Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Sepertinya Kamu Harus Pergi Mandi



Sepertinya Kamu Harus Pergi Mandi

0"Kenapa kamu begitu canggung, bukankah ini juga demi kebaikanmu?" Gu Xiaoran memukul Gu Tianlei pelan.     
0

Tiba-tiba Gu Tianlei berbalik badannya dan menghadap Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran pun terkejut, saat dia hendak mundur, tiba-tiba Gu Tianlei malah maju selangkah sehingga Gu Xiaoran terpaksa harus mundur sampai bersandar di meja kompor.      

Gu Tianlei meletakkan tangannya di kedua sisi tubuh Gu Xiaoran. Kemudian dia menundukkan kepalanya dan berhenti ketika wajahnya mendekati wajah Gu Xiaoran.     

Gu Tianlei suka main bola basket dan gym. Sehingga meskipun saat ini dia masih berusia delapan belas tahun, namun dia memiliki tubuh yang kuat dan tinggi. Tubuhnya menyebarkan aura yang berbahaya.     

"Gu Tianlei, apa yang ingin kamu lakukan?"     

"Gu Xiaoran, dengarkan dengan baik-baik. Kedepannya, jangan mengatakan hal yang berhubungan antara aku dan penggemarku. Aku tidak akan pergi menjilat pantat mereka dan tidak peduli dengan apa yang mereka pikirkan tentangku. Aku hanya peduli dengan apa yang kamu pikirkan tentangku. Dan aku hanya mencintai kamu seorang saja."     

"Gu Tianlei, kalau kamu bicara omong kosong lagi aku akan marah!"     

Seketika Gu Xiaoran merasa bingung dengan sikap Gu Tianlei tiba-tiba berubah seperti ini kepadanya. Dia sulit memahami bagaimana emosional seorang remaja yang masih labil dan biasanya suka memberontak!     

"Heee, kamu hanya bisa menggunakan cara ini saja. Apakah kamu tidak ada cara baru lagi? Kalau tidak ada, maka tunjukanlah kemarahanmu kepadaku!"     

Gu Tianlei menurunkan kelopak matanya. Tatapan matanya jatuh pada bibir Gu Xiaoran, perlahan-lahan dia mulai mendekati Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran bisa merasakan napas Gu Tianlei yang panas dan bergejolak di pipinya. Seketika Gu Xiaoran langsung merasa merinding, dia buru-buru mengulurkan tangan untuk menopang dada Gu Tianlei agar mencegahnya mendekati dirinya, "Gu Tianlei, jika kamu terus bertindak seperti ini. Kedepannya aku tidak akan peduli denganmu lagi."     

Gu Tianlei meraih tangan Gu Xiaoran, memisahkan dan meletakkannya di kedua sisi tubuhnya. Kemudian Gu Tianlei melingkarkan lengannya ke belakang punggung Gu Xiaoran dan memeluknya dengan erat. Perlahan Gu Tianlei menurunkan kepalanya dan menempelkannya ke dahi Gu Xiaoran.     

"Gu Tianlei!" Gu Xiaoran benar-benar tidak bisa tahan lagi. Bocah ini semakin bertindak berlebihan.     

"Jangan bergerak." Gu Tianlei semalaman tidak tidur sehingga suaranya terdengar sedikit serak.     

Gu Xiaoran tidak berani tidak bergerak dan membiarkan Gu Tianlei bertindak sesuka hatinya. Dengan sekuat tenaga dia berusaha mendorong Gu Tianlei supaya menjauh darinya.     

"Jangan bergerak." Gu Tianlei mengencangkan lengannya dan memeluknya dengan erat. "Aku hanya ingin memelukmu saja. Aku tidak akan melakukan tindakan lain padamu."     

Gu Tianlei telah memeluk Gu Xiaoran, tetapi masih mengatakan bahwa dirinya tidak akan melakukan apa-apa terhadapnya.     

Gu Xiaoran menggertakkan giginya karena marah, "Gu Tianlei, kamu sangat bau, sudah waktunya kamu mandi."     

Pria yang memeluk Gu Xiaoran itu seketika langsung membeku saat mendengarnya berkata seperti itu.     

Gu Tianlei kemarin pergi ke Kota Yan untuk mencari Gu Xiaoran tanpa istirahat sedikit pun.     

Setelah itu dia menghubungi Gu Xiaoran dan ketika teleponnya baru saja tersambung, Gu Xiaoran tiba-tiba berhenti berbicara saat menjawab melakukan panggilan tersebut. Gu Tianlei berpikir bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Gu Xiaoran, bahkan dia sampai mengeluarkan keringat dingin karena merasa sangat cemas.     

Saat itu, Gu Tianlei segera melaporkan kepada polisi. Setelah melapor kepada polisi. Gu Tianlei tidak tinggal diam, dia tidak hanya bergantung pada polisi dan ikut mencari Gu Xiaoran secara langsung.     

Gu Tianlei dengan detail bertanya kepada sopir bus dari Kota Yan ke Kota Han, semuanya mengatakan bahwa mereka tidak pernah melihat Gu Xiaoran.     

Dengan kata lain, kemungkinan besar Gu Xiaoran masih ada di Kota Yan. Gu Tianlei pergi ke setiap tempat yang bisa dia kunjungi, namun dia tidak menemukan petunjuk apapun.     

Ketika subuh, kantor polisi menelepon dan mengatakan bahwa adanya rekaman CCTV di persimpangan jalan raya menunjukkan bahwa Gu Xiaoran sedang mengendarai mobil Pagani di jalan raya dan mobil tersebut melaju ke Kota Han. Ini menandakan bahwa Gu Xiaoran sudah kembali ke Kota Han.     

Polisi mengatakan bahwa mereka tidak boleh mengungkapkan informasi apapun mengenai pemilik mobil Pagani. Akan tetapi Gu Tianlei segera memikirkan Mo Qing.     

Mo Qing adalah salah satu investor jalan budaya tersebut, jadi tidak heran jika dia muncul di Kota Yan. Selain itu Mo Qing juga memiliki mobil Pagani.     

Jadi, apakah ada hubungannya dengan Mo Qing mengenai Gu Xiaoran tidak menjawab teleponnya tadi malam? Batin Gu Tianlei.     

Hal ini membuat Gu Tianlei marah seolah paru-parunya hampir meledak, sehingga dia pun buru-buru untuk kembali ke Kota Han.     

Ketika tiba di loteng kecil, Gu Tianlei benar-benar takut melihat Gu Xiaoran sedang berada bersama dengan Mo Qing. Untungnya, ketika sampai di sana dia hanya melihat Gu Xiaoran sendirian yang tidur dengan nyenyak.     

Kemarin malam, Gu Tianlei merasa sangat cemas hingga sekujur tubuhnya penuh dengan keringat. Dia telah mencari Gu Xiaoran semalaman di Kota Yan. Dia bahkan tidak tidur sama sekali, mana mungkin dia memiliki waktu untuk mengganti pakaiannya. Jadi tidak heran jika tubuh Gu Tianlei bau keringat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.