Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Insiden di Luar Dugaan



Insiden di Luar Dugaan

0"Jika Nyonya Han menguasai Perusahaan Shengtang, dia pasti akan memisahkan Perusahaan Shengtang."     
0

"Papa, kamu sudah tidak bekerja di Perusahaan Xinhe lagi. Apapun yang ingin mereka lakukan, tidak ada hubungannya lagi denganmu."     

"Perusahaan Shengtang adalah peninggalan dari Ibumu. Mungkin Perusahaan Shengtang satu-satunya hal yang masih ada hubunganannya dengan Ibumu, jadi tidak mungkin akan melakukan pemisahan unit usaha."     

"Ibunya Tianlei?"     

"Ibu kandungmu!"     

Gu Xiaoran seketika langsung tercengang saat mendengar Gu Zhengrong berkata seperti itu kepadanya. Setelah telah tinggal di keluarga Gu selama enam tahun, dia tidak pernah mendengar ayahnya berbicara tentang ibu kandungnya secara langsung.     

Semua orang mengatakan bahwa ibunya adalah orang ketiga dan simpanan. Gu Xiaoran tidak pernah membayangkan bahwa Perusahaan Shengtang sebenarnya adalah peninggalan ibu kandungnya.     

"Papa, apa yang telah terjadi?"     

"Aku tidak dapat menceritakannya kepadamu secara detail untuk saat ini. Saat aku sudah bisa mengatakannya kepadamu, aku akan menceritakan semuanya kepadamu."     

Kemudian Gu Xiaoran pun menutup telepon dan berbalik badan. Saat itu dia melihat Nyonya Han dan Han Xue sedang menatapnya tanpa mengedipkan mata. Gu Xiaoran mengambil napas dalam-dalam dan berusaha untuk menenangkan dirinya.     

"Nyonya Han, Direktur Han sudah bangun." A Xiong mengetuk pintu lalu membuka pintu tersebut.     

Dengan cepat Nyonya Han langsung berjalan ke arah pintu. Saat ini putranya sudah bangun, dia bermaksud untuk mendiskusikan hal tersebut dengan putranya, dan tidak perlu bicara terlalu banyak dengan Gu Xiaoran lagi.     

Gu Xiaoran menghela napas lega. Saat melihat Han Xue mengerutkan keningnya secara tidak sengaja. Gu Xiaoran tersenyum sinis dan merasa sedih terhadap Han Ke karena telah memiliki saudara perempuan seperti ini.     

Saat melihat tatapan Gu Xiaoran yang sedang mengejeknya, Han Xue menyadari bahwa dirinya telah bertingkah buruk. Kemudian Han Xue pun memelototi Gu Xiaoran dengan tatapan yang tajam, lalu dia meraih tasnya dan mengikutinya di belakang Nyonya Han.     

Ketika Gu Xiaoran masuk ke ruang perawatan. Saat itu Han Ke sudah dalam posisi duduk, sementara itu dokter sedang memeriksa kondisi tubuhnya.     

Melalui penjelasan dari dokter, luka Han Ke sebenarnya tidak begitu parah seperti yang terlihat. Koma yang sebelumnya hanya disebabkan oleh benturan di kepala. Tidak ada masalah lain lagi jika dia sudah terbangun.     

Raut wajah Han Ke berubah menjadi jelek ketika dia melihat Gu Xiaoran. Jika bukan karena Gu Xiaoran, Han Ke tidak akan pergi untuk mengejar Annie dan juga tidak akan mengalami kecelakaan mobil tersebut. Han Ke hampir mati karena Gu Xiaoran.     

Nyonya Han mendengar dokter berkata bahwa Han Ke sudah boleh mengkonsumsi makanan. Sehingga dia pun segera mengambil termos makanan dari Dong Yuqiong dan meletakkannya di samping ranjang. Nyonya Han membuka tutup termos tersebut dan berkata kepada Gu Xiaoran, "Sup ayam tersebut dimasak selama berjam-jam, tuanglah sedikit untuk Han Ke."     

Meskipun Nyonya Han tidak menyukai Gu Xiaoran, namun Gu Xiaoran sudah menikah dengan Han Ke, sehingga dia harus melayaninya. Meskipun Han Ke saat ini masih perlu mendapatkan perawatan, namun Gu Xiaoran tidak berniat untuk melayani pria bajingan tersebut. Gu Xiaoran pura-pura tidak mendengar apa yang Nyonya Han katakan.     

Han Ke menatap Gu Xiaoran dengan tatapan yang tajam, ketika melihat bahwa dia tidak ingin bersandiwara hanya dengan menuangkan sup untuk dirinya. Api kemarahan di matanya pun tampak semakin membara.     

Tiba-tiba ponsel Gu Xiaoran berdering lagi. Kali ini yang menelepon adalah Mo Qing. Gu Xiaoran tidak ingin Mo Qing tahu bahwa dirinya sedang berada bersama dengan keluarga Han, kemudian dia pun mematikan panggilan tersebut.     

Tidak lama kemudian Mo Qing dengan cepat mengirim sebuah pesan teks kepada Gu Xiaoran, "Keluar!"     

Gu Xiaoran sangat terkejut saat membaca pesan dari Mo Qing tersebut, tanpa sadar dia melihat ke arah pintu ruang perawatan.     

Saat melihat ekspresi Gu Xiaoran yang seperti itu, Han Ke sudah bisa menebak siapa yang menelepon Gu Xiaoran barusan.     

Han Ke telah mengalami luka seperti ini, tetapi Gu Xiaoran masih saja berdiri di sana dalam diam layaknya orang mati. Namun ketika orang yang bermarga Mo itu meneleponnya, Gu Xiaoran malah memiliki reaksi yang tidak biasa.     

Han Ke sangat marah saat melihat respon Gu Xiaoran yang seperti itu, tiba-tiba dia mengulurkan tangannya untuk menjatuhkan termos makanan dari meja. Sup ayam yang panas tersebut langsung terciprat ke arah Gu Xiaoran.     

Ketika sup ayam tersebut terciprat ke arahnya, kebetulan Gu Xiaoran sedang melihat ke arah pintu. Dia tidak sadar bahwa termos tersebut jatuh ke arahnya. Saat dia sadar, sup ayam tersebut sudah menembus ke dalam gaunnya yang tipis. Dia pun menjerit kesakitan karena sup tersebut masih panas.     

Saat itu juga pintu kamar ditendang dengan keras oleh seseorang dari luar. Tidak lama kemudian Mo Qing melangkah maju dan menggendong Gu Xiaoran dengan ekspresi wajahnya yang tampak sangat pucat karena kesakitan.     

Han Ke tidak menyangka bahwa Mo Qing sudah berada di depan pintu. Dia pun terkejut dan berkata dengan penuh amarah, "Lepaskan Gu Xiaoran!"     

"Lepaskan aku." Gu Xiaoran tidak ingin terlihat bahwa dia memiliki hubungan yang dekat dengan Mo Qing di hadapan orang lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.