Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Memiliki Kepribadian Unik



Memiliki Kepribadian Unik

0"Kamu sudah pulang kerja?"     
0

"Belum."     

"Mengantar anjing?" Tatapan Shen Lang jatuh pada anjing kecil golden retriever yang digendong oleh Gu Xiaoran. Shen Lang adalah anggota VIP dari Toko Hewan Peliharaan Jingjing sehingga dia tidak asing dengan pelayanan toko tersebut.     

"Iya."     

"Kamu ingin mengantarnya ke mana? Biar aku yang mengantarmu ke sana." Shen Lang meletakkan satu tangannya di setir mobil dan yang satunya lagi memegang sandaran kursi penumpang. Dia memiringkan kepalanya sambil menatap Gu Xiaoran seolah-olah memberikan isyarat padanya untuk masuk ke dalam mobil.     

"Aku sangat berterimakasih atas kebaikan Tuan Shen, tetapi aku tidak ingin merepotkanmu."     

Gu Xiaoran tidak ingin terlalu dekat dengan seorang putra dari keluarga yang kaya. Gu Xiaoran dengan sopan membungkukkan badannya kepada Shen Lang, setelah itu dia menggendong Mao Mao dan berjalan menuju ke sisi jalan untuk memanggil taksi.     

"Dia benar-benar memiliki kepribadian yang unik!" Shen Lang mengetuk setir mobil dengan jarinya lalu memutar setir dan mengikuti taksi yang dinaiki oleh Gu Xiaoran dari jarak jauh.     

Ada sebuah mobil off-road Mercedes-Benz yang diparkir tidak jauh dari sana. Seorang pria mengenakan kacamata hitam menyalakan mobil dan juga mengikuti taksi Gu Xiaoran dari jarak jauh. Setelah beberapa saat, pria tersebut memegang ponselnya dan menelepon seseorang, "Tuan Muda Mo, Nona Gu pergi mengantar anjing dan melewati jalan tol, sepertinya mobil itu menuju ke arah luar kota. Selain itu Shen Lang juga sedang mengikuti Nona Gu."     

Pria tersebut merupakan pengawal yang ditugaskan oleh Mo Qing untuk melindungi Gu Xiaoran, kode panggilannya adalah Citah.     

"Ikuti Gu Xiaoran dan jangan biarkan Shen Lang menyadari keberadaanmu dan tetap kontak denganku setiap saat." Mo Qing berjalan keluar dari gedung Imperial Group sambil menelepon, lalu dia masuk ke mobilnya sendiri.     

"Siap!"     

-     

Taksi berhenti dan Gu Xiaoran turun dari mobil. Tempat ini adalah satu-satunya jalan untuk masuk ke kota setelah turun dari jalan tol bandara. Jadi masuk akal jika Nona Feng membuat janji untuk bertemu di sini.     

Ponsel Gu Xiaoran tiba-tiba berdering, orang yang meneleponnya itu adalah pemilik Mao Mao. Gu Xiaoran pun segera mengangkat panggilan tersebut, "Halo Nona Feng, aku sudah sampai."     

"Maaf Nona Gu, aku memiliki sesuatu yang mendesak untuk ditangani. Aku telah kembali ke perusahaan. Bisakah kamu mengantar Mao Mao ke tempat adik laki-lakiku? Lokasinya dekat dari sana."     

"Tentu saja bisa, lokasi tempat temanmu di mana?" Gu Xiaoran melihat jam dan mendapati bahwa masih ada dua jam sebelum konser Gu Tianlei dimulai. Jika lokasinya masih dekat sini, seharusnya dia tidak akan telat untuk pergi menonton konser Gu Tianlei.     

"Kamu jalan lurus terus sekitar sepuluh menit, lalu baru belok ke kanan. Kamu akan melihat sebuah gang kecil. Di dalam gang tersebut ada sebuah bar yang bernama 'Night Bar', itu adalah bar yang dibuka oleh adik laki-lakiku."     

"Baik, aku akan segera mengantar Mao Mao ke sana." Demi bisa pulang lebih awal, Gu Xiaoran segera berjalan dengan cepat ke arah yang ditunjuk oleh Nona Feng setelah menutup panggilan tersebut.     

Setelah sepuluh menit, Gu Xiaoran tiba di sebuah persimpangan. Gang yang ada di sebelah kanannya sangat terpencil dan gelap, tidak ada seorang pun di sana.     

Bar biasanya buka setelah jam makan malam. Jadi tidak heran jika saat ini masih sepi.     

Akan tetapi tempat ini benar-benar terlalu sepi. Rumah di sana pun kelihatan sangat tua dan membuat orang melihatnya merasa bahwa bangunan tersebut sudah tidak layak huni dan akan dibongkar.     

Gu Xiaoran tanpa sadar mulai merasa takut. Kemudian dia pun telepon balik ke nomor yang tadi menelponnya, namun telepon tersebut sedang sibuk.      

Gu Xiaoran berdiri di depan gang dan sedikit merasa ragu. Namun kemudian dia memberanikan diri untuk masuk ke dalam. Ketika Gu Xiaoran melihat 'Night Bar' itu, seketika dia merasa merinding.     

Tulisan dua kata 'Night Bar' tergantung miring di depan bangunan itu, dan sepertinya tulisan tersebut bisa jatuh kapan saja.     

Pintu masuk bar tersebut tertutup rapat, dan jendela yang sudah tua perlahan-lahan terbuka dan tertutup kembali karena tiupan angin. Di gang yang sunyi ini suara jendela yang berderit itu terdengar mengerikan.     

Perasaan yang buruk segera muncul. Gu Xiaoran memegang tangan anjing kecil dengan erat. Dia mundur dua langkah ke belakang dan berlari keluar dari gang, namun dia malah menabrak tubuh seseorang.     

Tiga pria yang bertubuh kekar menghalangi jalan Gu Xiaoran, "Wanita cantik, kemanakah kamu ingin pergi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.