Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Tidak akan Pergi!



Aku Tidak akan Pergi!

0"Lampu di ruang tamu rusak, aku baru saja kembali tadi malam dan menerima telepon dari kamu ketika aku sedang menaiki tangga. Lalu aku terpeleset dan ponsel pun jatuh." Gu Xiaoran mengatakan omong kosong tanpa mengedipkan matanya.      
0

"Ada yang terluka di bagian mana tidak?" Ekspresi Gu Tianlei seketika langsung berubah. Dia merasa cemas dan segera mengangkat selimut untuk melihat badan Gu Xiaoran.      

"Aku baik-baik saja." Gu Xiaoran merasa bersalah. Tadi malam, Mo Qing si bajingan itu telah menyiksanya setengah mati sehingga pasti akan meninggalkan bekas di tubuhnya. Gu Xiaoran tidak berani membiarkan Gu Tianlei untuk melihat badannya, jadi dia berusaha mati-matian untuk menarik selimutnya kembali.     

"Kenapa kamu tidak mengangkat telepon jika tidak terluka?" Gu Tianlei merebut selimut Gu Xiaoran, "Coba aku lihat dulu!"     

"Aku benar-benar baik-baik saja!" Gu Xiaoran merasa cemas, "Apakah kamu sudah cukup bermainnya, Gu Tianlei?"     

"Jika kamu tidak ingin menunjukkannya kepada aku, kita pergi periksa di rumah sakit saja!" Semakin Gu Xiaoran menolak Gu Tianlei untuk melihatnya, Gu Tianlei semakin merasa bahwa Gu Xiaoran terluka parah dan hal ini membuatnya semakin khawatir.     

"Kemarin lumayan sakit, tapi hari ini sudah baik-baik saja. Oh ya, kenapa kamu datang ke sini?" Gu Xiaoran seketika merasa malu. Jika pergi ke rumah sakit dengan kondisi begini, dia pasti akan ditertawakan. Dia dengan cepat mengganti topik lain untuk mengalihkan perhatian Gu Tianlei.     

"Aku kemarin meneleponmu dan kamu tidak mengangkatnya. Aku khawatir sehingga aku pergi ke Kota Yan untuk mencarimu, tetapi aku tidak menemukanmu. Aku benar-benar takut ada sesuatu yang terjadi padamu." Saat mengatakan ini, Gu Tianlei duduk di samping kasur dan mengulurkan tangan untuk memeluk Gu Xiaoran. Dia membenamkan wajahnya di bahu Gu Xiaoran, "Aku telah mencarimu sepanjang malam."     

Gu Tianlei pergi ke Kota Yan untuk mencariku? Kata Gu Xiaoran dalam hati.      

Gu Xiaoran terkejut dan menemukan bahwa Gu Tianlei memiliki janggut kusut dan dua mata panda. Dia kelihatan sangat lemas. Pakaian yang dikenakan juga sangat berantakan. Sepertinya Gu Tianlei benar-benar telah mencarinya sepanjang malam.      

"Apakah kamu meneleponku dari Kota Yan tadi malam?"     

"Ya! Kedepannya bolehkah kamu jangan tiba-tiba menghilang dan jangan tidak menjawab teleponku? Tadi malam, aku benar-benar takut kehilanganmu."     

Gu Xiaoran seketika tidak bisa mengungkapkan rasa bersalahnya dengan kata-kata. Setelah menyelesaikan masalah tadi malam, Gu Xiaoran awalnya memang ingin menelepon Gu Tianlei dan menyuruhnya untuk tidak perlu merasa khawatir.     

Namun ketika bertemu dengan Mo Qing di luar pintu dan karena berkat tindakan si bajingan itu, Gu Xiaoran lupa untuk meneleponnya.     

Gu Xiaoran tahu bahwa Gu Tianlei akan khawatir, namun dia tidak pernah menyangka bahwa Gu Tianlei akan pergi ke Kota Yan untuk mencarinya semalaman.     

Gu Xiaoran seketika merasa tidak nyaman ketika memikirkan hari-hari di mana dia menghabiskan hari-hari bersama dengan Gu Tianlei saat dirinya tinggal di rumah Gu.     

Gu Tianlei mengulurkan tangan dan memeluk pinggang Gu Tianlei, "Maaf, ini salahku. Seharusnya aku meneleponmu dan tidak membiarkanmu khawatir. Kedepannya tidak akan terjadi hal seperti ini lagi."     

Gu Tianlei tidak berbicara, dia hanya mengencangkan lengannya untuk memeluk Gu Xiaoran lebih erat. Begitu erat hingga Gu Tianlei takut bahwa saat melepaskannya, dia akan menghilang lagi.     

Gu Xiaoran memeluk Gu Tianlei dan menepuk punggungnya dengan ringan, "Kamu belum tidur sepanjang malam. Kamu tidur sebentar dan aku akan buatkan sarapan untukmu."     

"Kamu tidak akan pergi kan?" Gu Tianlei telah mencari Gu Xiaoran sepanjang malam. Dia juga telah mengkhawatirkannya sepanjang malam. Ketika menemukan Gu Xiaoran, Gu Tianlei seketika merasa lega dan juga merasa lelah bahkan sangat mengantuk.     

Gu Xiaoran mengambil cuti dua hari untuk menangani urusan rumah tua. Dia seharusnya pergi bekerja hari ini.     

Namun ketika melihat tatapan Gu Tianlei yang tampak muram dan mengingat bahwa Gi Tianlei telah mengkhawatirkan dirinya sepanjang malam, Gu Xiaoran tidak tega untuk meninggalkannya saat ini.     

Dengan lembut Gu Xiaoran berkata, "Aku tidak akan pergi!"     

Gu Xiaoran dengan lembut mendorong Gu Tianlei, kemudian dia turun dari tempat tidur. Ketika Gu Xiaoran bergerak, rasa sakit dari tulangnya terdengar. Gu Xiaoran tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak. Gu Xiaoran menahan rasa sakit yang dirasakannya dan turun ke lantai bawah.     

Gu Tianlei mengerutkan keningnya ketika melihat Gu Xiaoran membungkuk dan susah untuk menggerakkan kakinya, "Gu Xiaoran, apakah kamu yakin kamu baik-baik saja? Apakah benar-benar tidak perlu pergi ke rumah sakit?"     

"Aku baik-baik saja!" Gu Xiaoran terkejut sejenak. Dia melihat ke belakang lalu tersenyum seolah-olah tidak ada apapun yang terjadi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.