Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Hidup atau Matinya Tidak Berhubungan dengan Gu Xiaoran



Hidup atau Matinya Tidak Berhubungan dengan Gu Xiaoran

Ruangan tempat Gu Xiaoran menunggu itu sangat bersih dan rapi. Tepat di seberangnya ada jendela dengan gorden dari kain beludru warna biru, sofa yang mewah, dan meja kopi yang berwarna emas. Jika bukan karena bau disinfektan menyebar di udara, tidak akan ada orang yang berpikir bahwa ini adalah rumah sakit.     

Ada dua wanita di dalam ruang tunggu tersebut. Salah satunya mengenakan gaun warna biru, dia terlihat sangat kaya dan kulitnya terawat dengan baik.     

Hanya saja wajahnya terlihat sangat keriput, hal itu menunjukkan bahwa dia berusia lebih dari lima puluh tahun. Dan wanita yang satunya lagi usianya sekitar empat puluhan. Ketika Gu Xiaoran masuk, wanita berusia empat puluhan itu bangkit berdiri dan ekspresi wajahnya terlihat sangat serius.     

Wanita itu juga mengenakan gaun yang cocok dengan tubuhnya. Namun pakaian yang berwarna hitam membuatnya terlihat lebih kurus dan pintar.     

Dari postur duduk mereka yang satu duduk dan satunya lagi berdiri, Gu Xiaoran bisa membedakan identitas kedua wanita tersebut.     

Kemudian Gu Xiaoran pun melangkah maju dan berdiri dalam diam di depan sofa tersebut. Lalu dia berkata kepada wanita yang sedang duduk di sofa dan sedang menatap dirinya, "Sepertinya, Anda adalah Nyonya Han."     

Wanita tersebut menganggukkan kepalanya, "Aku adalah Ibunya Han Ke, apakah kamu adalah Gu Xiaoran?"     

"Iya." Gu Xiaoran memandang wanita yang satu lagi.     

Nyonya Han mengikuti pandangan Gu Xiaoran dan melirik wanita yang ada di sebelahnya, "Dia adalah Asistenku, namanya Dong Yuqiong. Dia pernah meneleponmu, seharusnya kamu tidak merasa asing kan."     

"Nona Dong."     

Gu Xiaoran memanggilnya dengan sopan.     

"Nona Gu."     

Dong Yuqiong menganggukkan kepalanya. Dia membuat Gu Xiaoran merasa bahwa dirinya adalah orang yang acuh tak acuh yang susah untuk didekati.      

"Duduklah." Nyonya Han melirik ke arah sofa besar yang ada di depannya.     

Kemudian Dong Yuqiong pergi untuk menuang teh.     

"Han Ke." Gu Xiaoran tidak buru-buru untuk duduk.     

"Putraku mengalami kecelakaan, apakah Nona Gu merasa sangat senang?" Kata-kata Nyonya Han begitu dingin bagai pisau dingin yang sedang memotong leher Gu Xiaoran.     

"Saya tidak mengerti maksud dari kata-kata Nyonya Han."     

"Nona Gu, kamu adalah orang yang cerdas. Kita tidak perlu berbelit-belit dalam berbicara. Aku langsung terus terang saja."     

Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam. Dia tahu bahwa percakapan kali ini tidak akan menyenangkan, "Nyonya Han, saya bisa menjawab dengan jujur semua pertanyaan Anda. Tetapi sebelum ini, saya ingin melihat Han Ke terlebih dahulu."     

Nyonya Han mencibir, "A Xiong pasti sudah memberitahumu bahwa putraku sedang dalam kondisi koma. Hidup dan matinya belum menentu. Apa tujuan mu untuk melihatnya?"     

"Menurut Nyonya Han, saya memiliki tujuan apa?"     

"Bukannya kamu ingin mengetahui apakah dia sudah mati atau belum?"     

"Saya datang ke sini hari ini karena telah memiliki janji dengan Nyonya Han." Gu Xiaoran mencoba untuk mengerti bagaimana suasana hati Nyonya Han yang sedang buruk karena kecelakaan Han Ke, tetapi dia tidak akan membiarkan siapapun menuduh dirinya dengan tuduhan yang tidak masuk akal. "Hubungan saya dengan Han Ke memang tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun kami memiliki hubungan pertemanan sebelumnya. Dia mengalami kecelakaan mobil dan saya sudah datang ke rumah sakit, setidaknya saya harus menjenguknya."     

"Itu hanya merupakan kesepakatan antara kamu dan Keke, pertemanan seperti apa yang ada dalam hubungan ini?" Nyonya Han memandang Gu Xiaoran dengan tatapan jijik. Wanita muda yang ada di seberangnya sangat lembut dan menawan. Nyonya Han mendengus dengan sikapnya yang dingin, "Bagaimana pun juga sikap Ibunya tidak jauh berbeda dengan anak yang dilahirkannya. Semuanya merupakan orang ketiga dan hanya mengejar uang."     

Gu Xiaoran dari awal sudah menebak bahwa Nyonya Han tidak akan memperlakukan dirinya dengan baik, namun ketika mendengar bahasanya yang kasar itu, tetap saja Gu Xiaoran merasa sakit hati saat mendengarnya.     

"Walaupun saya dan Han Ke menandatangani kontrak, tetapi itu merupakan masalah saya dengan dia. Saya harap Nyonya Han jangan memfitnah orang lain."     

Ekspresi wajah Gu Xiaoran seketika langsung berubah pucat, namun nada bicaranya tidak terdengar lemah.     

"Jangan bilang kata-kata baik seperti itu. Aku khawatir kamu ingin dia segera mati supaya kamu dapat mengambil uangnya dan pergi bersama dengan Mo Qing."     

Gu Xiaoran mencibir diam-diam. Dulu Han Ke menjual dirinya kepada Mo Qing hanya demi bisnis seharga 300 juta. Karena itulah Gu Xiaoran merasa jijik dengan uang yang dimiliki Han Ke!     

Jika bukan karena Han Ke yang diam-diam memalsukan pendaftaran pernikahan di Amerika Serikat, tidak ada lagi hubungannya Gu Xiaoran dengan Han Ke, dan dia juga tidak akan peduli apakah Han Ke masih hidup atau sudah mati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.