Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tidak Boleh Memikirkan Pria Lain (2)



Tidak Boleh Memikirkan Pria Lain (2)

0Terakhir kali, Mo Qing memeluknya dengan erat. Meskipun dia sangat ganas, namun dia masih menekan nafsunya dan tidak melakukan tindakan yang berlebihan.     
0

Mo Qing ingin dirinya menjadi satu-satunya orang yang ada di hati maupun pikiran Gu Xiaoran!     

Gu Xiaoran merasa benar-benar sangat lelah. Kesenangan tersebut juga dipaksakan hingga puncak yang sangat ekstrem. Pikiran dan tubuhnya dikendalikan oleh hawa nafsu sehingga dia tidak bisa melakukan apa lagi, dia hanya bisa bernapas dan membiarkan dirinya gemetar seperti daun yang tertiup angin.     

Pada akhirnya tanpa sadar Gu Xiaoran pun tertidur. Dia hanya tahu bahwa dirinya merasa sangat lelah hingga tidak ingin menggerakkan jari-jarinya. Sebelum tidur samar-samar dia mendengar Mo Qing berkata, "Kedepannya, jangan terlalu dekat dengan Shen Lang."     

Gu Xiaoran berpikir bahwa Mo Qing marah karena Shen Lang telah membantu dirinya meminum segelas bir tersebut.     

Biasanya, Gu Xiaoran akan menanyakan alasan tersebut kepada Mo Qing, namun malam ini Gu Xiaoran merasa sangat lelah, tubuhnya terasa pegal dan sangat lemas. Dia merasa nyeri di mana-mana dan otaknya seolah-olah telah mati sehingga dirinya tidak bisa berpikir lagi.     

Gu Xiaoran membalikkan badannya dan tertidur nyenyak. Entah berapa lama dia tertidur, tiba-tiba jam alarm yang ada di sebelah berdering. Gu Xiaoran yang tidur dengan nyenyak membalikkan badannya dengan tidak senang karena dibangunkan oleh jam alarm tersebut.     

Gu Xiaoran terkejut ketika kulitnya bergesekan dengan tubuh Mo Qing yang panas. Dia melihat Mo Qing yang bagai binatang buas sedang tertidur di sampingnya.     

Kedua tubuh yang telanjang berdekatan satu sama lain. Adanya gesekan antar kulit ketika Gu Xiaoran membalikkan badan. Gesekan tersebut seolah-olah menciptakan suasana yang mesra.     

Gu Xiaoran dengan tidak nyaman menggerakkan tubuhnya dengan tenang ke samping agar tidak menyentuh tubuh Mo Qing yang telanjang.      

Saat Gu Xiaoran menggerakan badannya, lengan Mo Qing yang ada di pinggangnya tiba-tiba mengencang. Mo Qing menarik Gu Xiaoran kembali ke dalam pelukannya. Tubuh Mo Qing yang tinggi menekan Gu Xiaoran sepenuhnya di bawah tubuhnya, sehingga dia tidak ada sedikitpun celah yang tersisa.     

Mo Qing menundukkan kepalanya untuk mencari bibir Gu Xiaoran, dia mencium bibirnya dengan lembut, lalu tangannya membelai ke bawah di sepanjang kulitnya.      

Gu Xiaoran sangat ketakutan sehingga tidak berani bergerak. Untungnya, Mo Qing hanya membelainya sebentar saja dan tidak melanjutkan gerakannya lagi. Setelah bertahan sebentar, Gu Xiaoran tertidur lagi karena sangat mengantuk.     

Keesokan harinya, Gu Xiaoran dibangunkan oleh seseorang dari tempat tidur.     

Gu Xiaoran membuka matanya yang masih terasa ngantuk. Di depannya ada wajah jelek Gu Tianlei yang tidak biasa.     

"Halo! Gu Xiaoran." Tianlei menggertakan giginya dan menyebutkan kata-kata tersebut satu per satu.     

Saat melihat Gu Tianlei, Gu Xiaoran ketakutan hingga berkeringat dingin. Gu Xiaoran langsung sadar diri dan segera melihat tempat tidur di sebelahnya dengan panik.     

Tidak ada orang!     

Mo Qing si bajingan itu sudah tidak ada lagi di sampingnya. Gu Xiaoran menundukkan kepalanya untuk melihat tubuhnya sendiri. Saat ini Gu Xiaoran sedang mengenakan setelan piyama dengan motif beruang.     

Kapan aku memakainya? Gu Xiaoran tidak ingat kapan dirinya mengenakan setelan piyama tersebut.     

Tidak peduli bagaimana dirinya mengenakan pakaian tersebut, untungnya dia telah mengenakan pakaian di tubuhnya dan tidak tampil telanjang. Jika tidak, begitu Gu Tianlei mengangkat selimut Gu Xiaoran, maka suasana akan menjadi tidak terkendalikan.     

"Kenapa kamu di sini?" Gu Xiaoran menghela napas lega. Jika Gu Tianlei bisa membangunkannya dari tempat tidur, sangat jelas bahwa Mo Qing pasti tidak ada di kamar.     

"Bukankah seharusnya kamu memberikanku sebuah penjelasan terlebih dahulu?" Wajah Gu Tianlei tampak gelap, bahkan lebih gelap daripada dasar panci. Gu Tianlei melemparkan ponsel Gu Xiaoran di hadapannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.