Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Dasar Bajingan



Dasar Bajingan

0Gu Xiaoran masuk ke dalam taksi. Melihat Mo Qing duduk sendiri di kursi pengemudi dan menyalakan mobil, hati Gu Xiaoran seketika menegang. "Dasar bajingan!"      
0

Gu Xiaoran menyuruh taksi untuk berhenti. Dia turun dari mobil di tengah keluhan sopir yang merasa tidak senang.     

Gu Xiaoran jalan mendekati mobil Pagani yang lampunya sedang dinyalakan. Dia melihat Mo Qing berbaring di setir mobil. Mo Qing tampak tidak bergerak. Gu Xiaoran pun mengetuk jendela mobilnya. "Bukankah kamu mengatakan bahwa sopir akan datang, apakah kamu sudah memanggilnya?"     

Ketika mendengar suara Gu Xiaoran, Mo Qing menggosok alisnya dan mengangkat kepalanya. Dia menatap Gu Xiaoran dan tidak mengatakan apa-apa.     

"Jangan-jangan, kamu tidak menelepon untuk memanggil sopir."     

"Mengenai apakah aku ada meneleponnya, apakah ada hubungannya dengan kamu?"     

"Kamu tidak boleh menyetir mobil!" Gu Xiaoran memberi isyarat pada Mo Qing untuk menyuruhnya menurunkan jendela mobil.     

Mo Qing melirik Gu Xiaoran dan tidak peduli dengannya, lalu menyalakan mesin.     

Ekspresi Gu Xiaoran berubah, dia dengan cepat membuka pintu mobil. "Apakah kamu sudah gila? Ini merupakan pengemudian dalam keadaan mabuk."     

"Emang kenapa?" Mo Qing mengerutkan kening.     

"Mo Qing, kamu jangan berpikir bahwa kamu memiliki sangat banyak uang jadi jika terjadi kecelakaan kamu bisa menyelesaikannya dengan uang. Jika kamu telah menabrak seseorang, kamu bisa menggunakan uang untuk menyeimbangkan hati nuranimu, tetapi jika kamu terluka, apakah kamu juga ingin menggunakan uang untuk menyelesaikannya?"     

Mo Qing menatap Gu Xiaoran tanpa bergerak.     

"Turun!" Gu Xiaoran mengulurkan tangan untuk mematikan mesin mobil.     

"Akankah kamu peduli dengan hidup dan kematianku?" Mo Qing menyipitkan matanya untuk menatap Gu Xiaoran. Suaranya terdengar tidak dingin dan tidak hangat di celah kemabukan.     

"Selama itu adalah seseorang yang aku kenal, aku tidak akan bisa tidak mempedulikannya jika aku ketemu dengan situasi seperti ini."     

"Hanya ini saja?"     

"Benar!"     

Mo Qing tersenyum dengan dingin, dia memalingkan wajahnya dan tidak lagi menatap Gu Xiaoran, ekspresinya tampak asing. "Minggir!"     

Gu Xiaoran tidak tahu apa yang membuat Mo Qing bertindak seperti orang gila hari ini. Dia tidak bisa baik-baik berbicara dengannya. Dia marah hingga benar-benar ingin meninggalkan Mo Qing sendirian dan tidak ingin peduli dengannya lagi.     

Akan tetapi Gu Xiaoran takut bajingan ini akan benar-benar mengendarai mobil begitu dia pergi.     

Jika Mo Qing mengendarai mobil dengan kondisi seperti ini, nanti benar-benar akan terjadi kecelakaan.     

Gu Xiaoran menghela napas diam-diam, lalu dia mengulurkan tangannya untuk menyeret Mo Qing. "Keluar dari mobil, aku yang akan menyetir."     

Mo Qing menatap Gu Xiaoran dengan diam tanpa bergerak.     

"Aku menyuruhmu turun dari mobil!" Kesabaran Gu Xiaoran hampir mencapai batas.     

"Bukankah kamu sudah pergi, mengapa kamu kembali lagi?"     

Gu Xiaoran tersentak marah, dia tidak ingin melayani Mo Qing.     

"Jika aku mati, maka tidak akan ada yang menyiksamu lagi. Kamu akan mendapatkan kebebasan."     

"Bebas adikmu!" Gu Xiaoran tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata kasar, "Kamu benar-benar adalah bajingan!"     

"Hehe..."     

Mo Qing tertawa pelan, dia tiba-tiba mengulurkan tangan untuk menyeret Gu Xiaoran. Dia memeluk Gu Xiaoran dengan erat dan menundukkan kepalanya untuk mencium bibir merahnya Gu Xiaoran.     

Seketika ada napas dingin bercampur dengan bau alkohol tadi berhembus ke arahnya.     

Tubuh Gu Xiaoran tiba-tiba membeku.     

Kemudian Gu Xiaoran merasakan tangan Mo Qing masuk ke dalam roknya dan melihat bahwa ada api yang membara pada mata Mo Qing. Gu Xiaoran seketika panik, dia buru-buru mengulurkan tangan untuk meraih tangan Mo Qing yang sedang bertindak dan buru-buru berjuang untuk keluar dari mobil.     

Wajah Gu Xiaoran memerah. Roknya kerut hingga sangat berantakan. Dia merasa sangat malu.     

Mo Qing menatap Gu Xiaoran dari kursi pengemudi sambil tersenyum.     

Wajah Gu Xiaoran membiru karena marah. Dasar bajingan, kemabukan pun tidak bisa mengubah sifatnya yang mesum itu. Umpat Gu Xiaoran     

Gu Xiaoran membenarkan roknya dan merapikan rambutnya yang berantakan. Dia menarik Mo Qing keluar dari mobil dengan kasar.     

Kali ini Mo Qing tidak melawan Gu Xiaoran. Dia membiarkan Gu Xiaoran menyeret dirinya keluar. Tiba-tiba Mo Qing menekan badan Gu Xiaoran, bebannya yang berat itu hampir mematahkan pinggang Gu Xiaoran.     

"Sialan!"      

Gu Xiaoran menggunakan banyak upaya untuk menahan Mo Qing. "Berdiri dengan baik!"     

Mo Qing tidak peduli dan masih bersandar pada Gu Xiaoran. Dia tidak peduli apakah tubuh mungil Gu Xiaoran bisa menahan tinggi tubuhnya yang 189 cm..     

Gu Xiaoran menggunakan banyak upaya untuk mendorong Mo Qing kembali ke mobil, dia dengan cepat membuka pintu belakang.     

'Plak' Suara pintu tertutup.     

Mo Qing mendorong kembali pintu belakang tersebut. "Aku tidak mau duduk di belakang!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.