Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Makan Kamu!



Makan Kamu!

0"Apa maksudmu menyuruhku menjauh pria itu? Entah kenapa aku merasa aneh ketika mendengar kata ini?" Gu Xiaoran mengerutkan keningnya.     
0

"Aku juga sama." Gu Tianlei bangkit dengan raut wajahnya yang cemberut, ia berjalan ke arah pintu.     

"Hei, kamu mau pergi ke mana?"     

"Aku merasa bosan berada di kamar terus, aku ingin pergi jalan-jalan."     

"Aku belum makan malam dan rencananya aku mau memasak. Apakah kamu sudah makan? Jika belum, mari makan sama-sama."     

"Belum makan!"     

"Kamu ingin makan apa?"     

Makan Kamu! Gu Tianlei hanya berani mengatakan ini di dalam hatinya, "Terserah kamu mau masak apa." Gu Tianlei membanting pintu dan dia pun langsung bergegas keluar.     

"Temperamen bocah ini semakin buruk." Gu Xiaoran merasa bahwa perubahan sikap Gu Tianlei sangat tidak jelas.     

Rumah Tua Gu Tianlei tidak berada di Kota Han, melainkan di sebuah kota kuno yang jaraknya lebih dari seratus kilometer dari Kota Han, yaitu Kota Yan!     

Gu Tianlei mengirim pesan teks, [Jika prosedur telah selesai, pergi dan duduk sebentar di Restoran Jin Mantang, kamu tidak perlu ikut makan malam.]     

Dalam dua hari berikutnya, Gu Xiaoran pergi ke Kota Yan untuk menyelesaikan prosedur rumah tua dan hanya dia hanya tinggal memberikan stempel saja.     

Atasan telah mengatakan bahwa supaya banyak orang bisa melihat secara langsung, maka pengecapan stempel akan menjadi acara terpenting pada acara perjamuan perayaan.     

Dengan kata lain, stempel terakhir harus dicap setelah perjamuan perayaan berakhir.     

Gu Xiaoran merasa sedikit bosan. Namun demi mendapatkan stempel, dia harus pergi ke Restoran Jin Mantang tepat waktu.     

Dikatakan bahwa itu merupakan acara pengumpulan tetangga lama, tetapi sebenarnya itu adalah perjamuan untuk para pemimpin Kota Yan sebagai tanda terima kasih atas pendirian jalan budaya dan pelestarian rumah tua yang diturunkan oleh nenek moyang mereka dari generasi yang tidak dikenal.     

Jika dikatakan dengan terus terang, itu adalah bentuk lain dari sebuah hiburan.     

Hanya ketika para pemimpin dilayani dengan nyaman, jalan budaya ini akan dapat berkembang lebih baik.     

Hal yang paling membuat Gu Xiaoran benci adalah sanjungan seperti ini.     

Meskipun Gu Xiaoran tidak perlu melakukan apa-apa, tentu saja ada orang yang suka melakukan hal semacam ini. Tetapi walaupun hanya duduk di sana saja, Gu Xiaoran tetap merasa tidak nyaman.     

Gu Xiaoran mengutuk Gu Tianlei secara mati-matian. Sesuai dugaannya, datang ke sini pasti akan terjadi sesuatu yang buruk.     

Semua pemimpin dari berbagai departemen pemerintah dan investor besar diundang, tidak dapat dihindari bahwa acara seperti ini sedikit formal. Mereka juga telah menyewa semua ruang pribadi Restoran Jin Mantang.     

Gu Xiaoran duduk di ruang pribadi yang tidak ada pejabat senior maupun investor.     

Baru saja duduk, seorang pria paruh baya berwajah merah berjalan melewati pintu dan secara tidak sengaja, pria tersebut melirik ruang pribadi tersebut dan sekilas melihat Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran samar-samar ingat dengan pria ini. Wang Huandong, Direktur Biro Kebudayaan Kota Yan. Wang Huandong dulu juga tinggal di jalan tua tersebut.     

"Bukankah ini adalah Xiaoran? Aku sudah bertahun-tahun tidak melihat kamu balik ke sini. Apakah kamu datang sendirian saja? Tianlei tidak datang bersama denganmu?"     

Gu Xiaoran jarang mengunjungi rumah tua sebelumnya, dia tidak menyangka bahwa Wang Huandong akan mengingatnya.     

"Tianlei tidak bisa datang, jadi saya mewakilinya." Meskipun Gu Xiaoran tidak suka bersosialisasi dengan orang-orang ini, tetapi karena Wang Huandong telah menyebutkan namanya sehingga dia harus bangkit untuk bersosialisasi dengannya.     

"Jika aku tidak salah ingat, Tianlei telah mengubah nama rumah tua dengan namamu."     

"Mengganti menjadi nama saya agar saya bisa lebih gampang membantunya untuk mengurus rumah tersebut. Rumah tetap masih punya miliknya."     

"Ayuk, ke ruang pribadi kami. Beberapa orang di sana menyaksikanmu tumbuh dewasa. Mereka kadang-kadang akan membicarakan tentang kamu. Mereka mengatakan bahwa mereka sudah lama tidak melihatmu pulang. Kamu jarang kembali, mari kita ke sana untuk menyapa mereka sambil ngobrol." Wang Huandong jelas tidak peduli dengan siapa yang menjadi pemilik rumah itu. Dia hanya ingin mencari topik pembicaraan saja. Setelah mengucapkan kata-kata manis, Wang Huandong langsung menuju ke topik utama.     

"Yang hadir hari ini semuanya adalah pemimpin, saya tidak ikut denganmu pergi ke sana. Lagi pula kedepannya saya akan sering pulang, saat itu saya baru pergi untuk menyapa mereka."     

"Biasanya semua orang sibuk satu sama lain. Bagaimana bisa bertemu dengan begitu mudah."     

Wang Huandong menyeret Gu Xiaoran dari tempat duduknya dan pergi ke ruang sebelah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.