Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Lebih Berat Daripada Babi Mati!



Lebih Berat Daripada Babi Mati!

0Mo Qing benar-benar sudah lelah. Dia telah tidur sepanjang jalan.     
0

Setelah tiba di Kota Han.     

Gu Xiaoran bertanya kepada Mo Qing, "Kamu ingin pergi ke mana?"     

"Kamu pergi ke mana?" Mo Qing masih memejamkan matanya.     

"Ada hubungan apanya dengan kamu mengenai aku pergi ke mana?"      

"Aku ingin pergi ke tempatmu." Setelah mengucapkan kata tersebut, Mo Qing tidak bermaksud untuk berbicara lagi. Tidak peduli bagaimana Gu Xiaoran tidak menyetujuinya, Mo Qing tetap tidak menanggapi.     

Wajah Gu Xiaoran sangat jelek karena sikap Mo Qing yang terlalu keras kepala. Gu Xiaoran tidak lagi peduli dengan Mo Qing. Dia langsung mengendarai mobil ke arah Pulau Nanwan karena dia berencana untuk melemparkan dia balik ke sana.     

Tiba-tiba ponsel Mo Qing berdering. Meskipun deringan tersebut berbunyi berulang kali, Mo Qing tetap tidak membuka matanya.     

Akhirnya deringan itu berhenti. Sebuah pesan teks muncul pada ponsel Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran melirik layar ponsel yang menyala.     

Itu merupakan pesan teks dari Zhuo An. Tuan Besar sedang berada di Pulau Nanwan. Mohon jangan membiarkan Tuan Kecil kembali!     

Gu Xiaoran merasa pusing ketika melirik wajah Mo Qing yang tampan dengan sikap acuh tak acuh.     

Gu Xiaoran tidak tahu bagaimana Zhuo An mengetahui bahwa dirinya sedang bersama dengan Mo Qing, tetapi pesan teks tersebut menghilangkan pemikirannya untuk melemparkan Mo Qing kembali ke Pulau Nanwan.     

Awalnya Gu Xiaoran ingin membiarkan Mo Qing menginap di hotel. Namun setelah berpikir bahwa orang-orang Kota Han kebanyakan mengenalnya, jika Mo Qing pergi ke hotel, mungkin akan menimbulkan masalah lagi.     

Pada akhirnya, Gu Xiaoran membawa Mo Qing kembali ke loteng kecil.     

Gu Xiaoran memarkir mobil dan menemukan bahwa Mo Qing sudah tertidur dan sudah mabuk hingga tidak sadar diri lagi.     

Gu Xiaoran benar-benar ingin meninggalkan Mo Qing sendirian dan membiarkannya tidur di dalam mobil sepanjang malam.     

Akan tetapi mobil Mo Qing terlalu mewah. Jika Gu Xiaoran membiarkan Mo Qing di dalam mobil, Gu Xiaoran tidak tahu apakah Mo Qing akan dianggap sebagai orang kaya dan diculik orang.     

Gu Xiaoran menarik pintu mobil, dia meletakkan tangan Mo Qing ke bahunya. Setengah dari tubuh Mo Qing menekan Gu Xiaoran hingga dia tidak bisa berdiri dengan stabil.     

"Dasar pria yang lebih berat daripada babi mati!"     

Gu Xiaoran menyeret dan menarik Mo Qing dengan susah payah dan akhirnya berhasil membawanya ke dalam rumah.     

Ketika Gu Xiaoran menekan tombol, lampu tidak menyala. Gu Xiaoran baru teringat bahwa lampu di ruang tamu telah rusak dua hari yang lalu. Gu Xiaoran telah sibuk dengan rumah tua miliknya Gu Tianlei selama dua hari terakhir sehingga dia tidak sempat membeli lampu baru untuk menggantinya.     

Begitu pintu tertutup, dalam ruangan tampak sangat gelap.     

Mo Qing yang tadinya tidur seperti babi mati, tiba-tiba mendorong Gu Xiaoran. Dia sambil menanggalkan pakaian dan sambil berjalan ke kamar mandi dengan tenang.     

"Kamu tidak mabuk?" Gu Xiaoran sadar kembali ketika memandang Mo Qing yang sudah berjalan hingga ke pintu kamar mandi.      

Mo Qing bahkan tidak menanggapi Gu Xiaoran dan langsung masuk ke kamar mandi.     

Gu Xiaoran dengan susah payahnya menolong Mo Qing untuk masuk ke dalam rumah. Ketika mendengar suara air di kamar mandi, Gu Xiaoran merasa sangat marah hingga tidak bisa berbicara satu kata pun.     

Dalam sekejap mata, Mo Qing keluar dari kamar mandi. Dia tetap mengabaikan Gu Xiaoran dan langsung pergi ke lantai atas.     

Amarah Gu Xiaoran semakin besar. Gu Xiaoran mengejar Mo Qing dan meraih lengan bajunya. "Apakah kamu sengaja mempermainkanku?"     

Saat tangan Gu Xiaoran menyentuh Mo Qing, Gu Xiaoran merasa bahwa pinggangnya tiba-tiba mengencang. Mo Qing menekan Gu Xiaoran ke dinding dan menekan tubuhnya. Tubuh Gu Xiaoran seketika membeku.     

Mo Qing melengketkan bibirnya pada Gu Xiaoran, tetapi dia tidak melakukan tindakan selanjutnya. Mo Qing hanya melengketkannya dengan ringan dan menatap mata Gu Xiaoran dalam kegelapan.     

Tidak ada cahaya di ruangan itu sehingga mata Mo Qing menjadi lebih gelap dalam kegelapan. "Apakah kamu tidak tega meninggalkan aku sendirian?"     

Suara Mo Qing terdengar dingin seperti biasanya, tetapi adanya kemesraan yang tidak dapat diungkapkan pada kata 'tidak tega' tersebut.      

Gu Xiaoran merasa tidak nyaman ketika memikirkan untuk menemani orang minum bir di Kota Yan.     

Mo Qing boleh tidak membantu Gu Xiaoran karena merasa dirinya sangat memalukan, tetapi dia malah membantu bajingan-bajingan tua itu untuk membiarkan dirinya minum bir. Ini sungguh keterlaluan.     

Gu Xiaoran memalingkan wajahnya dan tidak ingin peduli dengan Mo Qing.     

Mo Qing mengangkat tangan dan mencubit rahang Gu Xiaoran. Mo Qing membalikkan wajahnya dan menatapnya dalam kegelapan.     

Setelah itu, Mo Qing mendekati Gu Xiaoran dan menggigit bibirnya.     

"Sakit!"     

Saat Gu Xiaoran ingin berbicara.     

Mo Qing menciumnya dengan ganas, dia menggunakan lidahnya untuk membuka gigi Gu Xiaoran supaya lidahnya masuk lebih dalam.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.