Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Membereskan Bajingan (2)



Membereskan Bajingan (2)

0"Mungkin saja, tetapi kami telah menjual saham tersebut kepada orang lain." Penanggung jawab jelas-jelas tidak tertarik dengan apa yang dikatakan oleh Han Ke.     
0

Karena hal itu, Han Ke pun marah hingga pembuluh darahnya terlihat dengan jelas. Dulu mereka mengharapkan dirinya untuk menghasilkan uang bagi mereka dan terus mengikutinya di belakang seperti anjing. Tapi sekarang saham tersebut sudah tidak ada lagi di tangannya, mereka kini tidak lagi menganggap keberadaan Han Ke.     

"Keuntungan apa yang dia berikan kepada kalian?" Jika orang tersebut tidak memberikan keuntungan kepada mereka, bagaimana mungkin orang mata duitan seperti mereka bisa dikendali olehnya? Batin Han Ke.     

"Dia berjanji bahwa tidak peduli dengan untung atau rugi, dia akan memberikan kami dividen setidaknya sebanyak tiga kali lipat. Dengan kata lain, Meskipun mengalami kerugian, dia tetap harus memberi kami dividen sebanyak tiga kali lipat. Jika keuntungan yang didapatkan lebih dari tiga kali lipat dividen, maka perhitungannya akan disesuaikan dengan keuntungan yang aktual. Setelah satu tahun kemudian, jika mengalami kerugian dan kami ingin mencabut sahamnya, maka dia akan mengembalikan sejumlah uang yang kami investasikan ditambah juga dengan bunga."     

"Apakah dia sudah gila?" Han Ke tertawa dengan marah. Dengan situasi Perusahaan Shengtang yang seperti saat ini, bagaimana mungkin akan menghasilkan keuntungan hingga tiga kali lipat. Ini semua hanya omong kosong. Umpat Han Ke dalam hati..     

Penanggung jawab itu tiba-tiba berdeham lagi. Pertanyaan ini memang sulit untuk dijawab. Ketika orang tersebut menawarkan syarat tersebut, mereka juga tidak mempercayainya, tetapi bagaimana pun juga ini merupakan sebuah fakta.     

"Apakah kalian ditipu olehnya?"     

"Persyaratan tersebut sudah ditulis dengan jelas, lagi pula dia juga menggadaikan hartanya." Penanggung jawab tidak ingin memiliki urusan dengan Han Ke lagi sehingga dia pun langsung berkata, "Masih ada hal yang harus aku lakukan, kedepannya aku akan mentraktir Direktur Han untuk minum teh."     

Ketika berkata sampai sini, Han Ke tahu bahwa masalah ini sudah di luar kendalinya. Jika dia ingin mendapatkannya kembali saham mereka, maka dia harus mencaritahu saham tersebut jatuh ke tangan siapa.     

"Siapa yang telah membeli saham kalian?"     

Saham Perusahaan Shengtang sekarang dalam kondisi defisit, sehingga membutuhkan banyak dana untuk mengisi kekosongan 51% tersebut.     

"Maaf Direktur Han. Ini merupakan rahasia bisnis. Kamu sekarang bukan merupakan bagian anggota dari Perusahaan Shengtang lagi, jadi aku tidak bisa memberitahukannya kepadamu."     

"Jika kamu benar-benar ingin mengetahuinya, maka tanya saja langsung kepada Adik Perempuanmu."     

Penanggung jawab itu dengan sopan menolak permintaan Han Ke.     

"Apa maksudmu?"     

"Maksudku, yang membantu kami menghubungi pembeli saham dari kami adalah Adikmu sendiri."     

Saat mendengar hal itu, Han Ke pun langsung memiliki firasat buruk.     

Kemudian dengan buru-buru Han Ke menelepon Han Xue, "Kamu menjual saham Perusahaan Shengtang milik dewan direksi lainnya kepada siapa?"     

"Aaron." Han Xue merasa bersalah ketika menerima telepon dari Han Ke.     

Sebelumnya Han Ke tidak pernah mendengar nama orang tersebut.     

"Aku menghabiskan 80 juta untuk mendapatkan Perusahaan Shengtang, tetapi kamu malah menjualnya seharga 3 juta. Kamu bahkan menjual saham dewan direksi yang lain kepada orang lain, apakah kamu sudah gila?"     

"Itu memang merupakan bisnis yang merugikan. Bukannya kamu membeli Perusahaan Shengtang dengan harga tinggi karena ingin melampiaskan amarahmu juga? Dari awal keputusan yang kamu ambil memang sudah salah."     

"Dasar anak tidak tahu diri." Han Ke ingin sekali menarik Han Xue keluar dari telepon dan menamparnya dengan keras.     

Perusahaan Shengtang memiliki personel, teknologi dan fasilitas perangkat keras terbaik. Jika menyampingkan keterampilan personel, hanya dengan perangkat kerasnya saja sudah memiliki nilai lebih dari 1 miliar.     

Gu Zhengrong terjebak dalam jebakan Imperial Group. Dana perusahaan, dibekukan sehingga dia tidak bisa melakukan perputaran arus kas dan akhirnya bangkrut. Kemudian saat itu Han Ke baru memiliki kesempatan untuk membeli Perusahaan Shengtang dengan harga 80 juta.      

Selama Gu Zhengrong patuh dengan perintah yang diberikan oleh Han Ke dan memasukkan modal pada waktu yang tepat supaya membiarkan uang yang dulu membeku berjalan kembali. Dengan demikian Perusahaan Shengtang bisa beroperasional seperti biasa dan dapat menghasilkan kembali uang yang rugi dalam satu hingga dua tahun ke depan.     

Pada saat itu, tidak peduli Perusahaan Shengtang akan ditangani oleh Han Ke sendiri atau akan dijual, Han Ke tetap akan mendapatkan keuntungan yang luar biasa.     

"Aku memang tidak mengerti, tetapi kamu saat ini dalam keadaan koma. Siapa yang tahu apakah kamu masih bisa bangun atau tidak? Bagaimana mungkin aku melihat Perusahaan Xinhe mengalami kerugian karena Perusahaan Shengtang? Kalau sampai menunggu perusahaan kita mengalami kerugian hingga tidak tersisa apapun maka semuanya akan lenyap. Tentu saja kita harus menjualnya sebanyak yang bisa kita jual!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.