Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku



Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku

0Begitu Mo Qing turun dari tempat tidur, Gu Xiaoran langsung membuka matanya.     
0

"Mo Qing." Gu Xiaoran samar-samar dapat melihat Mo Qing berjalan pergi. Gu Xiaoran berbaring di tempat tidur sehingga dia tidak bisa melihat wajah Mo Qing dari pandangannya. Dia hanya dapat melihat sosok yang kabur. Dia tiba-tiba merasakan ketakutan yang sudah lama tidak pernah dia rasakan, "Jangan pergi!"     

"Kenapa?" Mo Qing berhenti.     

"Temani aku untuk tidur sebentar." Gu Xiaoran menghela napas lega ketika melihat Mo Qing berjalan kembali ke tempat tidur. Namun rasa putus asa di hatinya tidak menghilang. Gu Xiaoran takut bahwa Mo Qing akan menghilang dalam sekejap mata.     

"Apakah kamu merasa tidak nyaman?" Tanya Mo Qing. Gu Xiaoran tidak pernah meminta Mo Qing untuk tidur dengannya. Mo Qing sedikit terkejut ketika melihat wajah Gu Xiaoran yang tampak putih pucat. Dia khawatir dengan Gu Xiaoran, sehingga dia menyentuh dahinya dan mendapati bahwa suhunya masih dalam kondisi normal.     

"Aku bukannya merasa tidak nyaman, tapi aku hanya tidak ingin kamu pergi."     

Kedua orang tersebut tidak mengungkit hal yang terjadi di pesta malam tadi.     

Mo Qing berdiri dalam diam untuk menatap Gu Xiaoran tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Gu Xiaoran merasa tidak nyaman saat Mo Qing menatapnya seperti itu. Wajah Gu Xiaoran perlahan menjadi merah, "Aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya ingin kamu menemaniku."     

Gu Xiaoran tidak berani mengangkat kepalanya. Dia dapat merasakan bahwa tempat tidurnya perlahan-lahan ada beban yang melanda. Dia tahu bahwa Mo Qing sedang duduk di dekatnya, tanpa sadar jantungnya berdebar dengan kencang.     

"Baiklah, aku tidak akan pergi!' Mo Qing memandangi wajah Gu Xiaoran yang memerah. Kemudian dengan lembut dia membelai pipi Gu Xiaoran yang panas dengan jari-jarinya yang ramping.     

Ini bukan pertama kalinya mereka tidur dalam satu ranjang, tetapi suasana hari ini berbeda dari sebelumnya. Kali ini ada suasana mesra yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata biasa.     

Jantung Gu Xiaoran berdetak kencang seperti berirama cepat. Dia memalingkan wajahnya dari jari-jari Mo Qing untuk memecahkan suasana yang terlalu mesra. Kemudian dia berguling ke samping dan meluangkan setengah bagian dari tempat tidurnya, "Aku sangat ngantuk, aku tidur dulu."     

Tanpa menunggu Mo Qing baring di atas ranjang, Gu Xiaoran berbaring dan meraih selimut untuk membungkus dirinya dengan erat.     

Mo Qing merasa sangat marah, namun dia juga ingin tertawa saat melihat sikap Gu Xiaoran yang lucu ini. Jika dia benar-benar ingin melakukan apa-apa denganku, apa gunanya selimut itu? Batin Mo Qing.     

Mo Qing melepaskan mantelnya dan berbaring miring untuk memeluk Gu Xiaoran yang sudah terbungkus oleh selimut tersebut, lalu dia pun memejamkan matanya.     

Terlalu banyak hal yang telah terjadi akhir-akhir ini. Mo Qing harus waspada dengan serangan Cheng Guoliang terhadap Gu Xiaoran sehingga dia tidak memiliki banyak waktu untuk istirahat. Oleh karena itu dia juga merasa sangat lelah.     

Gu Xiaoran berbaring sebentar dan melihat Mo Qing tidak bergerak, dia diam-diam membuka matanya. Dia melihat Mo Qing sedang memejamkan matanya. Alisnya tampak rapi seolah-olah pernah dirapikan dan bulu matanya juga panjang dan lebat seperti kuas kecil.     

Gu Xiaoran tidak bisa menahan dirinya untuk berbalik badan dan menghadap ke arah Mo Qing. Dengan lembut dia menyentuh bulu mata Mo Qing yang tebal dengan jari-jarinya, "Apakah kamu memiliki tujuan lain dalam menyuruhku kuliah di Universitas A?"     

Mo Qing meraih tangan kecil Gu Xiaoran yang bandel tanpa membuka matanya. "Iya."     

"Kamu ingin aku melakukan apa?" Gu Xiaoran telah menerima kenyataan bahwa Mo Qing sedang memanfaatkan dirinya untuk mendapatkan sesuatu. Dia pun memilih untuk menghadapi secara langsung supaya tidak perlu memikirkan hal-hal yang aneh lagi. Dengan demikian dia juga tidak akan terluka olehnya.     

Mo Qing membuka matanya dan menatap lurus ke arah Gu Xiaoran, "Apakah kamu takut aku menjualmu?"     

"Sebelumnya kamu menjualku kepada Han Ke untuk mendapatkan Perusahaan Shengtang. Kali ini kamu ingin menjualku kepada siapa lagi?" Gu Xiaoran tidak menghindari tatapan Mo Qing, dia justru menatapnya balik. Gu Xiaoran tidak akan melupakan percakapan antara Mo Qing dan Han Ke.     

Tiba-tiba Mo Qing mengencangkan tangannya dan menarik Gu Xiaoran sehingga Gu Xiaoran jatuh di dada Mo Qing, "Kamu hanya bisa menjadi milikku. Siapa pun tidak bisa membelimu dari tanganku."     

"Aku sudah pernah dijual olehmu. Siapa yang akan percaya denganmu lagi?" Gu Xiaoran berusaha untuk bangkit dari pelukan Mo Qing, namun Mo Qing memeluk pinggangnya dengan erat sehingga membuatnya menempel di dadanya dengan lekat.     

Kemudian Mo Qing tersenyum sinis. Dia hanya ingin memanfaatkan Han Ke agar Gu Xiaoran masuk ke dalam jebakannya. Mata Mo Qing tiba-tiba menjadi gelap, dia memegang pinggang Gu Xiaoran lalu tiba-tiba membalikkan badannya dan menekan Gu Xiaoran di bawah tubuhnya.     

Gu Xiaoran merasa bahwa telapak tangan Mo Qing yang ada di pinggangnya sangat panas. Jantung Gu Xiaoran berdetak sangat kencang. Kemudian dia menurunkan kelopak matanya dan tidak berani menatap mata Mo Qing. Dengan lembut Gu Xiaoran mendorong dada Mo Qing dan berbisik, "Mo Qing, aku hari ini tidak ingin melakukannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.