Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Jangan Salahkan Aku Tidak Memberikan Kesempatan Kepadamu



Jangan Salahkan Aku Tidak Memberikan Kesempatan Kepadamu

0Xiaopian tidak dapat mendengar syarat apa yang telah disebutkan oleh Han Ke, tetapi dengan apa yang dikatakan Mo Qing melalui telepon tersebut, dia bisa menebak bahwa Han Ke pasti meminta syarat yang tidak masuk akal.     
0

Dan syarat tersebut pasti masih berhubungan dengan dirinya, karena jika Mo Qing tidak peduli dengan dirinya, maka Mo Qing tidak akan melayani Han Ke.     

Selama ini Mo Qing selalu melindungi Xiaopian, tetapi selalu menjaga jarak dengannya. Ini merupakan poin yang paling dibenci oleh Xiaopian.     

Saat ini Xiaopian masih tetap berdiri tegak dan berjalan menuju ke samping meja. Kemudian dia meletakkan puntung rokok yang ada di tangannya ke dalam asbak dan berkata, "Kamu tidak perlu menyetujui permintaannya."     

Mo Qing melirik Xiaopian, lalu dia berjalan ke belakang meja dan duduk kembali. Kemudian dia mengambil sebuah amplop dari dalam laci dan melemparkannya ke hadapan Xiaopian.     

Xiaopian pun mengambil amplop tersebut dengan bingung, kemudian dia mengeluarkan setumpuk foto dari amplop tersebut.     

Di antara foto tersebut, Xiaopian sedang berada bersama dengan Han Ke dari tempat parkir hingga bar. Ada juga foto, di mana dia sedang memarkirkan mobil di luar tempat parkir untuk menunggu Han Ke. Dan ketika mobil Han Ke keluar dari tempat parkir, Xiaopian dengan cepat melewati truk besar, mengemudikan mobilnya ke dalam sebuah terowongan, dan menunggu tak jauh dari sana. Dalam foto tersebut, Xiaopian menunjukkan ekspresi yang tidak menyenangkan.     

Memangnya apa yang akan terjadi ketika ada yang melihat Xiaopian sedang berada bersama Han Ke sebelum Han Ke mengalami kecelakaan? Dan apa juga yang akan terjadi, jika ada yang melihat bahwa Han Ke terjadi kecelakaan karena ingin mengejar mobil Xiaopian?     

Semua foto tersebut hanya bisa membuktikan satu hal, yaitu Han Ke pantas mendapatkannya karena ulahnya sendiri!     

Akan tetapi ketika Xiaopian melihat dua foto terakhir, tangan yang memegang foto tersebut seketika membeku. Keringat dingin perlahan-lahan muncul di tangannya dan wajahnya berangsur-angsur menjadi pucat.     

Latar belakang dari kedua foto tersebut adalah Panti Asuhan Ren'ai. Tempat itu merupakan panti asuhan tempat Xiaopian tinggal pada masa kecil.     

Dalam foto tersebut terdapat wajah dua orang wanita. Salah satu di antaranya adalah perawat yang sudah meninggal dan satunya lagi adalah Xiaopian. Dalam foto tersebut, Xiaopian sedang mengenakan pakaian olahraga dan topi yang memiliki motif sama dengan pakaian olahraga yang dikenakannya.     

Kedua foto tersebut memiliki latar belakang yang sama, dan juga postur yang sama. Yang membedakan kedua foto tersebut hanyalah ekspresi yang ada di wajah mereka. Jadi dapat dilihat dengan jelas, bahwa foto tersebut diambil secara berkala.     

Foto pertama perawat tersebut tampak bingung, tetapi Xiaopian malah tersenyum. Dan foto kedua perawat tampak sangat tenang, tetapi tatapannya terlihat bengong, sedangkan Xiaopian tidak memasang ekspresi apapun dan hanya menunjukkan senyuman yang terlihat dingin.     

Xiaopian seketika langsung terdiam dan sama sekali tidak bergerak ketika melihat foto tersebut. Saat pergi ke panti asuhan, Xiaopian menghindari semua CCTV dan juga menghindari untuk bertemu dengan semua orang.     

Terutama ketika Xiaopian muncul di hadapan perawat. Dia biasanya akan memperhatikan apakah di sekitarnya terdapat orang lain atau tidak. Mengapa bisa ada orang yang mengambil foto tersebut? Kata Xiaopian dalam hati.      

Sebenarnya tidak penting dengan bagaimana cara orang itu mengambil foto tersebut. Poin yang terpenting adalah Mo Qing ingin memanfaatkan perawat tersebut untuk menyelidiki sesuatu, tetapi perawat tersebut malah mati saat itu juga dan orang terakhir yang dijumpai perawat sebelum meninggal adalah Xiaopian.     

Dengan kepintaran yang dimiliki Mo Qing, dia pasti akan berpikir bahwa kematian perawat tersebut masih ada kaitannya dengan Xiaopian. Selain itu, Mo Qing juga akan berpikir bahwa Xiaopian pasti yang telah membunuh perawat tersebut, demi menyembunyikan beberapa hal yang telah terjadi pada enam tahun yang lalu.     

Xiaopian dapat menyangkal bahwa kematian perawat tersebut bukan disebabkan olehnya, tetapi ini tidak akan menghilangkan kecurigaan Mo Qing terhadap dirinya.     

Hal ini akan membuat Mo Qing merasa semakin penasaran mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi, bahkan Xiaopian tidak bisa membayangkannya apa yang akan terjadi kedepannya.     

Kemudian Mo Qing bersandar di kursi eksekutif. Dia menopang kepalanya dengan tangannya dan menatap Xiaopian dengan ekspresi wajah yang datar, dia hanya diam dan sama sekali tidak berbicara.     

Xiaopian menarik napas dalam-dalam, kemudian diam-diam dia memasukkan kembali foto-foto tersebut ke dalam amplop, dan meletakkannya kembali di atas meja.     

"Mengapa kamu melakukan ini?" Mo Qing bertanya dengan tenang.     

"Aku tidak ingin mengatakannya." Bagi Xiaopian, penjelasannya hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan bagi Mo Qing.     

Kemudian Mo Qing menarik kembali pandangannya dan tidak ingin menatap Xiaopian lagi. Lalu dia membuka dokumen dan mulai bekerja, "Kamu pergi saja dari sini."     

"Mo Qing, aku…"     

"Jika kamu tidak ingin mengatakannya, kamu tidak perlu mengatakan apa-apa lagi."     

Xiaopian menarik napas dalam-dalam, kemudian dia berbalik badan badan dan bersiap untuk pergi.     

Setelah Xiaopian pergi, Mo Qing mengangkat kepalanya untuk melihat pintu kantor yang tertutup, tatapan matanya tampak sangat dingin.     

Xiaopian, kamu sendiri yang bertekad untuk menjadi 'Qiqi'.     

Jika suatu hari nanti terjadi sesuatu, kamu jangan salahkan aku karena tidak memberikan kesempatan padamu. Kata Mo Qing dalam hati.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.