Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kamu Duduk di Atas Badanku



Kamu Duduk di Atas Badanku

0"Jika tidak duduk di belakang, kamu ingin duduk di mana?" Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam untuk menekan amarahnya. Dia tidak ingin berdebat dengan pemabuk yang menyusahkan dirinya.     
0

Mo Qing melirik dengan malas ke kursi pengemudi, "Sini!"     

"Jika kamu duduk di sini, bagaimana bisa aku mengemudi?"     

"Kamu duduk di atas badanku!" Mo Qing tersenyum dan seringai jahat muncul di sudut mulutnya.     

Wajah Gu Xiaoran seketika menjadi hitam ketika dia memikirkan kondisi di mana dirinya dengannya berdempetan di kokpit ketika menerbangkan helikopter.     

Apakah setelah bermain di helikopter, dia masih ingin bermain di dalam mobil?     

Mimpi saja! Umpat Gu Xiaoran.     

"Tidak mungkin!'     

"Hei!" Mo Qing melengkungkan sudut mulutnya, dia membengkokkan badannya dan hendak duduk ke dalam mobil. Wajah Mo Qing sangat tampan, tetapi sikapnya sangat brengsek.     

Gu Xiaoran buru-buru menyeret Mo Qing dan mencegahnya untuk masuk ke dalam mobil.     

Gu Xiaoran menggertakkan giginya dan mengangkat lengan Mo Qing yang bengkok di dalam mobil. DIa pun berjalan terhuyung-huyung melewati mobil depan dan menuju kursi penumpang.     

Kali ini meskipun bajingan ini bersandar di seluruh tubuh Gu Xiaoran dan menekannya hingga kehilangan stabil, tetapi Mo Qing tidak mempersulitnya. Mo Qing dengan saksama mengikuti Gu Xiaoran jalan menuju ke kursi penumpang.     

Gu Xiaoran takut bajingan ini akan membuat masalah lagi sehingga dia dengan cepat membuka pintu dan melemparkannya ke dalam mobil, lalu menutup pintunya kembali. Gu Xiaoran duduk di kursi pengemudi. Dia sambil mengenakan sabuk pengaman, sambil bertanya, "Kamu ingin pulang ke mana?"     

Gu Xiaoran tidak mendengar respon dari Mo Qing ketika dia telah mengenakan sabuk pengaman. Dia menoleh kepalanya dan melihat bajingan tersebut tidak mengenakan sabuk pengaman. Mo Qing menutup matanya dan berbaring di kursi penumpang, Gu Xiaoran tidak tahu apakah Mo Qing ketiduran atau tidak ingin peduli dengan dirinya.     

"Aku tanya, kamu ingin pulang ke mana?"     

Mo Qing tidak merespon!     

Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam!     

Gu Xiaoran hanya bisa bersabar!     

Bagaimanapun, perjalanan dari Kota Yan ke Kota Han memerlukan satu jam perjalanan. Gu Xiaoran membiarkan Mo Qing tidur terlebih dahulu dan telah tiba di Kota Han dia baru bertanya lagi padanya.     

"Kencangkan sabuk pengaman!"     

Mo Qing tetap tidak meresponnya.     

Gu Xiaoran telah memanggil Mo Qing beberapa kali, tetapi Mo Qing bersikeras tidak ingin meresponnya.     

Tidak peduli seberapa baik emosinya Gu Xiaoran, sekarang emosinya melonjak gara-gara Mo Qing. Gu Xiaoran menyalakan mobil dan mengerem mobil dengan tajam.     

Saat tubuh Mo Qing mencondongkan ke depan, secara naluriah dia mengulurkan tangannya untuk menopang panel depan. Mo Qing membuka matanya dan melirik Gu Xiaoran dengan dingin. Setelah itu dia menutup matanya lagi dan tidak bermaksud untuk menjawab pertanyaan Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran sangat marah. "Aku menyuruhmu mengenakan sabuk pengaman!"     

Mo Qing tidak bermaksud untuk peduli dengan Gu Xiaoran, dia bersandar di kursi dan terus memejamkan matanya untuk istirahat.     

"Mo Qing, kamu hari ini kenapa bertindak begitu aneh? Apakah kamu berencana untuk menghabiskan waktu di sini untuk satu malam?"     

"Kamu boleh pergi sendiri." Mo Qing berbicara dengan malas.     

Gu Xiaoran pernah melihat berbagai sikapnya yang brengsek, sombong, dan suka bertindak sesuai keinginannya, tetapi dia belum pernah melihat Mo Qing terus diam seperti ini. Kelopak mata Gu Xiaoran berkedut karena marah.     

Setelah melototi Mo Qing dengan lama, Gu Xiaoran benar-benar tidak memiliki cara untuk melawannya jadi dia hanya bisa melepaskan sabuk pengaman dan bersandar ke arah Mo Qing untuk membantunya mengenakan sabuk pengaman.     

Pada saat tubuh Gu Xiaoran menyentuh tubuh Mo Qing, Mo Qing membuka matanya dan menatap Gu Xiaoran dari jarak dekat. Napas Mo Qing yang hangat menyembur ke wajah Gu Xioaran. Gu Xiaoran mengangkat kepalanya untuk menatap mata Mo Qing. Jantung Gu Xiaoran tiba-tiba berdetak kencang.     

Gu Xiaoran sibuk meraih sabuk pengaman dan mundur ke belakang.     

Mo Qing meremas dagu Gu Xiaoran dan hendak menciumnya. Dari sudut matanya, Mo Qing melihat Shen Lang keluar dari hotel, matanya seketika menjadi dingin. Dia melepaskan Gu Xiaoran dan menutup matanya lagi.     

Gu Xiaoran menghela napas lega, dia dengan cepat membantu Mo Qing untuk mengenakan sabuk pengaman. Kemudian dia mengenakan sabuk pengamannya sendiri lagi dan menyalakan mobil untuk pergi.     

Ketika mendengar deru mobil, Shen Lang mengangkat kepala untuk melihat kemari, tetapi mobil telah keluar dari gerbang dan tidak nampak jejaknya.     

Shen Lang membuka telapak tangannya, ada sebuah anting-anting liontin kristal di telapak tangannya. Shen Lang menemukan anting-anting tersebut di depan pintu ruangan pribadi. Shen Lang ingat bahwa Gu Xiaoran mengenakan anting-anting tersebut. Saat Shen Lang ingin mengejarnya, sosok Gu Xiaoran telah menghilang.     

"Tuan Shen, ternyata kamu di sini. Aku dari tadi mencarimu." Wang Huandong berlari keluar.     

Shen Lang memasukkan anting-anting tersebut ke dalam saku celananya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.