Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tidak Perlu Khawatir



Tidak Perlu Khawatir

0Sebelumnya Cheng Xiaoyue pernah bercerita tentang wanita paruh baya itu. Dia adalah He Meizhen, wanita yang merebut ayahnya Cheng Xiaoyue dari ibunya Cheng Xiaoyue.     
0

He Meizhen menepuk tangan Cheng Peini dengan pelan dan dan menghela napas panjang, setelah itu baru dia bicara, "Mo Qing, sepertinya kamu terlalu ceroboh dalam melakukan tunangan ini sampai Papamu sangat marah."     

Mo Qing menggenggam pinggang Gu Xiaoran dengan erat dan tidak membiarkannya pergi, "Papaku bahkan tidak peduli dengan urusanku, jadi Bibi He tidak perlu khawatir dengan hal ini."     

He Meizhen tidak menyangka Mo Qing akan mempermalukannya seperti ini. Senyuman di wajahnya seketika langsung membeku. He Meizhen masih ingin melanjutkan pembicaraannya untuk memperoleh kembali harga dirinya.     

Tiba-tiba Cheng Guoliang melirik He Meizhen dan menghentikannya untuk berbicara. Kemudian Cheng Guoliang tersenyum pada Mo Qing dan berkata, "Peini masih muda dan ceroboh. Peini sangat mengagumimu selama beberapa tahun terakhir, jadi dia kehilangan kendali. Sedangkan Bibi He sangat peduli padamu sehingga dia mengatakan itu padamu. Kamu tidak perlu masukkan ke hati."     

"Paman Cheng kamu terlalu sensitif. Aku tidak peduli dengan hal kecil seperti ini." Mo Qing mengatakan bahwa dirinya tidak peduli, tetapi api di matanya tidak mereda sedikit pun.     

Li Xinyao berjalan kemari saat suasana mulai menegang, kemudian dia bertanya, "Apa yang sedang terjadi? Apakah aku melewatkan sesuatu?"     

Li Xinyao dari tadi sudah melihat apa yang telah terjadi di sini. Dia datang kemari bukan untuk menanyakan apa yang telah terjadi, dia hanya ingin menyalakan api yang hampir padam saja. Dia ingin membuat Gu Xiaoran semakin malu.     

"Ini hanya merupakan kesalahpahaman saja, bubarlah." Kedua mata Mo Qing tampak tenang, dia tidak menatap Li Xinyao sama sekali.     

Mo Qing melepaskan tangannya yang sedang memeluk pinggang Gu Xiaoran dan menggandeng tangannya lalu menariknya untuk pergi.     

Gu Xiaoran melihat Mo Qing membelakangi kerumunan dengan wajah dingin dan tidak menunjukkan ekspresi apapun, tetapi ada amarah di matanya.     

Meskipun Mo Qing membelanya, tetapi Gu Xiaoran tidak menyangkal bahwa ayahnya telah melakukan tindakan dalam menjebak Imperial Group.     

Gu Xiaoran perlahan-lahan merasa kedinginan di hatinya.     

Ketika berjalan sampai di tempat yang tidak ada orang, Gu Xiaoran bertanya dengan lembut, "Siapakah Youyou itu?"     

Mo Qing melirik Gu Xiaoran dan berkata dengan dingin, "Tidak usah menanyakan apa-apa."     

Saat itu juga dalam hati Gu Xiaoran merasa kecewa sekali lagi. Dia menganggukan kepalanya dengan pelan, kemudian berbalik badannya, dan pergi.     

Gu Xiaoran tiba-tiba ditarik oleh Mo Qing dan tanpa sadar jatuh ke arah Mo Qing. Tubuhnya seketika menghadap ke arah Mo Qing. Gu Xiaoran menghadapi Mo Qing dan bagian belakang kepalanya ditekan oleh tangan Mo Qing yang besar, seluruh orangnya ditekan ke dalam pelukan Mo Qing.     

Gu Xiaoran ingin mendorong Mo Qing, tetapi tangan Mo Qing langsung memeluk punggungnya dan memeluknya dengan erat. Mo Qing menempelkan bibirnya di telinga Gu Xiaoran dan berbisik, "Apakah kamu ingin melarikan diri?"     

"Aku tidak akan melarikan diri. Aku hanya ingin menyendiri dengan tenang." Jika Gu Xiaoran melarikan diri berarti menandakan bahwa dia telah merasa bersalah.     

Gu Xiaoran tidak tahu berapa banyak hal yang telah terjadi pada dua tahun lalu. Kemungkinan dirinya juga terlibat dalam hal tersebut, tetapi dia tidak memiliki pikiran buruk seperti yang dikatakan oleh Cheng Peini sehingga dia tidak merasa bersalah dan malu.     

"Gu Xiaoran, kamu tidak perlu berpura-pura kuat di hadapanku." Suara Mo Qing lembut, dan cukup membuat orang lain mabuk saat mendengarnya.     

Mo Qing akan mencari tahu si penjahat yang telah membunuh ibu dan kakak perempuannya. Dia tidak akan membiarkan siapapun membunuh ibu dan kakaknya merajalela. Dia akan membuat mereka menyesal karena telah dilahirkan di dunia ini.     

Gu Xiaoran terlibat di dalamnya, Mo Qing tidak akan bersikap lembut terhadap hal yang harus ditanggung oleh Gu Xiaoran. Namun dia juga tidak bisa mengubah fakta bahwa Gu Xiaoran adalah wanitanya. Mo Qing tidak akan membiarkan orang lain untuk memprovokasi wanitanya.     

Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam dan menatap mata Mo Qing. Ekspresi wajah Mo Qing terlihat tenang dan tidak menunjukkan kebahagiaan maupun kemarahan, tetapi seolah ada kesabaran yang disembunyikan di dalam matanya.     

"Apakah kamu merasa lelah ketika memanfaatkanku?" Gu Xiaoran tersenyum ringan ketika memandang Mo Qing. Kata-kata ini bagai pisau yang tajam, menyakiti Mo Qing dan juga menyakiti dirinya.     

Mo Qing hanya diam dan tidak menjawab pertanyaannya. Dia menatap mata Gu Xiaoran dan perlahan mulai mencium bibir Gu Xiaoran. Itu merupakan ciuman yang lembut dan berlangsung cukup lama.     

Benar-benar sangat sulit, tetapi ini merupakan satu-satunya cara untuk membuat Gu Xiaoran tetap hidup.     

Meskipun ayahnya tidak melibatkan diri dalam bisnis gelap lagi, tetapi wewenang ayahnya tidak berkurang jika dibandingkan dengan dulu. Jika ayahnya ingin seseorang mati, dia akan memiliki ribuan cara untuk membunuhnya dan akan ada ribuan pembunuh yang mengepung Gu Xiaoran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.