itu tergeletak di atas tanah, dan perlahan Shen Lang menginjak bagian belakang kepalanya. Sehingga pria gemuk itu pun teriak dan menangis untuk meminta pertolongan. Dua preman lainnya melihat bahwa bosnya diinjak sehingga mereka ketakutan hingga tidak berani bergerak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.