Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Dasar Manusia yang Tidak Memiliki Hati Nurani



Dasar Manusia yang Tidak Memiliki Hati Nurani

0Shen Lang menggosok hidungnya, kemudian dia mulai memberi penjelasan kepada Gu Xiaoran, "Aku ingin mengejarmu, jadi aku mengikutimu dan ingin mencari kesempatan untuk mendekatimu. Apakah kamu bisa menerima penjelasan ini?"     
0

Shen Lang terlalu terus terang, begitu terus terang, sehingga Gu Xiaoran tidak bisa mengetahui motifnya selain alasan ini.     

"Mengapa kamu mengantar anjing sampai ke sini?" Shen Lang bertanya sambil melihat Gu Xiaoran yang sedang menggendong anjing golden retriever kecil.     

"Aku menerima telepon dari pemilik Mao Mao, dia memintaku untuk membantunya mengantar Mao Mao ke sini. Alhasil pemiliknya tidak datang dan yang datang malah ketiga preman itu."     

"Sepertinya, wanita itu ingin membohongimu datang ke sini."     

"Ya!" Gu Xiaoran menelepon wanita itu lagi, namun ponselnya telah dimatikan. Gu Xiaoran tersenyum dingin. Apakah wanita tersebut mengira bahwa dengan mematikan ponsel aku tidak bisa menemukannya?     

Nanti setelah pulang ke rumah, aku akan segera memeriksa nomor telepon tersebut. Aku tidak percaya bahwa aku tidak dapat menemukannya. Kata Gu Xiaoran dalam hati.     

"Apakah kamu pernah melihatnya?"     

"Aku yang melayaninya ketika dia mengantar Mao Mao ke toko."     

"Harusnya tidak susah untuk menemukannya jika kamu pernah melihat wanita tersebut. Apakah kamu ingin aku membantumu untuk menemukan wanita itu?"     

"Tidak perlu, aku akan menyelesaikannya sendiri."     

Gu Xiaoran tidak ingin berhutang budi terlalu banyak pada Shen Lang. Selain itu, masalah aneh sering terjadi pada dirinya sejak terlibat dengan Mo Qing. Gu Xiaoran merasa bahwa mungkin masalah ini juga masih ada kaitannya dengan Mo Qing.     

Jika itu benar-benar masih ada kaitannya dengan Mo Qing, maka sangat tidak mungkin untuk melibatkan Shen Lang dalam masalah ini.     

-     

Kantor polisi.     

Shen Lang yang sedang duduk di sebuah meja kerja, terus mengetuk jarinya di atas meja. Dia berkali-kali melihat ke arah kamar kecil.     

Setelah selesai membuat catatan proses kejadian tadi, sekarang tidak ada hal yang bisa dilakukan dan sisanya akan diurus oleh pengacara. Shen Lang tidak meninggalkan kantor polisi, karena dia sedang menunggu Gu Xiaoran yang pergi ke kamar kecil. Gu Xiaoran sudah masuk ke kamar kecil selama empat puluh menit.     

Shen Lang mengerutkan keningnya. Ada yang tidak beres!     

Kemudian Shen Lang bangkit dan berjalan ke pintu depan kamar kecil. Dia menghentikan seorang polisi wanita yang keluar dari kamar mandi wanita, "Gadis yang membuat catatan tadi sudah masuk ke kamar mandi dalam waktu yang lama. Bisakah kamu membantuku untuk melihat apakah ada sesuatu yang terjadi dengannya?"     

"Sudah tidak ada orang lagi di dalam."     

"Bisakah kamu membantuku melihat lagi, apakah kamu telah melewatkannya?" Wajah Shen Lang cemas. Benar-benar sesuai dengan dugaannya, namun agar tidak ketinggalan, Shen Lang bertanya kepada polisi tersebut lagi.     

"Toilet di kantor polisi hanya sebesar telapak tangan manusia. Orang sebesar itu bagaimana mungkin aku tidak melihatnya. Di dalam benar-benar tidak ada orang lain."     

Pada saat ini petugas polisi yang membantu Gu Xiaoran dalam membuat catatan tadi kebetulan lewat di depan mereka. Kemudian dia pun berhenti ketika mendengar percakapan antara Shen Lang dengan polisi wanita tersebut, "Setengah jam lalu, aku melihat Nona Gu yang baru saja membuat catatan telah meninggalkan kantor polisi. Apakah dia tidak memberitahumu?"     

Sudut mulut Shen Lang berkedut.     

Padahal aku adalah Tuan Muda dari keluarga Shen, bisa-bisanya aku ditinggalkan oleh gadis itu?     

"Dasar manusia yang tidak memiliki hati nurani."     

Shen Lang mengambil ponselnya dan berjalan keluar, "A Chao, tolong bantu aku mencari tahu siapa yang menginstruksi ketiga preman tersebut."     

A Chao adalah teman baik Shen Lang, dia juga merupakan sersan kepala dari kantor polisi ini. Dia dijuluki sebagai Linggis. A Chao memiliki ribuan metode ganas yang dapat membuat orang lain mengakui tindakannya. Ada yang mengatakan bahwa A Chao tidak pernah gagal dalam memaksa tersangka untuk mengakui perbuatannya.     

Tiga preman tersebut masih bersikeras mengatakan bahwa mereka tidak diperintahkan oleh siapapun setelah masuk ke kantor polisi. Mereka hanya merasa bahwa Gu Xiaoran yang sangat cantik, sehingga mereka mengikutinya sampai ke gang.     

Selama A Chao yang beraksi, Shen Lang tidak percaya bahwa ketiga preman tersebut masih tidak mau mengatakan yang sebenarnya.     

Pihak yang ditelepon oleh Shen Lang itu sedikit merasa ragu sebelum berbicara, "Mereka dibebaskan dengan jaminan oleh orang lain."     

"Bajingan mana yang melakukannya?" Shen Lang tertegun sejenak. Siapa yang bertindak begitu cepat, bahkan mampu membebaskan ketiga preman tersebut dengan jaminan.     

"Mo Qing!"     

"Sialan!" Shen Lang sangat marah hingga ingin membanting ponselnya.     

Mo Qing hanya memiliki satu tujuan dalam membebaskan ketiga preman tersebut dengan jaminan. Mo Qing ingin mencari tahu orang yang melukai Gu Xiaoran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.