Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Tidak Ingin Melakukannya



Aku Tidak Ingin Melakukannya

0"Kamu tidak ingin melakukan apa?" Mo Qing menundukkan kepalanya. Napasnya berhembus di sekitar telinga Gu Xiaoran. Perlahan Mo Qing dengan menyentuh telinga Gu Xiaoran dengan bibirnya.     
0

Seketika Gu Xiaoran menggigil, kesadaran yang tersisa memberitahu dirinya bahwa dirinya tidak boleh begini lagi. Jika Gu Xiaoran menuruti nafsunya, dia hanya akan terjerumus lebih dalam. Jika hal itu terjadi, maka dirinya akan kalah hingga tidak tersisa apa pun, "Aku tidak ingin melakukannya."     

Mo Qing tertawa dengan pelan, dan tidak ada emosi dalam suaranya. Kemudian Gu Xiaoran mengangkat kelopak matanya untuk menatap Mo Qing, tidak ada sedikit pun nafsu yang tampak pada mata Mo Qing.     

Apakah aku sendiri yang terlalu banyak berpikir?     

Pengakuan tersebut membuat Gu Xiaoran yang semula merasa malu tiba-tiba berubah menjadi marah. Pipinya yang memerah karena tersipu malu, kini berubah menjadi merah karena marah. Kemudian dia berkata dengan penuh amarah, "Lepaskan aku!"     

"Aku adalah tipe orang yang akan membalas dendam. Ketika aku telah membalas dendam, aku akan melepaskanmu." Mata Mo Qing menjadi gelap dalam sekejap.     

"Balas dendam?"     

Sebelum Gu Xiaoran melakukan reaksi apapun, wajah Mo Qing seketika mendekati di depan matanya. Mo Qing dengan ringan menekan bibir Gu Xiaoran dengan bibirnya.     

Mo Qing menekan bibir Gu Xiaoran dengan ringan. Dia menghembuskan napas ringan di pipi Gu Xiaoran sehingga Gu Xiaoran merasa geli.     

Mo Qing tidak melakukan gerakan lain lagi. Dia hanya menatap Gu Xiaoran dengan jarak yang dekat dan matanya berangsur-angsur tampak menjadi lebih antusias.     

Jantung Gu Xiaoran tiba-tiba menegang, dia hampir tidak bisa bernapas. Frekuensi detak jantungnya seketika menjadi tidak beraturan, seolah-olah jantungnya akan keluar dari dadanya.     

Gu Xiaoran benar-benar sangat gugup dan tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menjilat bibirnya. Akan tetapi lidahnya malah menyentuh bibir Mo Qing yang panas.     

Napas Mo Qing seketika menjadi semakin panas, api yang ada di mata Mo Qing juga tampak semakin membara.     

Mo Qing tidak melanjutkan gerakannya, dia justru melepaskan bibir Gu Xiaoran. Saat ini Mo Qing sedang menahan nafsunya, "Ini adalah akibat darimu telah memprovokasiku. Mari lihat apakah kedepannya kamu masih berani memprovokasi aku lagi tidak?"     

Gu Xiaoran tiba-tiba menyadari bahwa balas dendam yang dikatakan oleh Mo Qing adalah dirinya telah mencium Mo Qing tadi.     

Kemerahan yang baru saja mulai memudar di wajah Gu Xiaoran seketika muncul lagi. Jika tindakan tersebut terus dilakukan, maka Gu Xiaoran benar-benar akan mati karena malu.     

"Aku sudah ngantuk."     

Mo Qing berbalik badannya ke samping dan tidak menarik kembali lengannya lagi. Dia meletakkan tangannya di bawah kepala Gu Xiaoran dan berkata, "Tidurlah."     

Gu Xiaoran terus menggeliatkan badannya dan akhirnya tertidur di pelukan Mo Qing seperti seekor kucing. Gu Xiaoran tidak tidur dengan nyenyak, dia menarik sudut baju Mo Qing dengan erat dan berbisik dalam mimpinya, "Jangan pergi, jangan tinggalkan aku sendirian."     

Mo Qing mengencangkan lengannya dan memeluk Gu Xiaoran lebih erat lagi.     

Gu Xiaoran merasakan ada lengan yang kuat melingkari tubuhnya, dan perlahan-lahan dia pun menjadi tenang.     

Ketika Gu Xiaoran terbangun, di sampingnya sudah tidak ada sosok Mo Qing lagi. Gu Xiaoran pun bangkit dari tempat tidur dan melihat ke ruang tamu loteng kecil. Saat tidak menemukan siapa-siapa di sana, dia pun mulai merasa gelisah.     

Tiba-tiba ponselnya berdering.     

"Xiaoyue!"     

"Xiaoran, si bocah Gu Tianlei itu. Eh salah, Superstar Korea itu."     

"Dia kenapa?" Semenjak Gu Tianlei masuk ke industri musik, Gu Xiaoran selalu khawatir dengannya. Setiap kali mendengar nama Gu Tianlei, dia merasa sangat gugup.      

"Dia akan mengadakan konser domestik pertamanya di Kota Han dalam satu minggu kemudian, apakah kamu tidak tahu?"     

"Aku tidak tahu."     

"Apakah dia tidak memberitahukannya kepadamu."     

"Aku tidak kenal dengan Superstar Korea, bagaimana dia akan memberitahu hal itu kepadaku?" Karena identitas Gu Tianlei adalah sebuah misteri, Gu Xiaoran akan berpura-pura tidak mengenal Si Superstar Korea. Dia tidak ingin menimbulkan masalah yang tidak seharusnya terjadi.     

"Oh, ternyata begitu." Cheng Xiaoyue yakin bahwa Gu Tianlei adalah si serigala malam. Tetapi melihat Gu Xiaoran menyangkalnya, Cheng Xiaoyue pun tidak ingin memaksanya untuk mengakuinya, "Ketika konsernya dimulai, bagaimana jika kita sama-sama pergi untuk menonton konsernya?"     

"Nanti kita bicarakan lagi, aku harus bekerja saat liburan. Jadi aku tidak tahu apakah aku punya waktu atau tidak."     

"Baiklah kalau begitu." Cheng Xiaoyue merasa sedikit kecewa. Dia berpikir bahwa dengan adanya hubungan Gu Xiaoran dengan Gu Tianlei, dia bisa meminta Gu Xiaoran untuk mendapatkan tiket konser. Namun sepertinya harapan itu telah lenyap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.